29 Maret 2009

Gunakan Aspirasi Anda, Jadilah Mahasiswa Anti Golput

“Bagaimana keadaan kalian demikian pula ditetapkan penguasa atas kalian”

Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut mengenai pengangkatan pemimpin atau katakanlah tentang PEMILU. Kalimat yang singkat tersebut dapat berarti bahwa seorang penguasa/pemimpin adalah cerminan dari keadaan masyarakatnya. Pemimpin yang baik adalah dia yang dapat menangkap aspirasi masyarakatnya sedangkan masyarakat yang baik. Adalah yang berusaha mewujudkan pemimpin yang dapat menyalurkan aspirasi mereka.

Nabi menekankan pentingnya seorang pemimpin walaupun yang dipimpin hanya 2 orang bahkan walaupun mereka dalam perjalanan, sebagaimana dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW: “Apabila ada tiga orang berpergian maka hendaklah mereka memilih diantaranya menjadi pemimpin

Juga dalam Hadits Nabi lainnya “Barangsiapa yang memilih seseorang sedangkan ia mengetahui bahwa ada orang lain yang wajar daripada yang dipilihnya maka ia maka ia telah mengkhianati Allah, Rosul, dan amanat kaum muslimin”. Hadits Tersebut mengandung pengertian agar kita berhati-hati dalam memilih pemimpin. Kita harus memilih orang bener2 berkompeten untuk dijadikan pemimpin yang bisa menyalurkan aspirasi kita sebagai orang yang dipimpin.

Pada saat menjelang PEMILU seperti sekarang, Ketika para calon pemimpin sedang gencar-gencarnya mencari dukungannya dan kita diharuskan menyeleksi siapa yang pantas untuk dipilih di pemilu 9 April nanti. Untuk anda yang sudah mempunyai kriteria calon atau bahkan sudah menentukan pilihannya untuk Pencotrengan 9 April mendatang, harap dipikirkan lagi secara matang karena ini semua akan menentukan nasib bangsa kita selama 5 tahun kedepan.

Bagi yang belum menemukan kriteria dan calon pemimpin yang baik anda bisa pelajari hal tersebut pada orang yang bisa anda percaya tanpa menjerumuskan ke pilihan yang tidak tepat..

Bagi yang beranggapan “tidak usah mencoblos karena tidak ada calon pemimpin yang bisa dipercaya untuk mewakili aspirasi bangsa”. Alasan ini lebih buruk daripada keengganan memilih. Jangan pernah beranggapan demikian karena ini sama aja menjadikan seluruh Putra bangsa yang dicalonkan adalah buruk.

Agama dan pertimbangan akal sehat menetapkan keharusan adanya pemerintah yang mengelola masyarakat dan PEMILU adalah cara yang palin tepat. Dalam pandangan Nabi Muhammad SAW., Jangankan masyarakat, tiga orang pun walo dalam perjalanan pun dianjurkan memilih salah seorang diantaranya menjadi pemimpin,
Memilih adalah amanat, jabatan yang diberikan pemilih dan diterima yang terpilih juga amanat. Nabi berpesan “jika amanat disia-siakan atau diserahkan kepada yang tidak wajar memikulnya maka nantikan saat kehancuran” Ini berari keengganan memilih (GOLPUT alias golongan putih) atau memilih yang tidak wajar merupakan penyia-nyiaan amanat. Dan anda tahu sendiri bagaimana hukumnya dalam agama Islam.

Jangan pernah berkata “Tidak ada yang pantas dipilih, semuanya buruk.” Karena kalaupun itu benar, Nabi sekali lagi memberikan petunjuknya pada kita, fi ba’dh al-syarri khiyar (dalam yang buruk pun ada pilihan), yakni dengan memilih yang paling sedikit keburukannya, karena Nabi Muhammad SAW Mengemukakan sabdanya “Pemerintahan yang aniaya lebih baik daripada kekacauan

PENUHI AMANAT ANDA, DENGAN MENGGUNAKAN HAK PILIH ANDA PADA PEMILU LEGISLATIF MENDATANG TANGGAL 9 APRIL 2009 DI TPS TERDEKAT...
JADILAH MAHASISWA FARMASI ANTI GOLPUT
Baca Selanjutnya...

6 Maret 2009

Kedatangan Hillary Tunjukkan Sikap Kesatria, Siap Menang dan Siap Kalah

Kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton ke Indonesia yang hanya sebentar, sebenarnya dapat dijadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga. Selain untuk meningkatkan hubungan bilateral antarkedua negara, momen tersebut bisa dijadikan sebagai contoh berpolitik yang baik.

Artinya, sosok Hillary seharusnya menjadi contoh yang dapat dijadikan sebagai panutan berpolitik bagi pemilihan umum di Indonesia. Sebab, sikap siap menang dan siap kalah bagi para kontestan pemilu kita sepertinya masih sangat sulit untuk diterapkan.

Berbagai bentrok fisik para pendukung kontestan sering terjadi. Mereka tidak terima bila kontestan jagoannya kalah dalam ajang pemilu. Tengok saja konflik politik akibat pilkada di beberapa daerah yang berujung dengan bentrokan. Bahkan, antar kontestan tidak bisa akur, apalagi menunjukkan sikap dewasa dan berjiwa besar untuk mengakui pihak lawan yang memperoleh suara lebih banyak.

Sikap kesatria Menlu AS Hillary Clinton yang mampu menerima kekalahannya dan kemudian balik mendukung sang pemenang, Barack Obama dalam ajang konvensi patut diacungi jempol. Berkaca dari Hillary, kita pun berharap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputi dapat bersikap seperti itu kepada Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemenang pilpres.

Masyarakat kita berharap, suatu hari nanti Megawati akan mau membuka pintu untuk silaturrahim buat SBY. Bagaimanapun juga rakyat sangat mengharapkan hal itu akan terjadi. Alangkah elegannya bila para pemimpin dan mantan para pemimpin serta elite politik bersikap sebagai kesatria demi rakyat, bangsa, dan negara.

Hanya saja, angan-angan tersebut masih sebatas cita-cita yang agaknya susah untuk diraih. Sebab, faktanya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri belum pernah sekalipun mengucapkan selamat kepada SBY-JK. Ucapan selamat dan sikap legowo saja sangat sulit untuk diwujudkan bagi seorang Megawati, apalagi sampai mendukung pemerintahan SBY-JK. Ibarat meraih bintang di langit. Mega juga belum pernah menyambut ajakan silaturahim dari pihak SBY. Memang, barangkali masih butuh waktu, karena membangun tradisi politik yang baik dan dewasa membutuhkan proses yang cukup lama.

Sosok Hillary memang menunjukkan sikap yang ksatria. Bahkan ada yang mengatakan sebagai kesatria plus, karena bukan saja mampu menerima kekalahan dengan dewasa, tetapi bahkan malah berjuang keras untuk kemenangan Barack Obama. Sungguh suatu demokrasi yang elegan.

Maka dari itu, dalam lawatannya ke Indonesia, Hillary tak segan-segan berbagi tips bagaimana caranya menghadapi kekalahan dengan kesatria. Tips yang mungkin bisa menjadi pelajaran berharga untuk politisi Indonesia.

Menurutnya, kalah itu tentu menyakitkan, tetapi dalam demokrasi harus bisa mengatasi perselisihan. Tak bisa selalu bersaing dalam politik untuk membangun pemerintah. Demokrasi harus terus berlanjut demi rakyat, bangsa, dan negara.

Sumber: okezone.com
Baca Selanjutnya...

5 Maret 2009

All About Skripsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Buat sebagian mahasiswa, skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi buruk. Banyak juga yang berujar “lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi”.

Saya juga sering mendapat kiriman pertanyaan tentang bagaimana menyusun skripsi dengan baik dan benar. Ada juga beberapa yang menanyakan masalah teknis tertentu dengan skripsinya. Karena keterbatasan waktu, lebih baik saya jawab saja secara berjamaah di sini. Sekalian supaya bisa disimak oleh audiens yang lain.

Karena target pembacanya cukup luas dan tidak spesifik, maka tulisan ini akan lebih memaparkan tentang konsep dan prinsip dasar. Tulisan ini tidak akan menjelaskan terlalu jauh tentang aspek teknis skripsi/penelitian. Jadi, jangan menanyakan saya soal cara menyiasati internal validity, tips meningkatakan response rate, cara-cara dalam pengujian statistik, bagaimana melakukan interpretasi hasil, dan seterusnya. Itu adalah tugas pembimbing Anda. Bukan tugas saya.
Apa itu Skripsi

Saya yakin (hampir) semua orang sudah tahu apa itu skripsi. Seperti sudah dituliskan di atas, skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).

Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum “berhak” untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.

Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).

Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah “belajar meneliti”.

Jadi, skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.
Miskonsepsi tentang Skripsi

Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya “ditujukan” untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Menurut saya pribadi, penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan, kerja keras, dan relationships yang baik. Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan. Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.

Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk. Padahal, untuk tataran mahasiswa S1, skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Karenanya, untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian, secara umum, terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis. Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas, ada pengujian kuantitif (statistik), dan juga menolak grounded theory. Sebaliknya, pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori, hipotesis dijelaskan hanya secara implisit, lebih banyak menggunakan metode eksploratori, dan sejalan dengan grounded theory.

Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja. Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer). Jadi, tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu, sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain. Juga, tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.
Hal-hal yang Perlu Dilakukan

Siapkan Diri. Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.

Minta Doa Restu. Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

Buat Time Table. Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

Berdayakan Internet. Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.

Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing memang “bertugas” membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, “mengejar” untuk bimbingan, dan seterusnya.

Be Flexible. Skripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.

Jujur. Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.

Siapkan Duit. Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan?
Tahap-tahap Persiapan

Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan “ditarik” masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.

Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.

Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.

Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.

Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.

Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.

Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara “baku”. Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
Kiat Memilih Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.

Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih “enak” kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.

Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?

Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.

Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:

* Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
* Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.

Tapi, keuntungannya:

* Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
* Anda akan “tertolong” saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
* Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.

Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.

Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.

Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.
Format Skripsi yang Benar

Biasanya, setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.

Pendahuluan. Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.

Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis. Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis. Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.

Metodologi Penelitian. Berisi penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.

Hasil Penelitian. Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.

Penutup. Berisi ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran. Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.

Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).
Beberapa Kesalahan Pemula

Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.

Tujuan Riset & Tujuan Periset. Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.

Bab I: Bagian Terpenting. Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)

Padding. Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.

Joint Hypotheses. Menurut pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.

Keterbatasan & Kemalasan. Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.

Kontribusi Riset. Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.
Menghadapi Ujian Skripsi

Benar. Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.

Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.

Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.

Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah “konfirmasi” atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.

Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.

Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.

Jujur saja, saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti. Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi. Selama berada dalam ruang ujian, kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa. Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.

Bukan. Bukan saya bermaksud sombong, tetapi hanya untuk memotivasi Anda. Kalau saya bisa, seharusnya Anda sekalian pun bisa.
Pasca Ujian Skripsi

Banyak yang mengira, setelah ujian skripsi segalanya selesai. Tinggal revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, lalu traktir makan teman-teman. Memang benar. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.

Faktanya, lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup. Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda. Caranya?

Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi. Cara lain, kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah, lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3. Dengan demikian, kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.

Bukan apa-apa, saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan. Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain. Akan tetapi, dengan melakukan penelitian, membuat publikasi, dan seterusnya, bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.

Jadi, menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?

Dari berbagai sumber
Baca Selanjutnya...

2 Maret 2009

12 Trik Cara Membuka Situs Yang Diblokir

Pembatasan akses melalui jaringan internet sudah menjadi masalah umum di banyak negara, terutama di wilayah Asia. Jika akses ke suatu situs dan informasi dibatasi/diblokir oleh administrator jaringan atau ISP, maka pengguna yang berada di suatu tempat (sekolah, kantor, warnet, dll) atau negara akan mengalami kesulitan didalam mengaksesnya. Contoh layanan yang sering diblokir oleh berbagai negara/kantor adalah Youtube.

Pembatasan akses di lain pihak juga dilakukan oleh para penyedia konten untuk mencegah akses oleh pengguna yang berada di luar target pasarnya, biasanya karena masalah legal. Contohnya adalah layanan radio internet Pandora dan video streaming seperti Hulu, ABC dan bahkan Youtube (untuk video tertentu). Salah satu kasus besar terakhir adalah bagaimana Google menuruti kemauan pemerintahan AS untuk tidak menyediakan aplikasi miliknya kepada pengguna di Kuba, Syria, Korea Selatan, Iran dan Sudan. Contoh Lainnya di kampus kita adalah sius jejaring sosial seperti Friendster dan lainnya walau Facebook belum diblokir sampai saat ini yakinlah suatu saat pasti akan keblokir.

Seperti kata pepatah, banyak jalan menuju Roma. Di bawah ini adalah berbagai cara yang dapat Anda coba untuk mengakses situs yang diblokir.

1. Menggunakan alamat IP
Apabila aplikasi yang digunakan hanya memblokir nama domain saja (misal: *.youtube.com), cara filtering ini dapat disiasati dengan menggunakan alamat IP situs tersebut (misalnya untuk YouTube 209.131.36.158).
Untuk mengetahui alamat IP sebuah situs, kita dapat mencoba melakukan ping terhadap situs tersebut. Caranya masuk ke command prompt (Start > Run > ketik: cmd > Enter) dan ketik ping nama_situs.com lalu tekan enter. Maka akan muncul alamat IP situs tersebut.
Selain itu untuk mendapatkan alamat IP suatu situs juga bisa dilakukan melalui layanan Host to IP dan Whois Domain Tools.

2. Menggunakan Layanan Short URL
Jika kasusnya sama dengan di atas, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan layanan url shortening seperti TinyURL, MooURL dan SnipURL.

3. Menggunakan Arsip Online dan Cache
Beberapa mesin pencari seperti Google dan Yahoo menyimpan tembolok berbagai situs populer yang tetap bisa melihat isi dari situs walaupun yang aslinya telah diblok atau dihapus sekalipun. Klik link bertuliskan ‘cached’ maka kita akan dibawa ke halaman tembolok dari mesin pencari (apabila disimpan).

Selain itu ada juga layanan yang khusus ditujukan untuk membantu Anda mencari arsip-arsip online. Wayback Machine adalah layanan yang secara periodik menyimpan salinan hampir semua situs di internet dari awal situs-situs tersebut berjalan.

4. Menggunakan Penerjemah Online
Layanan penerjemah online yang terkenal seperti Altavista BabelFish, Google Translate, WorldLingo dan Live Translator membantu kita untuk menerjemahkan situs dari satu bahasa ke bahasa lain. Cukup masukkan URL situs yang diblok dan pilih opsi terjemahan ke dalam bahasa yang Anda inginkan (atau bahasa yang sama).

5. Berlangganan RSS Feed
Trik yang ini mungkin tidak berlaku untuk berbagai situs, tetapi jika situs yang ingin Anda kunjungi menyediakan fitur sindikasi RSS, (biasanya situs berita dan blog), Anda dapat mencoba untuk berlangganan dan membacanya dengan sebuah RSS/Feed Reader.

Layanan RSS/ Feed Reader yang dapat Anda gunakan bisa berupa aplikasi desktop (Feed Demon, Feed Reader dan Sharp Reader), web browser Firefox, Opera, IE dan lain-lain, atau dengan tambahan ekstensi (InfoRSS, Sage, dan NewsFox), dan yang terakhir menggunakan aplikasi online (Google Reader dan Feed Show).

6. Menggunakan Layanan Anonymizer
Layanan ini pada intinya digunakan untuk meningkatkan privasi saat berinternet dengan menyamarkan identitas Anda dari situs melalui sebuah proxy. Menggunakan layanan anonymizer, alamat IP dan informasi Anda yang lain tidak akan diketahui oleh situs yang Anda kunjungi. Beberapa layanan bahkan menyediakan fitur tambahan seperti memblokir cookies, iklan dan enkripsi. Karena tidak mengakses situs secara langsung, terkadang Anda dapat mengakses situs yang tadinya diblokir.
Kebanyakan layanan seperti ini berbayar, namun ada beberapa yang masih tersedia gratis seperti Anonymouse, Daily Best Links, dan YouHide.

7. Menggunakan Proxy di Browser
Ada banyak sekali proxy gratis yang dapat Anda temukan di internet, beberapa situs yang bisa Anda pakai secara gratis:
• Fresh Proxy List
• Proxy List
• Proxy 4 Free
• Proxy Bucket
• Samair Proxy
Setelah Anda memilih salah satu proxy dari situs-situs di atas, konfigurasi browser Anda untuk menggunakan proxy tersebut. Pengaturan proxy di Firefox

Klik Tools > Options, pada jendela yang muncul pilih tab Advanced, lalu Network, pilih Manual proxy configuration dan masukkan alamat IP Proxy pada kotak HTTP Proxy dan isi Port-nya.
Agar pengaturan proxy bisa lebih luas lagi, bisa dengan menambahkan add-ons Firefox tentang proxy yang banyak tersedia.
Pengaturan Proxy di Internet Explorer

Klik Tools > Internet Options. Pilih tab Connections, klik LAN Settings, lalu beri tanda cek pada Use a proxy server for your…. dan ketik alamat IP dan port proxy pada kotak yang disediakan.

8. Menggunakan Google Mobile Search
Anda juga dapat mencoba menggunakan Google mobile search, tetapi biasanya hasil yang didapat tidak maksimal. Cara ini sama seperti saat menggunakan web translator atau web proxy.

9. Melalui Email
Layanan terbaik untuk trik yang ini adalah Web2Mail. Kita dapat berlangganan situs-situs favorit kita melalui email. Anda juga dapat berlangganan banyak situs sekaligus yang diatur dalam folder-folder sehingga tertata rapi. Setiap kali halaman situs berubah, Web2Mail akan secara otomatis mengirimkan halaman baru ke alamat email Anda. Anda juga dapat mengatur apa saja dan kapan dikirimkan.
Ada juga layanan RSSFWD yang akan secara otomatis mengubah RSS menjadi email yang dikirimkan ke akun email Anda.

10. Menggunakan Aplikasi Tambahan
Aplikasi tambahan yang dimaksud adalah aplikasi selain browser yang dapat digunakan untuk mengakses internet untuk menghindari blokir. Beberapa di antara aplikasi yang dapat digunakan adalah:
GPass adalah aplikasi gratisan yang menyediakan koneksi terenkripsi untuk melewati sensor dan filtering. Aplikasi ini menggunakan socks tunnel yang terenkripsi dan dapat memanfaatkan aplikasi anonymizer lain seperti Skype dan Tor sebagai tambahan.
Pengguna cukup melakukan drag dan drop aplikasi tertentu seperti web browser, email client, IM dan aplikasi lainnya yang membutuhkan koneksi internet ke dalam jendela program GPass. Tanpa membutuhkan pengaturan lain yang biasanya rumit, Anda dapat langsung menjalankan aplikasi-aplikasi tersebut seperti biasa dengan lebih aman. Sangat berguna bagi Anda yang menggunakan akses internet menggunakan Hotspot/ Wi-Fi publik. Coba juga Hotspot Shield.
Aplikasi lainnya yang bisa Anda coba adalah Tor. Aplikasi ini sudah terkenal sangat tangguh untuk membuat keberadaan kita di internet tidak diketahui. Pengembangan awalnya dilakukan dan digunakan oleh U.S. Navy (Angkatan Laut AS) untuk mengamankan komunikasi pemerintah. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan banyak anonymous server sekaligus untuk sebuah permintaan situs web.
Inilah Cara termudah menurut saya untuk mengakses semua situs yeng teblokir tanpa harus pusing 7 keliling. jadi wajib dicoba. Anda bisa "searching" di Google untuk mendownloadnya. Dijamin Administrator Hotspot kita keok. hehe

Updated (24 April 2009): GPass sudah tidak bisa digunakan di beberapa tempat termasuk di kampus saya, UAD Yogyakarta. Cobalah aplikasi lain yang saya sebutkan diatas. Saran saya gunakan aplikasi Vidalia Bundle yang bisa anda download melalui Google. Google lagi, Google lagi.. hehe.. Setelah ketemu segera download dan install aplikasi ini di PC atau laptop kamu, ada baiknya sebelum mengistallnya anda matikan dulu semua program yang sedang berjalan..Setelah terinstall lakukan restart. Kemudian gunakan aplikasi "Mozilla Firefox", apabila diminta untuk melakukan proses intallasi "Tor" pilih yes dan tunggu sampai proses ini selesai. kemudian lakukan restart pada Mozilla Firefox dengan cara menutup dan membuka kembali Firefox.
Selain Vidalia, ada juga aplikasi lain yang tidak kalah jauh, atau malah lebih canggih yaitu "HOTSPOT SHIELD" . Sistem kerja dari progfram ini adalah mencari IP-IP addres lain di dunia yang bisa digunakan di lokasi kita berada sehingga dapat menjaga koneksi Internet yang Anda kelola agar tetap aman dan terlindungi dari jaringan publik. Aplikasi Hotspot Shield ini bisa anda download disini (http://faikshare.blogspot.com/2009/07/hotspot-shield-latest-version.html)

11. Remote Connect ke PC
Ini cara terakhir yang paling ampuh, tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Anda harus memiliki komputer di tempat lain yang aktif dan terkoneksi dengan internet, misalnya sebuah komputer di rumah. Instal dan jalankan aplikasi Remote Connect yang gratis seperti UltraVNC atau TightVNC dan gunakan sandi yang aman.
Setelah itu instal aplikasi client di komputer yang Anda pakai di tempat lain, dan ketik alamat IP/Host name/Nama komputer di rumah (kunjungi whatsmyip.org untuk mendapatkan alamat IP Anda) dan sandi untuk memanfaatkan jaringan internet rumah Anda yang bebas untuk mengakses apapun situs yang Anda dapat Anda akses di rumah sendiri.
Untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, gunakan juga beberapa trik di bawah ini:
• Gunakan nama domain apabila koneksi internet di kantor/sekolah memblokir semua request yang menggunakan alamat IP (DynDNS atau lebih baik lagi apabila Anda sudah memiliki domain Anda sendiri)
• Gunakan protokol HTTP VNC yang dapat diakses melalui browser (tidak perlu menginstal VNC Viewer di komputer kantor/sekolah)

12. Menggunakan Layanan Alternatif
Kalau Anda tahu layanan online alternatif yang bisa dipakai dan selalu menyimpan data online, Anda tidak perlu marah-marah, kesal atau stress hanya karena satu situs diblok. Misalkan akses ke layanan email GMail diblok dari tempat Anda, gunakan layanan email lain untuk mem-forward ke GMail atau mengaksesnya melalui aplikasi atau perangkat yang mendukung POP3.
Jangan jadikan internet sebagai tempat penyimpanan data utama. Terlebih untuk file-file penting dan rahasia. Biasakan untuk mem-backup data online ke komputer maupun sebaliknya. Mungkin saja cloud computing itu serapuh namanya^^. Bisa Anda baca pendapat pendiri GNU mengenai cloud computing.
Bagian ini sebenarnya bukan cara terakhir, tapi saya masukkan untuk mengingatkan Anda supaya tidak lagi hanya terpaku pada satu layanan di internet, dan mulai dari sekarang mencari alternatif yang tersedia banyak di internet yang sangat luas ini.


Sumber:

• http://lifehacker.com/5061683/gpass-boosts-browsing-privacy-circumvents-censorship-and-filters
• http://www.ghacks.net/2008/09/24/gpass-bypass-censorship-and-restrictions/
• http://www.webstuffscan.com/2006/11/23/how-to-access-blocked-websites-top-10/
• http://www.hongkiat.com/blog/9-alternative-ways-to-access-blocked-sites/
• http://smkinformatika.wordpress.com/2008/11/08/12-trik-cara-membuka-situs-yang-diblokir/
• http://faikshare.blogspot.com/2009/07/hotspot-shield-latest-version.html
Baca Selanjutnya...