26 Desember 2012

Cinta Adalah

Tak ada seorang pun di dunia ini yang tidak merasakan kekecewaan ketika rencananya, cita-citanya membentur tembok keras dan harus hancur berserakan. Begitupun ketika hubungan kita harus berakhir. Sakit,  Sakit sekali. Kita. Aku, kau sah-sah saja kecewa ketika mengalaminya tapi semangat harus tetap jalan. Kegundahan tak boleh terus terjadi. Jika memang benar cinta adalah waktu, pasti akan ada hidup setelah itu. Jangan menyerah.

Jika kita percaya cinta adalah kesempatan, pasti akan ada peluang untuk kita memperbaiki hubungan kita, Percayalah suatu saat nanti, Tuhan akan memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaikinya. Tuhan Maha Tahu segalanya, bila menurutNya hubungan ini baik untuk kita lanjutkan maka Dia pasti akan memberikan kesempatan pada kita untuk memperbaikinya 

Namun jika tidak, maka kita harus percaya bahwa cinta adalah anugrah untuk semua insan. Teruslah belajar untuk memberikan yang terbaik, teruslah berusaha menjadi yang terbaik, maka ini benar-benar cinta karena setiap detiknya kita akan terus senantiasa mempersembahkan anugrah yang terbaik untuk semua manusia.

Apabila kita sudah berusaha menjadi yang terbaik, kita harus mengetahui bahwa cinta adalah pengertian, kita harus pahami apa itu cinta, pahami petuah-petuahnya, meski mungkin kita tak pernah mengerti  ketika maksud tak pernah dijelaskan dan diungkapkan, namun suatu saat kita akan mengerti bahwa cinta hanya mengajarkan nilai-nilai  mulia kepada semua insan yang tak pernah diajarkan oleh manusia sebelumnya.  

Setelah kita mengerti apa yang diturunkan cinta, selalu mengajarkan nilai mulia bukan pesimistis maka pada akhirnya dalam kehidupan kita diharuskan survive untuk mencapai kebahagiaan karena cinta adalah perjuangan, kita diharuskan berkomitmen dengan perjuangan pantang menyerah demi mendapatkannya. Bukankah tak ada kebahagiaan yang terjadi secara kebetulan? 
Baca Selanjutnya...

14 Desember 2012

Daun-daun Yang Mencium Tanah

layaknya daun-daun yang gugur
meliuk halus jatuh ke bumi
setelah itu ia akan menyentuh tanah
dan dianggap mati

mungkin itu siklus hidup
muda disanjung, tua dibuang
cintaku padamu mirip daun itu
daun-daun yang mencium tanah

kemudian kau tersadar 
cinta ini tak lagi hadir
telah pergi dari gegamanmu
dengan ranting-ranting yang kau miliki
kau berjuang
mencoba meraih daun-daun yang pernah tak kau anggap 
kau terus berjuang
tapi tak ada daun yang bisa kau raih
sekarang kau harus paham
ini tak akan pernah bisa mengembalikan hubungan kita
terlalu sakit baginya untuk memulainya dari awal lagi

tangisanmu sangat memilukan
penyesalanmu sungguh manggundahkan
setiap kali aku mendengarnya
hati ini serasa dipenuhi cairan nyeri
tapi daun yang jatuh mustahil bisa kembali
dia tak bisa berbuat apa-apa
terlalu sakit mengulanginya

jadi biarkanlah ia 
untuk tetap bergerak dan tetap kuat
bersama angin yang mengajarkan hidup harus terus berjalan
bersama embun yang mengajarkan kerendahan hatinya dengan kesejukannya
bersama burung-burung yang tak lelah bersyukur lewat kicauannya
bersama tanah basah dengan segala pengorbanannya

maafkan aku bila sekarang tak lagi ada untukmu
maafkan aku tak mencintaimu sepenuh hatiku lagi
maafkan aku tidak lagi menginginkanmu lagi

saat ini,
aku mohon kepadamu 
biarkan aku melanjutkan kisahku sendiri

Baca Selanjutnya...

Rindu-rindu Yang Kubiarkan Merdeka

Aku sungguh merindukanmu. Tak pernah ada alasan yang pas untuk menjelaskannya padamu. Sudah ratusan hari kusimpan rinduku di awan. Aku hanya ingin membebaskan rinduku bermain di atas sana  tanpa ada yang mengusik ketenangannya. Aku hanya ingin membebaskannya berfantasi di langit dan membuatnya beranjak dari kenangan masa lalu.

Kamu pasti tahu, betapa sulitnya menyimpan sesuatu yang kau hargai. Menyimpan rindu dalam waktu lama pun demikian, tidak pernah menjadi hal yang mudah bahkan bagi seorang ksatria Romawi sekalipun. Namun aku bisa menyimpan kerinduan pada kelembutan sosok dirimu yang selalu membisikkan kata sayang setiap malam tanpa kupinta, yang selalu mendukungku ketika ku jatuh.

Sampai pada akhirnya ketika aku pandangi langit sore ini, aku melihat burung-burung camar di balik awan itu. Ah sial, sepertinya mereka sedang merundingkan sesuatu, berpikir bagaimana menurunkan awan itu ke bumi mereka tak tega melihat rinduku terus bergelayutan tanpa tuan di atas sana.

Sungguh sebuah keajaiban, seketika langitpun menjadi gelap, mendung tebal mendarat rendah. Tanda awan-awan itu menjatuhkan tetes-tetesan rinduku ke tanah derita yang pernah menyiksanya dengan kenangan masa lalu. Sedetik kemudian turunlah hujan yang mengguyur seluruh wilayah di kota kenangan ini dan mencipta banyak genangan rindu tidak bertuan. 

Aku duduk di kursi, menghadap halaman hijau, tempat aku dan kau mencipta kenangan indah. Kini sudah berubah menjadi genangan rindu. Sungguh tak tega melihat nasibnya  disana karena ia yang pernah jadi bagian hidupku, bukanlah maksudku menelantarkannya. Ingin rasanya mengumpulkan kembali rindu-rinduku, membiarkannya riang bermain di seperti di awan. Tapi sepertinya tak mungkin, aku sudah tak mampu lagi, mungkin benar maksud si camar, membebaskan rindu menjadi dirinya sendiri, mungkin ini jalan satu-satunya buat aku dan dia. Biarlah ia menemukan jalan bahagianya sendiri, biarlah ia bersua tuannya dengan caranya sendiri, dan biarlah ia hidup dengan caranya sendiri. 

Kini ku hanya bisa menunggu kabar baik dari rindu-rinduku yang kubiarkan merdeka itu... 
Baca Selanjutnya...

12 Desember 2012

Ngga Usah Buru-buru Lulus

ngga usah buru-buru lulus
kamu belum dapat pacar kan?


ngga usah buru-buru lulus
nanti bingung lho kalau ditanyain kapan nikah
emang mau dijawab apa lagi?

ngga usah buru-buru lulus
nanti ngga bisa main hati lagi lho.

ngga usah buru-buru lulus
nanti ngga dapet uang saku lagi lho
sayang kan?

ngga usah buru-buru lulus
nanti di desa cuma bisa ketemu ayam kampung aja lho

ngga usah buru-buru lulus
di Indonesia sarjana nganggur banyak lho
yakin mau gabung bareng mereka?

ngga usah buru-buru lulus
nanti jadi LDR-an lho
yakin sudah siap?

ngga usah buru-buru lulus
nanti kangen lho
nanti rindu lho

ngga usah buru-buru lulus
hmm kita belum berjodoh kan?

Baca Selanjutnya...

28 November 2012

Bidadari Itu Bernama Waktu

aku berkenalan dengan gadis
senyumannya berseri bak mentari fajar
matanya berkilauan bagaikan bintang
wajahnya bersinar layaknya rembulan
tak perlu dulu kau tahu siapa dia
biarkan aku bercerta tentangnya dengan puisi ini
dia layaknya bidadari yang terdampar di bumi

di pandangan pertama, hatiku begitu tergoda
sepertinya ia juga merasakannya
pandangan matanya
hangat menyentuh tubuhku
dia mengatakan padaku
akulah satu-satunya
iya. akulah satu-satunya

ia memanggilku raja kecil
aku menyebutnya bidadari langit
ia suka melihat senyumku menyapanya
aku suka mendengarkan dongeng perjalanannya
ia menunjukkan kecantikan langit
aku mengingatkannya untuk bersyukur
ia mengajariku bagaimana cara mencintai
aku membimbingnya bagaimana menunjukkannya
ia memberiku harap
aku mengucap janji akan bersama selamanya
tapi ia tak pernah membalas janjiku

saat ini,
aku tak akan pernah menjadi ganteng
tapi ia tak pernah melihat fisik
aku tak perlu macho
karena ia selalu bersamaku
aku tak perlu dekat dengannya
karena ia selalu dekat denganku
aku tidak harus menjadi kuat 
karena dia tidak akan menyakitiku 
aku tidak harus cerdas 
karena ia akan selalu menjadi menemani perjalanan hidupku
aku tidak harus kaya 
karena ia tak membutuhkan harta
aku hanya harus menjadi diriku
diriku yang sebenarnya
diriku yang apa adanya
diriku dengan segala kekurangan
aku hanya perlu melakukan yang terbaik untuknya
dia selalu berkata, ia mencintaiku
tapi tak pernah membalas janjiku

hingga akhirnya datang hari esok
pagiku menjadi gelap
aku tersentak dari lelap tidurku 
aku terbangun dari mimpi indahku
mentari fajar itu tak muncul
aku sadar bahwa ia telah pergi
meninggalkanku seorang dalam kesendirianku
sejak saat itulah aku menyadarinya

aku menangis pilu
mengadu pada langit
merajuk pada bintang
mengiba pada rembulan
namun ia tak pernah kembali
aku kembali menangis

aku menyesal 
tak pernah berucap terima kasih atas segala cerita kehidupan yang ia bawa
aku menyesal
tak pernah memberikan yang terbaik selagi masih bersama
meski ia telah meninggalkanku tanpa pamit

selama aku mengenalnya
aku tak pernah menyadari
betapa berharganya ia bagiku
sampai ia pergi meninggalkanku
ia tak akan pernah kembali

kenalkan,
bidadari itu bernama waktu

Baca Selanjutnya...

23 November 2012

Mimpi Yang Belum Sempat Terjadi

malam hadir bersama sepi
menapak pasti meninggalkan siang
berusaha mengajarkan sesuatu 
di balik kegelapannya

menaburi langit
gerlap gemintang bintang terhias 
walau kegelapan terus menggerogoti
walau kesepian tak pernah berhenti menakuti
pijarnya selalu mengajarkan pada manusia
petunjuk ada dimanapun kita berada
meski gelap kehidupan terkadang menyamarkan

menyambut mimpi
bunga tidur terbentang luas
mengisi ruang harap di hati
walau kegelapan selalu menyelimuti
walau sepi tak pernah berhenti menyakiti
indahnya mengajarkan sesuatu pada manusia
tak ada mimpi yang tak mungkin
semua bisa diraih siapapun diri kita
semua mimpi bisa menjadi nyata 
jika memiliki tekad keberanian mengejarnya

menunggu pagi 
kesabarannya tiada duanya
menanti datangnya sang mentari pagi
walau kegelapan terus berlanjut
walau sepi terus mencipta rasa takut
ketabahannya mengajarkan hal yang berharga
selalu ada cahaya terang setelah gelap
harapan itu selalu ada
kepercayaan kita padanya menjadi kunci

saat ini, 
aku menantikan malam bertabur bintang membawa mimpi
mimpi yang belum sempat terjadi pada harapan yang akan tercipta
hingga kuning pijar bintang memberi petunjuk jalan 
menuju kebahagiaan yang hakiki,
hidup bersamamu


Baca Selanjutnya...

Tersenyumlah Pertemuan Itu Pernah Terjadi

sekarang aku sudah tiba di ujung bulan hujan ini
tanda bahwa perpisahan sudah seharusnya dipersiapkan
perpisahan pada pertemuan yang terlalu singkat 

sore ini aku berdiri 
berdiri di lobby pabrik yang selalu sibuk ini 
tak terasa sudah dua bulan 
aku mengorbankan umurku disini
sebagai tumbal akan sebuah gelar,
apoteker

langit semakin gelap 
mendung pun kian menebal
ketika senja di pabrik ini
disinilah untuk terakhir kali kita bersama
tak terasa memang
dua bulan sebenarnya bukan waktu yang singkat
mengingat di bulan pertama
aku pernah menggalaukan diri bersama dua kawan
di sebuah ruangan sudut pabrik yang lampunya konon tak pernah padam 
tempat aku melarikan diri dari dinginnya para penghuni sini

dua bulan ini menjadi waktu yang cepat
terutama di bulan kedua, 
detak waktu berlari dengan kencang
karena sebuah tugas 
aku kembali ditempatkan di satu bagian dengan kawan-kawan hebat
yang baik hatinya dan tak sombong
yang membuat waktuku menjadi lebih berwarna 

cenda gurau, keceriaan, dan keramahan mereka 
bergantian menggoreskan warna-warna kehidupan dalam kanvas hatiku
memenjarakan kegalauan yang pernah merampok ketenanganku

sekarang aku sedang berdiri di tepi jurang perpisahan
jangan tanya  mengapa aku sedih
jangan tanya kenapa mataku meneteskan kedukaan
jangan tanya kenapa aku menyendiri di sini
aku hanya sedang merenungkan perkataan orang bijak,
"jangan beredih karena perpisahan tapi tersenyumlah karena pertemuan itu pernah terjadi"

dalam renungan ini, aku menulis ini,
hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang harus engkau lewati
menapak, melangkah dan melintasi batas usiamu
putaran waktu mengantarkan engkau dalam nyata
lihat dan rasakan pahit manis kehidupan
aku harus melangkah terus kedepan 
jalan ini masih sangat panjang
engkau pun harus demikian
jangan menangis karena ini berakhir
tersenyumlah karena ini terjadi

selamat jalan kawan
aku harus pamit
pergi dari kota ini
kembali ke rumah

terima kasih kawan 
terima kasih atas semuanya
beri maaf kepada diri ini mungkin selama ini mencipta khilaf
sampai jumpa di perjumpaan selanjutnya

sukseskan kehidupanmu kawan...

puisi ini didedikasikan untuk kawan-kawan di GOJ PT. Sanbe  Farma
yang tak pernah lelah mengukir senyum indah di wajahnya setiap saat
Baca Selanjutnya...

22 November 2012

Menghujam Tajam

di balik ketegaran ragaku yang diam
ada luka menghujam tajam
laksana pisau menikam dalam
tak pernah aku sangka ini berujung suram
kini rencanaku sekarat di lautan harap, hampir tenggelam

dalam sepi ini, aku mendambakan kedamaian hati
sesuatu yang kau tawarkan untuk membungkus hubungan ini
dalam sunyi hidupku, ku impikan kehadiranmu
mendekapku hangat saat ku tersungkur  jatuh

sayangku,
cintai aku seperti dulu
ketika semua terlihat syahdu
kasihi aku layaknya dulu
ketika kau tak pernah ragu
sayangi aku sepantun dulu
ketika kau masih mau katakan rindu

aku mengerti
aku paham
tidak mungkin untuk kembali ke masa lalu
namun memperbaiki semuanya dari awal bukanlah sebuah kemustahilan...
Baca Selanjutnya...

19 November 2012

Izinkan Aku Pergi

ketika kutatap langit malam ini 
tiada lagi bintang bersinar
dulu cahaya terangnya selalu hadir
menghiasi mimpi-mimpiku

sekarang, aku mengerti 
demikian juga dengan hati ini
rasanya sia-sia menantimu
kurcaci cahayaku
 yang dulu pernah menyinari gelapnya mimpi-mimpiku
dengan gemerlap gemintang 
yang tak mampu dicipta manusia lain
dengan kedamaian hakiki

kini, tidak pernah kulihat lagi 
indahnya terang wajahmu
karena semua telah hilang ditelan kegelapan
hitamnya membutakan mata hati

di atas sana,
langit mendung terselimuti awan gelap
di bawah sini,
hatiku mendung terselaputi duka kelabu

kamu pergi, aku tak bisa mengertimu
aku pergi, kamu tak bisa mencegahku
aku pergi, membawa luka di hati
luka yang dulu pernah coba aku obati dengan kehadiranmu 
sekarang semakin parah

lebih baik aku berkata ini sebelum langit semakin gelap
lebih baik aku berkata ini sebelum air mata langit menetes
lebih baik aku berkata ini sebelum aku tersakiti lagi
lebih baik aku berkata ini sebelum aku semakin menderita
lebih baik aku berkata ini, 
"sayang, izinkan aku pergi!"

Baca Selanjutnya...

16 November 2012

Ketika Si Rhoma Nyalon Presiden

Selama praktek di Kota Kembang yang sudah berjalan hampir dua bulan dengan tidak adanya TV di kontrakan ini, mungkin sisi kemanusiaanku telah menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu manusia primitif yang tidak pernah ter-update pikirannya, untuk melihat semua sandiwara yang diciptakan kotak ajaib itu dan menjadi manusia yang beruntung, karena tidak pernah dicekoki tontonan tak bermutu khas Indonesia. Sebut aja acara seperti seperti infotainment yang tak pernah lelah membeberkan aib orang, boy/girl band yang alaynya sudah kelewatan batas dan sinetron-sinetron yang belakangan sepertinya sudah mulai kehabisan judul dan sutradara sepertinya lagi out-of-stock ide cerita sehingga ceritanya pun muter-muter ngga jauh dari cewek miskin pacaran dengan cowok kaya raya dan walaupun ada cewek kaya lain yang menganggu hubungan mereka, pada akhirnya mereka hidup bahagia selamanya. Oh dear...

Bicara masalah infotaintment, aku mungkin menjadi 1 dari jutaan orang di negeri ini yang merasa dirinya paling beruntung karena tak berkempatan menyaksikan opera komedi si Raja Dangdut, Rhoma Kelapa, sebut aja demikian. Dan begitu saya membaca apa yang telah diucapkannya di forum internet, shocked. Kenapa? Well, ia baru saja melakukan tindakan yang "amat sangat populer", saking populernya sampai-sampai tindakannya ini  tak beda jauh sama stupid. Iya, Stupid, Konyol.

Ya.. Ia baru mendeklarasikan dirinya untuk nyalon presiden di Pemilihan Presiden tahun 2014, Oh dear.. Walau ini hanyalah sebuah deklarasi, belum tentu nantinya bakal maju, tapi please deh, negara ini sudah sedemikian mabuknya dengan masalah-masalah yang ada, janganlah kita ikut mencekoki negara ini hingga akhirnya makin mabok. Karena sebelumnya republik ini punya presiden yang hobi dan "pinter" nyanyi. Dan sejauh ini sudah punya 4 album yang berhasil direkam sang presiden dan punya penyanyi yang ingin jadi presiden. Indonesia ini sedang membutuhkan presiden yang kaya ide, inovasi yang bisa mengentaskan negara ini keluar dari dari dekapan masalah-masalah yang terus terjadi bukan pemimpin yang pandai nyanyi. Oh Indonesia..

Si Rhoma Kelapa ini berdalih ia sangat populer dan mendapat dukungan ulama serta ada kabar angin bahwa beberapa partai mendukungnya untuk maju. Saya akui dia sangat populer, dari anak TK sampai kakek nenek yang sudah mulai pikun pun tahu dan paham sama Rhoma Kelapa ini. Kalau cuma modal terkenal sih Olga Syahputra bisa mencalonkan jadi presiden. Tapi untuk jadi presiden, tak bakal cukup bila hanya membawa modal popularitas. Seorang presiden membutuhkan modal jauh yang lebih besar, karena tanggung jawab yang bakal dipikulnya tidak hanya 5-10 orang saja seperti halnya di sebuah grup musik yang ia sering pimpin melainkan bakal membawa amanat dari ratusan juta penduduk Indonesia. Parahnya, setahuku ia tak pernah terlibat dalam politik, walau hanya untuk setingkat kecamatan. Ok, kecamatan mungkin terlalu tinggi untuknya gimana kalau kelurahan? ah ternyata sama saja, ia belum pernah terlibat dalam politik disana. (Mohon diralat bila aku salah.) Kehidupan Si Rhoma Kelapa ini juga tak jauh dari area kontroversi, kasus-kasus silih berganti menghinggapinya, terakhir dia terlibat dalam kasus SARA pada Pemilihan Gubernur Jakarta kemarin.

Dengan pengalamannya di bidang pemerintahan yang bisa dibilang nol besar ini, dia dengan gagahnya bertekad nyapres, ia sempat menegaskan ia maju karena ini sudah takdirnya. Tahu kok, semua orang sudah tahu, bahwa itu hak semua warga negara. But tau dirilah om.. Instropeksi diri om. Ente itu sudah memiliki panggung sendiri dan pendukung sendiri yaitu bermusik, bukan berpolitik apalagi untuk jadi presiden. Dasar kelakuan.

Oh dear Indonesia, kalian boleh saja menyebut si Rhoma Kelapa ini dengan sebutan Bang Haji, Ustadz, Guru, what-fucking-ever tetapi kalau Presiden jangan sampai deh ya. Sungguh Therlhalhu kalau sampai ia kepilih. 

Last,  Rhoma Kelapa I'm sorry I hurt your feelings when I called you stupid. But, I really thought you already knew.
Baca Selanjutnya...

10 November 2012

Air Mata Langit November

mungkin tak ada yang lebih pilu
yang lebih besar dari hujan di bulan november
ia menumpahkan semua air mata langit
menuju tanah bumi yang gulana
yang telah lama menanti penyejuk hatinya

tak ada yang lebih mengerikan
yang lebih seram dari hujan di bulan november
jutaan tetes kristal cair  jatuh
merobek daun-daun kering
yang terlalu lama menyimpan harap


tak ada yang lebih bijak 
melebihi arifnya dari hujan bulan november
ia menghapus jejak kenangan lama 
yang perihnya menusuk dada

tak ada yang lebih dermawan 
melebihi keikhlasan hujan di bulan november
yang menyembuhkan luka-luka alam 
karena ganasnya musim kemarau

akhirnya tak ada yang lebih oksimoron
melebihi perjalanan air mata langit bulan november
di bulan ini, mereka meninggalkan kedamaian langit 
untuk menyuburkan menuju bumi yang sakit
namun pada akhirnya 
tubuhnya dibiarkan lebam oleh manusia yang tak tahu diri
menabraki semua pemukiman 
hingga akhirnya rebah di kesunyian samudera

Baca Selanjutnya...

5 November 2012

Sampai Langit Tahu

ketika ku menatap matamu
aku seperti melihat bintang malam 
tanpanya indahnya malam tak akan pernah tercipta

ketika ku melihat senyummu
aku bak melihat mentari pagi dari ufuk timur
selalu menciptakan harap 

engkau tak pernah datang 
walau sekedar untuk mengucap selamat malam
namun keindahanmu selalu mencipta harap di hatiku 

sampai akhirnya
senja hari itu kau datang 
bisikkan sesuatu
tepat di daun telinga 
sebuah makna
hal yang awalnya kukira sebagai akhir penantian
namun bisikan itu menjadi racun bagi segala harapku
yang memaksa harus pergi dari kehidupanmu
engkau kini sudah tak sendiri lagi

seketika seluruh alam memelukku dengan kedukaannya
petir bersahutan menari-nari di langit petanda badai akan segera tiba 
matahari seperti tak tega melihatku dan tak jua meninggalkan senjanya 
menyertai kepedihan rasa ini

sakit
sakit sekali, 
ditolak cinta oleh sang pujaan memang sakit
mencintai seseorang yang tidak mencintaimu juga menyakitkan
tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya
dan yang aku alami ini jauh lebih sakit itu semua
tak perlu kau tahu mengapa ini semua kurasa

namun aku tak akan menyerah mempertahankan rasa ini
aku akan tetap mencintaimu sampai kau luluh, sampai kau luluh menghadapi kesabaranku
akan tetap mencintaimu sampai kau lupa, sampai kau lupa pernah mengkisahkan cintamu itu
aku akan tetap mencintaimu sampai kau lelah, sampai kau lelah mengabaikan cintaku

aku tak akan menyerah sampai langit tahu
bahwa cinta pernah hadir di hatiku
bahwa cinta pernah bertahta di dalam jiwaku
bahwa cinta pernah mencipta harap untukku
bahwa cinta pernah menggugah airmataku
bahwa cinta pernah menjadi impian terindah dalam hidupku.... 

Baca Selanjutnya...

13 Oktober 2012

Menggapaimu

ku berdiri di sudut dunia
dimana para keheningan bercenda gurau
dimana sang alam berebut mencari perhatian
dimana burung camar berkicauan mengundang harmoni
tiba-tiba ku lihat sesuatu terang benderang
layaknya sumber cahaya
berada jauh disana
aku tahu kamulah titik terang itu..

emosi ini berkecamuk
ingin rasanya jari ini
untuk meraih tanganmu
untuk merengkuh hatimu
menggapaimu

berdiri di sini
aku menjadi jauh lebih mengerti
meski ini tak akan mudah,
aku sungguh berhasrat menggapaimu

mungkin aku sedang terjatuh dalam buaian mimpi
mungkin aku terkadang tak bisa menyatakan sesuatu dalam hati ini
tapi sekali ini saja percayalah padaku
kau tampak indah dengan auramu
berbaris bersama kurcaci cahaya di langit
sungguh elok parasmu

semakin lama aku berdiri lama disini
aku menjadi semakin memahami
menggapaimu itu seperti mencapai langit
begitu tinggi, begitu jauh
mungkin sebagian menyebutnya sebagai kemustahilan
jarak antara aku dan kamu yang tak ada habisnya
tapi aku percaya, aku bisa menggapaimu selama aku masih hidup

berikan senyumanmu wahai bidadariku
ku tahu itu akan banyak membantuku melawan gelapnya dunia
untuk menggapaimu

begitu kuat, cintaku untukmu
begitu indah, hasratku untukmu
begitu berwarna, hidupmu untukku
begitu sempurna, hatimu untukku

jadi biarkan aku menggapaimu untuk menuntun hidupmu
biarkan aku menggapaimu untuk melipurkan laramu
biarkan aku menggapaimu untuk meredamkan seluruh resahmu
biarkan aku menggapaimu untuk memberimu kebahagiaan

Baca Selanjutnya...

11 Oktober 2012

Dear Jari Manis Tangan Kirimu

dear jari manis tangan kirimu..
jika ada seseorang datang memberikanmu sebuah cincin,
tolong tolaklah ia dengan halus
jangan sampai ia terluka akan hal ini
dan ingatlah selalu pesanku ini
jangan mau dipasangin sama cincin selain dari aku ya
karena aku sudah menyiapkan cincin terindah untukmu

dear jari manis tangan kirimu..
layaknya pengembara yang akan menempuh perjalanan
maka persiapkanlah dirimu
persiapkan menjemput sebuah hadiah yang akan menjadi tanda
tanda cintaku padamu yang akan membuatmu lebih sempurna
singgah disana untuk selamanya sebentar lagi

dear jari manis tangan kirimu..
sudilah kau menjadi tempat persemayaman cincin ini 
menuju kehidupan yang baru
kehidupan yang lebih berwarna
layaknya hamparan pelangi di birunya langit
Baca Selanjutnya...

10 Oktober 2012

Sang Oksimoron

selalu tersenyum manis kalaupun kau membalasnya dengan kepahitan
selalu gembira meski didepannya ada kekecewaan yang akan menjemputnya
selalu lembut meski ditampar oleh kerasnya hatimu
selalu berharap betapapun keputusasaan terhadapmu selalu menghantuiku
 selalu cinta padamu walau mungkin kau membenciku
ah.. mungkin akulah sang oksimoron itu... 
Baca Selanjutnya...

7 September 2012

Menolak Lupa Munir

Apa definisi seorang hero menurutmu? Hampir setiap orang mempunyai kata-kata sendiri untuk memaknainya. Menurutku, seorang hero adalah seseorang yang berjuang demi terlaksananya hak-hak orang lain dan ia rela mati demi mewujudkannya. Tak peduli bahaya apapun yang akan mengikuti perjalanannya, ia akan tetep ikhlas bertaruh nyawa untuk itu. Kalau masih bingung, dengan pengartian Hero, mungkin kita bisa melihat para tokoh superhero yang ada di layar kaca mereka berjuang sekuat tenaga demi tegaknya sebuah kebenaran, menolong orang-orang yang terabaikan hak-haknya, dan memberantas siapa yang berbuat jahat di wilayahnya. 

Dulu, saat negara ini sedang bangun  dari keterpurukan krisis, pernah hidup seseorang yang pantas disebut hero. Ia selalu berjuang untuk membangunkan hak asasi manusia lebih awal dari mentari di negeri ini. Kasus pelanggaran HAM saat itu tengah berada dititik puncaknya mulai dari kasus tanjung priok di tahun 80-an tragedi Semanggi, sampai masalah timor timur.

Sang hero ini selalu berusaha menyadarkan HAM lebih pagi dari fajar sebelum pelanggaran terjadi, sebelum kekerasan terlaksana, sehingga banyak insan yang akan terselamatkan hak-haknya dari sergapan tangan penjahat HAM. 

Bagi sang hero ini hukum adalah salah satu inderanya, Munir menggunakan indera itu untuk mencium jasad keadilan. Meskipun dia tahu baunya busuk. Undang-undang dalam hukum harus mengandung keadilan, lalu melahirkannya dalam kehidupan HAM dan Demokrasi, tak peduli banyak orang tak percaya padanya. Dia tak pernah menyembunyikan murkanya sebuah keadilan pada kejahatan, hanya karena urusan dunia. Demi itulah ia berjuang membela keadilan. siapapun tak boleh melanggar hak manusia lalu disembunyikan, dilindungi, itu sama dg menyemai ketidakadilan dalam ruang yangg gelap. Sang hero ini selalu mencari kebenaran dan terus mencarinya.  

Ya hampir mirip seperti skrip di filem superhero, Hero ini juga mempunyai banyak musuh jahat yang tak suka dengan tindakan mulianya. Ia sadar benar hal itu, Tapi dia tidak lelah, apalagi pasrah dan terus mencari kebenaran-kebenaran baru. Tetapi kisah tragis selanjutnya mengiringi perjalanan hidupnya. Hingga akhirnya sang hero harus mati, di sela-sela perjuangannya dia dibuat tak berkutik dengan racun mematikan oleh musuhnya. 

7 September 2004, 8 tahun telah berlalu namun siapa dalang pembunuhan sang HERO masih abu-abu seolah dilupakan hukum. Kematian sang hero ini sampai sekarang dilupakan oleh hukum negeri ini yang pernah ia tolong di tengah kehancurannya. Dia pernah berjuang untuk keadilan negara ini. Tapi negara membohonginya dengan keadilan yang negara ini miliki.

Siapakah hero ini, hero yang selalu mengayomi orang-orang yang hak asasi-nya dirampas, yang berjuang tanpa pamrih demi tegaknya hukum HAM di negeri yang amat dicintainya ini? Dia tidak lain dan tidak bukan adalah MUNIR SAID THALIB.

Sudah 8 tahun, Bos besar dibalik kematian sosok hero itu masih abu-abu. dari aparat sampai presiden berjanji menyelesaikan. tapi hasilnya? Hasilnya? Polisi sekarang lebih suka upload video lypsing di Youtube  atau sibuk menciptakan isu  dari peristiwa satu ke peristiwa lainnya, hingga semuanya dibuat lupa bahwa banyak hal yang harus diselesaikan Polisi di negeri ini. Sang Presiden? Saat kampanye dulu, Ia pernah berjanji akan menyelesaikan kasus Munir sampai ke akar-akarnya. Namun hasilnya, presiden seolah tak mau kalah dengan Polisi yang narsis di Youtube. Presiden kita sudah punya 4 album rekaman. Oh dear Indonesia... 

Di Indonesia, semua tahu, siapa yang berani melawan kebathilan memperjuangkan kebenaran, semua akan dijebak dan mati. Di Indonesia, siapa yang berani melawan kedzaliman akan bernasib sama seperti Hero itu. Saat aku menulis dua kalimat di awal paragraf ini, aku jadi teringat pada sosok tegar Antasari Azhar,  sosok pemberantas korupsi yang harus rela mendekam di penjara dan merasakan gelapnya dunia di balik jeruji besi. Ia dijebak, mungkin nasibnya lebih beruntung, sang penjahat hanya menjebloskannya ke penjara  dan membuat kredibilitas namanya sebagai pemberantas korupsi, hancur bercerakan. Dan sepertinya Negara ini tak mau peduli terhadap hal-hal semacam ini. Tak pernah mau peduli. Terbungkam oleh tembok konsipirasi. Sang hero pernah berjuang untuk keadilan negara ini. Tapi negara membohonginya dengan keadilan yang negara ini miliki.

Munir, bagaimanapun, telah memancarkan cahaya keadilan ke sudut-sudut negeri yang penuh dengan kegelapan, dengan membawa sebuah pesan tegas pesan tegas bahwa Hak Asasi Manusia harus terus diperjuangkan meski ia telah mati. Dan meski ia telah meninggalkan kita semua, Munir masih ada di pikiran kita dan setiap orang yang percaya dan yakin bara api perjuangan yang dibawanya bisa dipertahankan meski api telah padam. InsyaAllah di negeri ini akan lahir hero-hero baru yang akan meneruskan estafet perjuangannya. Semoga... 

Melalui  tulisan ini menyatakan bahwa aku menolak lupa.
Menolak lupa pada sang hero yang telah berjuang demi hak asasi kita sebagai manusia di  negeri yang merdeka. 
Menolak lupa pada keberanianmu yang mengilhami jutaan hati.
Menolak lupa pada para pembunuh yang telah meracuni sang hero. 
Menolak lupa bahwa hukum  harus selalu ditegakkan.

Baca Selanjutnya...

23 Agustus 2012

Negara Absurd

Belum genap satu minggu tepatnya pada tangal 17 Agustus 2012 lalu kita merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan bangsa kita ini direbut melalui perjuangan yang amat panjang, yang berpuncak pada peristiwa Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Ya, melalui sebuah perjuangan panjang, pengorbanan yang luar biasa, tak terhitung sudah jumlah pahlawan yang gugur dalam mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini. 

Adalah sebuah fakta yang tak bisa kita pungkiri, pahlawan yang gugur dalam merebut kemerdekaan ini bukan hanya dari satu daerah saja, tetapi satu nusantara terlibat dalam perjuangan tersebut. Perjuangan kemerdekaan kita adalah perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Pejuang-pejuang yang gugur berasal dari berbagai elemen bangsa Indonesia dari berbagai suku, berbagai daerah, berbagai ras dan berbagai agama telah memberikan pengorbanan tertinggi, yaitu jiwa dan raga mereka kepada bangsa dan negara Indonesia,  mereka bersatu untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Mereka semua berkorban harta, jiwa dan raga mereka untuk kemerdekaan yang kita nikmati sekarang.

Sebut saja pahlawan kemerdekaan mulai dari Aceh dengan Tuanku Imam Bonjol, Cut Nyak Die. Di tanah Padang ada HAMKA. Di Jawa dengan RA Kartini, Ignatius Slamet Riyadi dan Daan Mogot. Di Bali ada I Gusti Ngurah Rai. Di pulau Sulawesi ada Robert Wolter Monginsidi dan John Lie. Nama-nama ini adalah sedikit dari banyak contoh beberapa anak-anak Indonesia yang majemuk dan kebetulan berasal dari berbagai golongan. Ada yang beragama Islam, Hindu, Katolik, Protestan, ada yang keturunan Arab dan  Tionghoa. Dari sedikit deretan nama pahlawan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa kemerdekaan Indonesia ini direbut dan dipertahankan oleh seluruh rakyat, tak peduli tua muda, laki-laki perempuan, pribumi keturunan dan tak peduli apapun agamanya, semuanya berjuang.

Ada baiknya kita mengambil pelajaran dari semangat perjuangan yang tak kenal golongan, ras maupun kasta.  Bangsa kita adalah bangsa dimana Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dijunjung tinggi. Bhineka Tunggal Ika, mempuanyai arti bahwa walau kita berbeda-beda, kita masih satu bangsa, bangsa Indonesia. Anak bangsa yang berasal dari berbagai suku, kelompok etnis dan agama, yang semuanya memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara. Dan semuanya telah ikut serta dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Mereka telah membayar saham yang sangat mahal untuk mendirikan Republik ini dengan darah, keringat dan air mata perjuangan mereka. Dengan mengambil pelajaran dari ini, sudah seharusnya kita bersikap lebih dewasa lagi di masa depan kita, bahwa semua rakyat Indonesia tak peduli dari golongan manapun, ia mempunyai kewajiban dan  hak yang sama dalam mengabdikan dirinya terhadap negara. 

Namun lihatlah kondisi sekarang, lihatlah Pemilihan Gubernur sebuah propinsi di negeri ini. Betapa absurdnya negeri ini dalam memandang suatu peristiwa dimana banyak terjadi sabotase penolakan terhadap salah satu calon gubernu dikarenakan ia berasal dari golongan/etnis tertentu. Begitu egoisnya mereka dalam mengemukakan pendapatnya. Bukannya berjalan dalam jiwa kebersamaan, kekeluargaan dan persatuan namun justru mempermasalahkan salah satu kondidat yang berasal dari golongan tertentu. Sangatlah egois diri kita, bila kita sampai melarang mencekal seseorang dari golongan manapun dia berasal, yang ingin mengabdikan hidupnya untuk negara karena masalah yang absurd. Padahal sudah jelas-jelas negara ini  memperoleh kemerdekaannya juga dari kalangan minoritas yang ikut berjuang melawan penjajah. Selain itu negara ini juga menjunjung tinggi asas Bhineka Tunggal Ika. Alangkah baiknya kita menurunkan emosi dan meletakan ego kita dalam menyelesaikan ini semua. Berprasangka baiklah pada semua orang. Semua anak bangsa punya kesempatan yang sama dalam mengabdi tak terkecuali sebagai pemimpin bagi yang lainnya.

  Ahh..  ternyata negara ini adalah negara yang absurd.
Baca Selanjutnya...

Yang Penting Isinya Bukan Tempatnya

Pernahkah kamu menghadiri sebuah pesta? Iya, pesta apapun itu, setiap orang pasti pernah datang menghadiri sebuah pesta. Adalah sebuah keharusan di sebuah pesta kita akan disuguhi berbagai macam makanan dan minuman. Eits.. stop disini daripada nanti disindir tentang kapan pesta pernikahanku, mending stop disini dulu ya, lagian ane mau bahas makanan dan minumannya yang ada di pesta-pesta yang sebelumnya pernah kamu hadiri aja kok.

Di pesta yang megah itu kamu pasti disuguhi berbagai makanan dan minuman kan? Bohong banget kalau bilang ngga? haha.. Semua disuguhkan dalam piring dan cangkir yang istimewa dan mewah serta jauh dari kesan sederhana. Semua itu sudah wajar dilakukan, masa iya di sebuah pesta mau pake piring dari tanah liat.  Kalau pun ada diantara suguhan itu ada yang menggunakan piring tanah liat, ane yakin ente semua pasti ngga bakal mau ngambil.  haha

Gimana kalau kondisi itu kita balik, misalnya di sebuah warteg atau angkringan yang menyuguhkan menu makanan dan  minuman yang sama persis dengan apa yang kau nikmati di pesta itu walau mungkin piring atau cangkir yang digunakan di warteg ini beda kelas jauh dengan yang digunakan di pesta itu bahkan hanya dengan bungkus selembar daun pisang; jau lebih sederhana dari sebuah piring tanag liat yang ada di pesta tadi. Apa yang kamu rasakan? Apakah kau masih merasakan kelezatan makanan itu? Bagaimana rasanya bila dibandingkan dengan makanan atau minuman yang terdapat di pesta yang disuguhkan menggunakan piring dan cangkir mewah? Sama kan? Ngga beda jauh bukan? Kalaupun beda itu hanya masalah persepsi bukan dari sebuah cita rasa. 

Nah, pengalaman ini terjadi pada diri ane sendiri tempo hari, saat menghadiri sebuah pesta lebih tepatnya disebut syukuran, disana menyuguhkan minuman yang nikmat dengan bungkusan cangkir mewah, namun karena ane dateng telat dan sepertinya di sebuah stand yang ane datangin, kehabisan cangkir, akhirnya mengeluarkan cangkir cadangan, cangkir plastik. Banyak yang minder tidak jadi mengambil menu makanan yang disuguhkan disana. Bagiku, well.. gak masalah buat ane, toh ini hanyalah cangkir tempat sementara sebelum masuk ke tempat selamanya, perut, toh rasanya juga sama saja. Semua sama saja, ambil aja logika meski minuman itu dijual di warteg atau di resto mewah, kalau memang resepnya sama ya sama saja rasanya. 


Jika ente perhatikan, semua piring atau cangkir yang terlihat mahal dan bagus  pasti kamu ambil duluan ketimbang yang lain. Menyisakan piring atau cangkir biasa yang murahan. Adalah normal bagi kita untuk menginginkan yang terbaik bagi diri kalian. Dan itulah sumber persoalan dan pikiran kita. Padahal, apa yang kita inginkan sebenarnya minuman, kopi misalnya bukan cangkirnya. Namun dengan sadar, kita lebih memilih cangkir yang bagus dan menutup mata terhadap cangkir yang jelek.

Coba ibaratkan hidup adalah kopi dan pekerjaan, uang, serta kedudukan adalah cangkir. Mereka hanyalah alat untuk menampung hidup. Dan itu tidak mengubah kualitas hidup itu sendiri. Terkadang, dengan memusatkan pikiran pada hanya satu cangkir, kita jadi gagal untuk menikmati kopi yang telah Tuhan anugrahkan pada kita. Oleh karena itu, jangan sampai cangkir membutakanmu, namun nikmatilah kopi yang ada di dalam cangkir tersebut. 

yang isinya bukan tempatnya
yang penting kopinya bukan cangkirnya
nikmati kopinya bukan cangkirnya...
Baca Selanjutnya...

21 Agustus 2012

Kurcaci Cahaya

pandangilah bintang malam yang bertebaran menghiasai malammu,
lihatlah bagaimana para kurcaci cahaya bersinar untukmu, 
untuk menerangi malam-malammu
mereka semua bercahaya terang,

aku datang untukmu dengan membawa tulisan ini,
tulisan yang merangkum semua hal yang kamu lakukan untukku
dan itu semua sama seperti kurcaci bintang itu
yang membuat jalan hidupku membuat terang di saat sang hitam menghampiri

aku rela berenang melintasi dinginnya samudra atlantik
aku ikhlas meloncat dari gunung merapi
itu semua aku lakukan 
karena kamulah membawa cahaya terang itu

aku pernah melukis
melukis tentang kecantikanmu di sebuah kanvas
kamu tahu? semua yang aku lukiskan
semua menjadi terang, bercahaya
indah sekali

ini semua terlihat benar 
ketika kamu melihat bagaimana sang kurcaci cahaya di langit itu bersinar
lihatlah, bagaimana mereka bersinar untukmu
lihatlah bintang-bintang itu, bagaimana mereka bersinar untukmu
dan menerangi setiap langkahmu dalam mengarungi samudra kehidupan ini
seperti itulah kamu dalam hidupku.

kamulah, 
yang menuntun jalan kehidupanku
yang memandu hidupku menuju kebahagiaan
yang melumpuhkan kerasnya hatiku 
yang melipurkan lara rinduku
Baca Selanjutnya...

11 Agustus 2012

Separuh Aku

separuh aku, gelap,
separuh aku, dingin,
separuh aku, tak akan dapat terlihat,
hanya dapat diceritakan.

apa yang tidak bisa terlihat di cermin,
aku tak akan bisa menggengamnya

separuh aku, memegang kunci,
dia adalah "teman" yang akan selalu ada di setiap aku,
karena ia harus membuat sebuah ruangan,
untuk separuh aku lainnya yang masih bisa terlihat.

selain itu ia juga harus membuat lebih banyak ruang,
bagi sisi-sisi dirinya yang masih memungkinkan terlihat.

hanya sedikit yang mengetahui,
apa yang ada di separuh aku ini,

ada hukum darinya yang berhasil memaksaku untuk mematuhinya
ada hukum darinya yang mampu aku tolak

emosi yang aku ikuti,
emosi yang telah aku tolak.

aku tahu
separuh aku ini,
tahu banyak tentang diriku
ia coba untuk membujukku,
apa yang aku tidak akan pernah lakukan sebelumnya

kejahatan yang coba ia bujuk
kejahatan yang mana aku hanya bisa melihatnya sebelumnya

ia tidak mengenal batas,
kekuatannya tak terbantahkan olehku,
ia akan terus mencoba dan berjuang membujukku.

kekuatannya bukanlah kekuatanku,
ia bahkan lebih gelap dari malam

aku coba menakutinya dengan doa setiap hari,
tapi.. ia tidak pernah takut,
jiwanya hitam,
yang terdalam dari hitam,
jauh di dalam diriku tetapi ia selalu dekat

aku telah mencoba untuk mengguncangnya agar menjauh,
tapi aku tidak bisa membuatnya berhenti bekerja,
ia pernah membuatku gelisah melalui keheningan,
dan ia akan terus mengintai.

ia menunggu dalam keheningan,
dengan lebih dari seringai jahat.

ia membuatku waspada,
apa yang ia lakukan kepadaku,
tidak ada yang tahu.

apa yang ia lakukan kepadaku,
akan ia gunakan untuk menakut-nakuti setiap musuhnya.

tapi ia tidak pernah mengetahui,
berapa banyak aku ambil dari dia,
berapa hikmah yang coba aku ambil

hanya menggunakan kebenciannya,
aku bisa membuat ruang yang sedang ia buat di diri ini
hancur. remuk. bercerakan.

hanya menggunakan kebenciannya,
aku bisa menjaganya di pinggirannya,
menjaganya melancarkan pengaruhnya

dengan kebenciannya
aku kini telah mengalahkannya,
tetapi aku biarkan dia menyadarinya,

karena aku harus menggunakannya,
untuk jadi seperti apa diriku seharusnya.

bahwa aku harus memanfaatkanya,
aku harus bebas
tak lagi terkekang akan kehitaman separuh aku itu.


inspired from: video clip NOAH band ~ Separuh Aku
Baca Selanjutnya...

5 Agustus 2012

Cowok Itu Masih Saya

Cowok itu selalu mencintaimu,
mencemburuimu setiap saat
Di saat yang lain mangacuhkanmu.
Cowok itu masih saya.

Cowok itu memang tidak selalu mendemonstrasikan rasanya padamu, 
tapi ia tulus memberikan semua padamu.
Cowok itu masih saya.

Cowok itu tak pernah luput memperhatikanmu
rela berkorban untukmu
mencintaimu apa adanya.
Cowok itu masih saya.

 Cowok itu rela menunggumu seribu tahun lamanya
selalu percaya bahwa kamu merupakan bagian hidupnya.
Cowok itu masih saya. 


Cowok itu rela menantimu
walau ia sebenarnya tak berdaya menahan derita rindunya padamu.
Cowok itu masih saya.

Cowok itu selalu ada disampingmu
di saat @motivaterunik sombong dengan jargon motivatornya.
Cowok itu masih saya.

Cowok itu selalu menjagamu di setiap perjalanan hidupmu.
Cowok itu masih saya.

Cowok itu rela berdiri sepanjang hidupnya
untuk mendukung, menuntun, menopang perjalan hidupmu.
Cowok itu masih saya.

Cowok itu hadir di segala musim matamu.
yang membawakan peneduh saat hujan
yang menjadi mata air saat kering
Cowok itu masih saya.

Cowok itu akan berusaha membahagiakanmu sepanjang hidupnya.
Cowok itu masih saya.  

Ya... Cowok itu masih saya, @CowokArab.
Cowok itu selalu saya.
Baca Selanjutnya...

29 Juli 2012

Kamu Akan Tahu

Singgahlah ke gubugku
Kamu akan tahu 
Betapa lebatnya rumput ilalang di sekitarnya yang tumbuh dari siraman air mata rindu ini

Masuklah ke kamarku
Kamu akan tahu 
Debu-debu yang ada disini berasal dari lelehan rindu padamu,
Rindu yang telah lama dibiarkan mengering.


Menginaplah dalam diriku
Kamu akan tahu
Betapa tiang-tiang penyangganya kokoh berdiri karena terbuat dari endapan rindu padamu.

Ikutlah memancing di sungai
Kamu akan segera tahu
Begitu mudahnya aku terpancing oleh pesonamu ketimbang menjebak seekor mujahir kelaparan memakan umpanku

Naiklah kereta itu bersamaku
Kamu akan tahu 
Betapa kecepatan putaran roda ini tak ada apa-apanya dibanding kecepatan detak jantungku saat kita bertemu.

Datanglah ke kaboratorium-ku 
Kamu akan tahu
Karena nanti akan aku tunjukkan 
Betapa dahsyatnya reaksi yang dibuat rindu untukmu
Mengalahkan semua reaksi yang pernah ada di sini.

Seandainya kamu bisa melihat kamu dari mataku
Kamu akan tahu bahwa kamulah satu-satunya. 

Seandainya kamu bisa melihat kamu dari mataku
Kamu akan tahu aku sedang melihat cinta pertama. 

Hiduplah bersamaku
Akan banyak hal yang akan kamu ketahui yang belum pernah diungkap sebelumnya.
Baca Selanjutnya...

Sungguh Ane Rela...

Sungguh ane rela jadi sungai,
Sungai yang mengalirkan perasaan kepadamu dengan deras..
Sungguh ane rela jadi sungai,
Sungai yang menjadi tempat cintamu tumbuh...

Sungguh ane rela jadi sungai yang penuh piranha,
Asal kau yang jadi laut tempatku bermuara.. 
Sungguh ane rela jadi sungai di tengah hutan amazon,
Asal kau jadi airnya yang menawarkan segala kesegaran melawan kesepian...
Baca Selanjutnya...

22 April 2012

Tetaplah Hijau Kawan!

Semakin berumur, semakin membuatmu jadi tak karuan. 
Kau dan bumi tempatmu menghidupi manusia
Semakin terabaikan dari perhatian manusia
Semakin tersisihkan oleh ego
Akan sebuah kenikmatan sesaat.

Maafkan kami, manusia memang terlalu serakah.
Yang terkadang tak kuasa menahan nafsunya.
Tak tahu rasa bahwa kaulah teman hidupnya.
Tak tahu malu, menghabisimu.

Di balik teriknya siang ini, aku berharap kau akan tetap bertahan
Hingga suatu saat manusia-manusia itu sadar
Akan kesalahannya
Akan ketamakannya

Tetaplah hijau kawan,
Menyegarkan alamku.
Tetaplah cantik kawan,
Menjaga keindahaan bumi ini.
Tetaplah hijau kawan,
Menebarkan segala kebaikanmu lewat fotosintesismu.
Tetaplah hijau kawan,
Ijinkan cucu-cucu kami melihat kecantikanmu sekali lagi kelak.
Happy Earth Day! Stay green & gorgeous!

Baca Selanjutnya...

10 Februari 2012

Sebungkus Rokok Untuk Naik Haji

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا
"Mengerjakan haji itu adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS. Ali Imran: 97)

Selama ini saya sering mendengar bahwa ibadah haji diwajibkan bagi yang mampu, mampu dalam hal perbekalan dan kendaraan (transportasi). Melihat syarat haji, ini banyak diantara kita akan minder dan mengatakan bahwa dirinya tidak cukup mampu, tidak cukup bekal biaya untuk mencapai tanah suci. Sungguh terlalu naif, bila kita menjawabnya demikian, mengingat kita setiap hari menghamburkan uang untuk keperluan yang sebenarnya tidak kita butuhkan atau bahkan membahayakan diri kita sendiri, contohnya tidak lain dan tidak bukan adalah kemampuan bangsa ini untuk menghabiskan isi dompetnya hanya untuk sebungkus rokok. 

Hal tersebut bisa terlihat dari jumlah perokok di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Secara keseluruhan, Indonesia menempati peringkat lima di dunia sebagai jumlah perokok terbanyak. Berdasarkan data riset di Kementerian Kesehatan, sebelum tahun 1995 prevalensi remaja terhadap rokok hanya tujuh persen. Pada 2010 naik menjadi 19 persen. 54,1 persen orang di atas usia 15 tahun merokok dan 43,3 persen dari jumlah keseluruhan perokok mulai merokok pada rentang usia 14-19 tahun. Angka ini menurut perkiraan saya setidaknya ada 65 juta orang yang merokok setiap hari. Oya jangan lupakan bahwa rata-rata dari mereka ini minimal satu bungkus rokok per hari. Hitung sendiri berapa jumlah uang yang "dibakar" oleh 65 juta orang itu. Angka itu jelas jumlah yang besar, bahkan yang lebih mengerikan lagi ketika melihat pendapatan perkapita negeri ini, mengingat lebih dari 22% pendapatan orang miskin digunakan buat membeli rokok. OMG! 

Terlepas dari mampu tidaknya untuk membiayai haji, sebenarnya keinginan umat Islam di Indonesia agar dapat menunaikan ibadah haji di Baitullah sangatlah besar. Tetapi terkadang pemikiran mereka terlalu instan. Padahal jika diniatkan dengan rencana jangka panjang, sebetulnya bisa saja kita menunaikan ibadah haji, sehingga dalih “saya tidak mampu” tersebut terpatahkan. Karena sebenarnya dengan sebungkus rokok kita juga bisa memesan tiket ke sana. 

Anggaplah ongkos naik haji di Indonesia adalah sebesar 35 juta. Dan anggaplah lagi kita tidak membeli atau tidak merokok 1 bungkus saja sehari, dengan hal ini berarti kita telah menabung sekitar Rp. 10.000 atau sekitar Rp.300.000,- sebulan atau sekitar Rp. 3.600.000,- setahun maka dalam waktu kurang lebih 10 tahun kita bisa berangkat menunaikan ibadah nan mulia ini, haji. Sebenarnya bukan hal yang sulit bagi kita, bagi bangsa ini, untuk memesan tiket haji meski pendapatan perkapita negeri ini tidak bisa diharapkan. Cuma terkadang kita malas, malas berencana, malas menabung. 

Kali ini, saya ingin mengajak mereka, para perokok aktif untuk menyisihkan uang sebungkus rokoknya dan kemudian ditabungkan, bukan tidak mungkin perokok Indonesia yang jumlahnya 65 juta itu dalam dua dekade kedepan sudah bisa menyandang gelar haji. Dengan mengurangi satu bungkus rokok perhari maka niscaya masalah kesehatan negeri ini yang disebabkan barang makruh ini akan segera berkurang dan bukan tidak mungkin apabila sebungkus rokok itu bisa mengantarkan para perokok itu ke tanah suci. Mengantarkan menuju doa ini (InsyaAllah).... 
Labbaika Allahumma labbaika.
Labbaika la syarika laka labbaika.
Innal hamda wanni’mata laka wal mulka.
laa syarika laka.

Baca Selanjutnya...

4 Februari 2012

Pacarku itu...

Pacarku itu...
belum pernah nyakitin hati
belum pernah nyentuh yang bukan hak
belum pernah ninggalin ibadahnya 
dan... belum ketemu keberadaannya...

Pacarku itu...
ngga suka bohong
 nggak suka keluar malam
ngga boros duit
nggak doyan selingkuh
nggak pelit 
dan..... nggak ada.. 
Baca Selanjutnya...

2 Februari 2012

Galaunya Buruh Tidak Realistis

Buruh adalah tulang punggung berdirinya sebuah industri. saya akui buruh punya peran besar untuk memajukan perekonomian negeri ini. Tapi sayang, buruh di Indonesia sekarang kebanyakan galau dengan masalah gajinya. Ini jelas akan mengganggu stabilitas perekonomian. Why? Ketika buruh galau semua akan jadi korban.mulai jalanan macet karena jalanan diblokir total oleh aksi para buruh, produksi yang seharusnya dihasilkan suatu industri pun jelas akan turun drastis. Lihat saja ketika mereka unjuk rasa dan berhasil menguasai sebuah tol di Jakarta, berapa besar kerugian yang timbul? 

Dan terakhir di Jombang, Para buruh kembali galau, kembali menuntut UMR yang menurut mereka masih terlalu rendah. Tuntutan mereka sungguh liar, UMR sebesar Rp. 1.500.000!! Well, ini sudah terlampau besar, walau saya akui mereka membutuhkannya tapi ini sangat tidak realiatis. Mengingat kondisi perekonomian di Indonesia yang masih acak kadut seperti sekarang ini. Dan apabila kenaikan ini terwujud, sudah bisa dipastikan para pengusaha akan mikir 1000 kali, untuk terus menjalankan industri, sangat mungkin mereka akan mengambil kebijakan untuk melangsingkan jumlah karyawannya. Dan ujung-ujungnya buruh pun kembali akan dipaksa gigit jari, karena sebagian mereka akan diberhentikan dari pekerjaannya.

Seharusnya mereka jauh lebih dewasa berpikir ke depan dalam mengambil suatu aksi. Lihatlah teman-teman kita dari profesi lain, yang jadi guru misalnya. Gaji guru misalnya, berapa sih gaji guru di Indonesia,  masih jauh dari kata pantas. Namun lihatlah semangatnya, mereka jarang mengeluhkan gaji mereka dan terus mengabdi. Selain itu, saya ambil contoh gaji seorang Apoteker di apotek, banyak sebagian dari mereka gajinya tak mencapai angka satu juta, padahal resiko pekerjaannya dan perannya kepada masyarakat sangat berat. Namun tak pernah mengadakan aksi sampai memacetkan jalan tol. Apabila dibandingkan dengan profesi buruh, profesi apoteker lebih selektif, untuk jadi seorang apoteker mereka harus lulus kuliah Farmasi, saya merasakan betapa susah kuliah dan banyaknya biaya yang dihabiskan selama kuliah tetapi ketika kerja hanya digaji sekecil itu?. Sangat miris sekali. 

Andai para buruh mau melihat lingkungan sekitarnya, banyak profesi lain yang lebih beresiko, jauh lebih membutuhkan balasan berupa penghargaan seperti guru dan apoteker atau bahkan kuli panggul di pelabuhan yang bekerja jauh jauh lebih berat misalnya, mungkin mereka akan "malu" akan egoisnya mereka dalam menuntut gaji. Apakah mereka tidak berpikir apabila mereka terus menurus menodong pengusaha untuk menaikkan gaji buruh, si pengusaha bakal memPHK sebagian besar dari mereka untuk menyeimbangkan neraca? Dan menurut pemikiranku ini menimbulkan akan efek yang lebih besar. Jumlah pengangguran akan membekak, jumlah lapangan pekerjaan turun karena mungkin saja pengusaha akan lebih mengoptimalkan kemajuan teknologi untuk  penggunaan tenaga kerja selain itu investor asing akan enggan untuk menanam saham di Indonesia. Dari analisis singkat ini, sudah seharusnya buruh dengan dewasa mengerti kondisi perekonomian negeri ini. tidak hanya tuntat-tuntut aja, harus ada saling keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan buruh.  Masalah gak bakal selesai.

Apakah realitis ketika buruh meminta gaji 1,5 juta disaat profesi lain yang mungkin lebih tinggi kompetensi dan tanggung jawabnya seperti apoteker hanya digaji separuhnya? 

Namun di balik ketidakrasionalan tuntutan para buruh itu, saya selalu berdesak kagum melihat solidaritas para buruh, walau mereka hanya berprofesi buruh namun persatuan dalam memperjuangkan hak mereka sangat kuat, sesuatu harus dicontoh oleh organisasi profesi lain di negeri ini. Bila dibandingkan, ini sangat berbeda dengan profesi-profesi lain, seperti apoteker misalnya, walau saya belum sepenuhnya menjadi apoteker tapi saya sedikit banyak mengetahui terkadang ada yang tidak beres, tidak perlu disebutkan apa bentuknya itu.

Semoga dunia keprofesian di Indonesia semakin dewasa dan tak ada lagi masalah (kegalauan) lagi.
Baca Selanjutnya...