29 Oktober 2010

Bergurulah Pada Semut

Semut sosok makhluk kecil yang hidup diantara kita, tak banyak yang melihat dan bahkan ada yang membenci untuk memusnahkan kala sang semut berkelompok untuk mencari sesuap makan untuk tubuh dan mulutnya yang kecil. 

Semut menurutku adalah makhluk Allah yang mungil tetapi dibalik kemungilannya dia menyimpan misteri yang luar biasa. Kesopanan dan etika tingkat tinggi tampak saat makhluk kecil saling bertemu, kerjasama yang terkoordinir ketika membawa bekal menuju singgasananya. Pekerja keras untuk memenuhi target yang hendak dicapai tanpa saling menyerang, dengan mereka berjalan bersama tanpa lelah, sungguh luar biasa. Dan Sebenarnya aku yang seorang manusia sebenarnya malu bila melihat dia. 

Malu karena manusia yang dikaruniai akal dan pikiran sekarang lebih suka update status ketimbang melakukan sesuatu yang lain yang mungkin bermakna seperti mengupdate pengetahuannya mungkin, lebih suka chat di dunia maya ketimbang sekadar berjabat tangan menyambung silahturahmi, lebih suka berharap tetapi tidak berusaha, lebih suka tawuran dan saling serang daripada saling membantu dan meyelesaikan masalah bersama, dan masih ada banyak hal lainnya.

Bisakah aku meniru makhluk itu, atau harus terus menyimpan malu tanpa mau melihat sosok kecil yang penuh adab. Bisakah manusia saling bicara tanpa noda untuk saling bersama membangun kehidupan ini. Atau mungkin manusia hanya ingin jadi penghancur semut-semut kecil yang tak berdaya hanya karena keangkuhannya.

Bergurulah pada semut semut di sekeliling kita agar mata, rasa, langkah, dan ucapan kita adalah benar-benar wujud dari manusia yang benar benar manusia atau akan menjadi manusia sekedar wujud tanpa rasa, karsa, dan cipta atau hanya tulang yang terbungkus daging yang esok akan membusuk saat panggilan maut tiba. Ini semua adalah ilusi yang esok, lusa dan entah kapan akan terjadi, bukalah nurani kita seperti semut, makhluk  Allah yang besarnya 1/1000 besarnya hati kita tapi mungkin mereka mempunyai nurani yang 1000 kali lebih besar daripada kita.
Baca Selanjutnya...