7 September 2012

Menolak Lupa Munir

Apa definisi seorang hero menurutmu? Hampir setiap orang mempunyai kata-kata sendiri untuk memaknainya. Menurutku, seorang hero adalah seseorang yang berjuang demi terlaksananya hak-hak orang lain dan ia rela mati demi mewujudkannya. Tak peduli bahaya apapun yang akan mengikuti perjalanannya, ia akan tetep ikhlas bertaruh nyawa untuk itu. Kalau masih bingung, dengan pengartian Hero, mungkin kita bisa melihat para tokoh superhero yang ada di layar kaca mereka berjuang sekuat tenaga demi tegaknya sebuah kebenaran, menolong orang-orang yang terabaikan hak-haknya, dan memberantas siapa yang berbuat jahat di wilayahnya. 

Dulu, saat negara ini sedang bangun  dari keterpurukan krisis, pernah hidup seseorang yang pantas disebut hero. Ia selalu berjuang untuk membangunkan hak asasi manusia lebih awal dari mentari di negeri ini. Kasus pelanggaran HAM saat itu tengah berada dititik puncaknya mulai dari kasus tanjung priok di tahun 80-an tragedi Semanggi, sampai masalah timor timur.

Sang hero ini selalu berusaha menyadarkan HAM lebih pagi dari fajar sebelum pelanggaran terjadi, sebelum kekerasan terlaksana, sehingga banyak insan yang akan terselamatkan hak-haknya dari sergapan tangan penjahat HAM. 

Bagi sang hero ini hukum adalah salah satu inderanya, Munir menggunakan indera itu untuk mencium jasad keadilan. Meskipun dia tahu baunya busuk. Undang-undang dalam hukum harus mengandung keadilan, lalu melahirkannya dalam kehidupan HAM dan Demokrasi, tak peduli banyak orang tak percaya padanya. Dia tak pernah menyembunyikan murkanya sebuah keadilan pada kejahatan, hanya karena urusan dunia. Demi itulah ia berjuang membela keadilan. siapapun tak boleh melanggar hak manusia lalu disembunyikan, dilindungi, itu sama dg menyemai ketidakadilan dalam ruang yangg gelap. Sang hero ini selalu mencari kebenaran dan terus mencarinya.  

Ya hampir mirip seperti skrip di filem superhero, Hero ini juga mempunyai banyak musuh jahat yang tak suka dengan tindakan mulianya. Ia sadar benar hal itu, Tapi dia tidak lelah, apalagi pasrah dan terus mencari kebenaran-kebenaran baru. Tetapi kisah tragis selanjutnya mengiringi perjalanan hidupnya. Hingga akhirnya sang hero harus mati, di sela-sela perjuangannya dia dibuat tak berkutik dengan racun mematikan oleh musuhnya. 

7 September 2004, 8 tahun telah berlalu namun siapa dalang pembunuhan sang HERO masih abu-abu seolah dilupakan hukum. Kematian sang hero ini sampai sekarang dilupakan oleh hukum negeri ini yang pernah ia tolong di tengah kehancurannya. Dia pernah berjuang untuk keadilan negara ini. Tapi negara membohonginya dengan keadilan yang negara ini miliki.

Siapakah hero ini, hero yang selalu mengayomi orang-orang yang hak asasi-nya dirampas, yang berjuang tanpa pamrih demi tegaknya hukum HAM di negeri yang amat dicintainya ini? Dia tidak lain dan tidak bukan adalah MUNIR SAID THALIB.

Sudah 8 tahun, Bos besar dibalik kematian sosok hero itu masih abu-abu. dari aparat sampai presiden berjanji menyelesaikan. tapi hasilnya? Hasilnya? Polisi sekarang lebih suka upload video lypsing di Youtube  atau sibuk menciptakan isu  dari peristiwa satu ke peristiwa lainnya, hingga semuanya dibuat lupa bahwa banyak hal yang harus diselesaikan Polisi di negeri ini. Sang Presiden? Saat kampanye dulu, Ia pernah berjanji akan menyelesaikan kasus Munir sampai ke akar-akarnya. Namun hasilnya, presiden seolah tak mau kalah dengan Polisi yang narsis di Youtube. Presiden kita sudah punya 4 album rekaman. Oh dear Indonesia... 

Di Indonesia, semua tahu, siapa yang berani melawan kebathilan memperjuangkan kebenaran, semua akan dijebak dan mati. Di Indonesia, siapa yang berani melawan kedzaliman akan bernasib sama seperti Hero itu. Saat aku menulis dua kalimat di awal paragraf ini, aku jadi teringat pada sosok tegar Antasari Azhar,  sosok pemberantas korupsi yang harus rela mendekam di penjara dan merasakan gelapnya dunia di balik jeruji besi. Ia dijebak, mungkin nasibnya lebih beruntung, sang penjahat hanya menjebloskannya ke penjara  dan membuat kredibilitas namanya sebagai pemberantas korupsi, hancur bercerakan. Dan sepertinya Negara ini tak mau peduli terhadap hal-hal semacam ini. Tak pernah mau peduli. Terbungkam oleh tembok konsipirasi. Sang hero pernah berjuang untuk keadilan negara ini. Tapi negara membohonginya dengan keadilan yang negara ini miliki.

Munir, bagaimanapun, telah memancarkan cahaya keadilan ke sudut-sudut negeri yang penuh dengan kegelapan, dengan membawa sebuah pesan tegas pesan tegas bahwa Hak Asasi Manusia harus terus diperjuangkan meski ia telah mati. Dan meski ia telah meninggalkan kita semua, Munir masih ada di pikiran kita dan setiap orang yang percaya dan yakin bara api perjuangan yang dibawanya bisa dipertahankan meski api telah padam. InsyaAllah di negeri ini akan lahir hero-hero baru yang akan meneruskan estafet perjuangannya. Semoga... 

Melalui  tulisan ini menyatakan bahwa aku menolak lupa.
Menolak lupa pada sang hero yang telah berjuang demi hak asasi kita sebagai manusia di  negeri yang merdeka. 
Menolak lupa pada keberanianmu yang mengilhami jutaan hati.
Menolak lupa pada para pembunuh yang telah meracuni sang hero. 
Menolak lupa bahwa hukum  harus selalu ditegakkan.

Baca Selanjutnya...