29 November 2011

Aku Kangen Pada Patah Hati

Buahahahahahaaa...

Aku persilahkan anda untuk menertawakan judul diatas, jujur saya sendiri awalnya juga tertawa, bisa-bisanya kangen pada patah hati yang konon sakitnya seperti balon ditusuk jarum, ledakan hati. Jadi curiga, Apa aku ini dah kena sindrom sutris ya? Aku langsung ngadep cermin dan bisa menyimpulkan bahwa aku ini memang 99,9% masih waras. Tidak usah diuji SPSS segala, kalau sudah 99,9% itu artinya mutlak saya masih waras. Lhah ngapain malah jadi ngebahas kewarasanku? Kembali ke topik. Saya sedang kangen pada patah hati. Titik. Mari kita positive thinking. 

Memang benar adanya kalau saya lagi kangen pada patah hati, bukan rekaan perasaan, emangnya sinetron. Kenapa? Beberapa bulan ini kepala ini rasanya mau copot, gara-gara migrain mikirin segala hal terutama skripsi. (Ngeles ya skripsi dijadikan kambing hitam, hehe). Migrain ini benar-benar keterlaluan, selalu saja muncul di saat yang tepat untuk membuatku KO. Malas untuk melakukan aktivitas. Malas untuk segalanya. -___-"

Terus kenapa saya milih sakit hati daripada sakit kepala? Well, sakit kepala membuatku KO dan kehilangan job and time saya sebagai anak muda yang aktif (lebay), sedangkan sakit hati paling efeknya cuma galau, tapi semua organ lain mana bisa galau dan galau mudah penyembuhannya. Tak perlu obat, hanya perlu pikiran dan energi positif untuk melawannya, dengan dua sikap ini niscaya kita gak akan pernah kena galau. Selain itu, sakit hati, akan membuat kita menjadi lebih peka terhadap perasaan orang lain, patah hati juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi diri kita, hal yang udah lama tidak aku lakukan. Dan yang terakhir patah hati kita juga bisa membuat kita gemuk, orang galau biasanya jadi cepet lapar dan lapar membuat kita makan berulang kali hingga akhirnya kegemukan mampir ke tubuh kita (teori ngawur). Sebenarnya masih banyak lagi hikmah dari patah hati, silahkan temukan dengan berpikir positif. Yang pasti patah hati hanya membuat kita galau tetapi meninggalkan manfaat yang tak terkira pada kita (kalau kita mau menyadarinya dan move on) daripada saat kita terkena migrain.

Aku kangen padamu, patah hati. 
Kangen pada kebijaksanaan yang kau ajarkan.
Kangen pada pembelajaran yang kau berikan.
Kangen pada kebebasan yang kau jaminkan.
Kangen pada ketenangan yang kau hadirkan.
Kangen pada janjimu akan pasangan sejati yang kau janjikan bila aku lulus ujian patah hati ini. 
Baca Selanjutnya...

27 November 2011

Roller Coaster versi Indonesia

Pernahkah anda melihat ini permainan?
Roller Coaster versi Amerika

Yup! Namanya Roller Coaster.. Roller coaster adalah sebuah wahana berupa kereta yang dipacu dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, biasanya terletak di atas tanah yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Wahana ini merupakan permainan yang sangat menantang adrenalin dengan kecepatan yang begitu tinggi diatas udara dengan ketinggian yang cukup untuk membuat jantung berdegup kencang. Sensasinya yang luar membuat permainan yang sebenarnya sangat berbahaya ini menjadi laris manis di dunia. 

Tahukah anda? Jauh sebelum roller coaster ditemukan oleh industri hiburan Amerika, Indonesia sudah menemukan roaler coaster versinya sendiri yang tak kalah menantangnya, tak kalah membahayakannya, bahkan menang di jumlah korbannya (hal yang amat sangat disayangkan). Cuma bedanya, "Roller coaster" versi Indonesia ini jauh lebih bermanfaat ketimbang roller coaster yang mendunia itu. Selain menyajikan sensasi yang luar biasa, wahana dari Indonesia ini juga dapat berfungsi sebagai sarana transportasi rakyat. Biayanyapun jauh lebih murah ketimbang saat kita naik roller coaster versi aslinya. Mau adu bahaya? mana yang lebih bahaya? Meskipun kecepatannya masih kalah jauh, Roller coaster versi Indonesia ini juga menang mengingat berapa jumlah korban yang meninggal akibat wahana ini. Penasaran kan? Jadi seperti apakah roller coaster versi Indonesia ini? Yuk mari buka spoiler di bawah ini:


Roller Coaster versi Indonesia

Roller Coaster versi Indonesia
Baca Selanjutnya...

Kopi dan Cinta Hanya Beda Tipis


Cinta, hampir semua orang pernah merasakannya namun bagi sebagian orang, cinta itu ibaratnya barang langka, sesuatu yang belum pernah dirasakan, sesuatu yang dicari-cari. Jangan bersedih walau kamu  sudah mencarinya sampai ke ujung dunia. Kenapa? Well.. Kalian semua pasti sudah pernah minum kopi kan? Kalau jawabannya belum, wah ente ini selama ini kemana aja? Minum kopi aja belum pernah menyisipinya apalagi cinta.. Bagi yang belum, Ayo segera bikin kopi mumpung masih ada di dunia, nanti di akhirat belum tentu ada.. hehe

Nah bagi yang belum pernah bercinta namun sudah pernah kopi ngga perlu merasa galau lagi. Kenapa? karena cinta itu ngga beda jauh rasanya dengan secangkir kopi. hahaha kok bisa?!  Bisa dong..

Bisa kamu bayangkan gimana rasanya kopi tanpa gula itu? Pahit! Ya, Begitu lah rasanya cinta apabila kau memperlakukan cinta itu secara tidak benar. Ada yang salah dengannya seperti saat kita mencintai seseorang, tapi ternyata orang itu tak mencintai kita itu sama aja gak komplit, rasanya bakal pahit, seperti kopi tanpa gula. Komposisi yang salah.

Kita juga bisa membuat kopi dengan aneka rasa, cappucino misalnya, seperti yang ada di foto diatas. Apabila kita bisa meraciknya dengan komposisi yang tepat, dengan metode yang tepat, dan langkah-langkah yang tepat, maka akan segera tercipta kopi yang nikmat. Seperti itulah cinta, apabila kita melakukannya dengan komposisi yang tepat (ada subjek ada predikat, ada rasa, ada tujuan dan lain sebagainya), metode PeDeKaTe yang tepat dan langkah yang tepat maka akan terciptalah sebuah cipta karya rasa hubungan yang ajib untuk dilanggengkan.

Beda lagi dengan Kopi Luwak, seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa pencernaan luwak/musang kelapa ini sangat hebat rasanya dan harganya juga sangat mahal. Membuat kopi luwak membutuhkan perjuangan sangat berat mengingat tak mudah mengumpulkan musang untuk sekedar BAB dan diambil sisa pencernaannya tersebut. Jangan berpikiran jorok dulu, justru cinta yang seperti kopi luwak ini sangat langka zaman sekarang. Kalau diibaratkan rasa kopi luwak itu seperti rasa cintanya Romeo pada Juliet, rasa cintanya pake banget, Cinta sejati. Kenapa? Ketika seseorang benar-benar berjuang untuk mendapatkan hati pasangannya betapapun harus meminum racun demi mendapatkan nikmatnya rasa cinta sejati itu sama seperti kita yang mau minum kopi yang dibuat dari kotoran luwak demi mendapatkan rasa kopi yang hebat.

Tak menyangka kan, ternyata kopi dan cinta itu hanya BEDA TIPIS. Jangan bersedih bagi yang belum menemukan cintanya, minum kopi saja semuanya hikmah dan pahitnya cinta bisa anda rasakan dengan minum kopi.

Anda galau karena cinta? Yuk minum kopi..
Baca Selanjutnya...