tag:blogger.com,1999:blog-88697275859208324572024-02-21T11:36:58.059+07:00Life Stories of FaiK MuLaCheLLaAll About My Life....Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comBlogger192125tag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-74868908314982621822014-02-09T00:22:00.003+07:002014-02-12T21:11:40.306+07:00Cinta Itu Bernama ...<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
Sebelum air matamu habis menangisi perpisahan kita, Aku ingin menanyakan satu hal, pernahkah kau mempelajari atau setidaknya mengerti bagaimana siklus hujan terjadi? Aku ingin sedikit saja, menunjukan hikmah kehidupan siklus air hujan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Air di lautan dan di daratan menguap, uap air tersebut kemudian naik ke langit berkumpul diudara untuk kemudian terjadi proses kondensasi menjadi gumpalan awan. Awan-awan yang terkumpul di langit lalu mencair sehingga menimbulkan rintik-rintik hujan yang turun ke permukaan bumi. Awan menjatuhkannya berjauhan, sebagian air ada yang langsung mengalir melalui sungai menuju laut, sebagian ada yang terserap ke dalam perut bumi, sesuai dengan sunnahNya. Begitulah siklus air hujan terjadi berulang-ulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah siklus hidup kita, berasal dari tempat yang berbeda, lalu bertemu, bersenda-gurau menjalani kisah kehidupan bersama layaknya di surga, hingga kemudian tiba waktunya berpisah di tempat indah bernama 'awan', menjadi rintik-rintik hujan yang awalnya berpasangan, namun awan terkadang menjatuhkan rintik-rintik itu berjauhan, jangan khawatir jika ini terjadi padamu, jangan menangis jika kini siklus ini kini menimpamu, jangan keluarkan air matamu karena dibalik perpisahan selalu ada hikmah yang luar biasa kau tak akan pernah mengetahui sampai hikmah itu kau rasakan. Tetaplah tersenyum, meski perjalananmu membentur tanah kering atau bahkan ditengah lingkungan yang deras keras macam amazon. Tersenyumlah, karena rencana Tuhan selalu yang terbaik. Jika itu yang terbaik, semesta pasti punya kemampuan untuk menyatukannya kembali di tempat yang lebih baik entah di lautan kehidupan ini lagi atau di surga-Nya kelak.</div>
<blockquote class="tr_bq">
<b><i>"pasangan rintik hujan yang jatuh dari awan yang sama lalu terpisahkan oleh jarak yang amat jauh, namun mereka tetap menjaga hatinya dan bersabar hingga semesta kembali mempertemukan mereka kembali di waktu yang akan tiba, merekalah cinta yang sebenarnya"</i></b></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirE95VEDQUeRmi2lazMG7gpbq5-CQEJ7doL8-S1E1vhwb4ZniPmIsfyqMIHstwbqYL5i7kiCBgfwFre8KUkeAM-mPoie3aXtMH5u8cb7cyKLF5DvBect3qDwAwOnlsVpBSicKCLl4nIHc/s1600/rintik+Hujan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirE95VEDQUeRmi2lazMG7gpbq5-CQEJ7doL8-S1E1vhwb4ZniPmIsfyqMIHstwbqYL5i7kiCBgfwFre8KUkeAM-mPoie3aXtMH5u8cb7cyKLF5DvBect3qDwAwOnlsVpBSicKCLl4nIHc/s1600/rintik+Hujan.jpg" height="475" width="760" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-82549801071477614512014-01-17T22:08:00.001+07:002014-01-19T11:36:01.702+07:00Menuntunmu<div style="text-align: center;">
<i>ketika masa lalu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>terlalu berat untuk untuk kau lupakan.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>ketika masa depanmu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>terlalu menakutkan untuk kau gapai.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>ingatlah satu hal,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>lihatlah </i><i>sisi kananmu, </i><i>tepat di sampingmu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>aku akan selalu ada di sana</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>menemanimu, </i><i>menuntunmu, </i><i>melindungimu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sampai mentari bosan bersinar.</i><br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>"Cinta mungkin tak akan pernah bisa menemukan tangan yang sempurna untukmu, tapi ia selalu menemukan seseorang yang bersedia memegang tanganmu, tak peduli apapun kondisimu." </i></blockquote>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiF3qFOUEjt8z_h-3cld6kHF357OZqvT4zA9trIg4oQxXI43mg5OFfJd2YGb0S__dNTc7bisqmcjcSOL8-2wsS2yPP8idqq3IGnwJ-FUakZInE9lA9k11zA_5Mh_iK3tL6bdzXOl34ieo/s1600/Disamping+kananmu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiF3qFOUEjt8z_h-3cld6kHF357OZqvT4zA9trIg4oQxXI43mg5OFfJd2YGb0S__dNTc7bisqmcjcSOL8-2wsS2yPP8idqq3IGnwJ-FUakZInE9lA9k11zA_5Mh_iK3tL6bdzXOl34ieo/s1600/Disamping+kananmu.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-83900320764442066592013-12-30T23:51:00.001+07:002013-12-31T11:31:15.740+07:00Bunga Tidurku<div style="text-align: center;">
<i>ragaku kini jauh darimu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>terbaring lemah di sisi lain dunia</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>tanganku tak mampu menjangkaumu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>pelukku tak lagi bisa menghangatkanmu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>pundakku tak cukup kuat lagi menjadi tempat bersandarmu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>ku ingin engkau percaya padaku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>bahwa di setiap pejam mataku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>engkau selalu menjadi kisah yang paling sempurna</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>engkau selalu menjadi topik yang paling menyenangkan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>engkau selalu menjadi nyanyian yang paling merdu untuk kumainkan </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>di setiap bunga tidurku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>memabukkanku dalam wewangian surgawi</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kau harus tetap tersenyum</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>hingga saat aku terjaga </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>mendapati senyummu terbit </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>itu telah cukup sadarkan aku </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>bahwa adamu telah mengadakan aku</i></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-81410057482792165062013-12-06T00:24:00.002+07:002013-12-07T07:58:52.490+07:00Mengapa Kita Masih Saja Menangisi Hal-hal yang Sama?<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Seorang motivator dipercaya untuk mengisi suatu acara motivasi di kotanya, dengan percaya dirinya yang luar biasa, dia menerima tawaran itu apalagi teman-teman motivatornya juga diberikan kepercayaan yang sama. Biasanya dia akan memberikan wejangan berupa motivasi, kalau kamu kenal Mario Teguh, mungkin dia versi tiruannya.<br />
Mendadak dia berpikir semua pembicara di acara tersebut adalah motivator maka dia iingin berbicara kepada para seluruh orang yang hadir dengan sesuatu yang berbeda dari lainnya, apalagi dia dapat giliran tampil di hampir di penghujung acara, mungkin ia ingin acara menjadi segar kembali, tidak kaku.<br />
Tibalah gilirannya untuk berbicara, tidak seperti motivator lainnya, dia malah mengisi waktunya di panggung dengan komedi, ia menyulap panggungnya menjadi seperti acara "<i>StandUp Comedy</i>", setelah bercerita panjang lebar, tidak ada satupun hadirin yang tidak tertawa saat itu, semua tertawa mendengar ceritanya. Ternyata waktunya di panggung masih panjang, diapun kemudian menceritakan komedi yang tidak jauh berbeda dengan kisah yang pertama, tapi kali ini, hanya sebagian penonton yang tertawa. Lalu dia yang sedari awal ingin membuat penonton segar kembali, melihat ini, dia pun berusaha mengendalikan suasananya, lalu ia kemudian bercerita kembali tentang humor yang hampir sama lucunya dengan ceita humor yang pertama, dan tidak ada seorang pun yang tertawa mendengar kisah lucunya. Singkat cerita ia pun meninggalkan panggung dengan tubuh lemas dan muka lesu, ia tak pernah membayangkan bahwa keputusannya untuk tampil beda, benar-benar menghancurkan reputasinya.
</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ada banyak pelajaran yang bisa kita petik di petikan cerita diatas. Banyak sekali. Tentang kecerobohan motivator yang memilih "jalan lain" yang mungkin bukan keahliannya dan parahnya ia melakukannya tanpa persiapan. Tapi bukan itu yang ingin aku bahas lebih disini.<br />
<br />
Mari kita pahami sikap penonton, mereka tertawa terpingkal-pingkal seperti orang gila lalu berubah menjadi seperti seorang yang tak kenal arti tawa sebelumnya, kenapa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa? Benar sekali, para penonton mendengar tiga cerita humor yang hampir serupa dari motivator tersebut, jadi mungkin mereka menganggap cerita kedua dan terakhir sudah (terlalu) "biasa" bagi mereka, sehingga mereka pun tidak lagi tertawa ketika tendengar cerita ketiga. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ijinkan aku bertanya, kepada diriku sendiri dan kepadamu, Kita semua tahu, kita mungkin tak bisa tertawa, tertawa lagi dan terus menerus tertawa, menertawakan suatu hal yang sama, tetapi kenapa kita masih saja menangis, menangis lagi dan terus menerus menangis, menangisi suatu hal yang sama setiap saat?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmL8O6pL8T3eqSHzQ6SSkyAMXtmgWucQrOrXWCn0aeem1LDidd6a7YCgbZyIuLcB3cv5nR6kVi7E9WJvQqIXi5lTYnhKCmAPYj6exJOiyZCqhBN3miZlZ3L5ZNT08OQ4ONy_ALJYMEPro/s1600/danbo_7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmL8O6pL8T3eqSHzQ6SSkyAMXtmgWucQrOrXWCn0aeem1LDidd6a7YCgbZyIuLcB3cv5nR6kVi7E9WJvQqIXi5lTYnhKCmAPYj6exJOiyZCqhBN3miZlZ3L5ZNT08OQ4ONy_ALJYMEPro/s1600/danbo_7.jpg" height="500" width="770" /></a></div>
<br /></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-87991137844323196892013-10-30T00:00:00.000+07:002013-11-05T19:31:52.350+07:00Yang Terbaik Tak Selalu Sulit Untuk Kau Temukan<div style="text-align: justify;">
Banyak orang mengeluh, mereka tak bahagia, tak tenang, tak pernah menemukan sesuatu yang terbaik. Mereka salah besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang terbaik mungkin sulit dicari karena bisa saja dia sudah sejak lama ada disekitarmu, didekatmu, atau bahkan disampingmu, tapi kau tak pernah menyadari keberadaannya, yang kamu perlukan hanya satu; bersyukur.<br />
Bersyukurlah atas anugerah yang begitu besar, yaitu mereka yang selalu ada untukmu selama ini, siapapun itu, kamu sudah seharusnya mengerti bahwa mereka ada karena suatu alasan, dan yakinlah mereka yang terbaik untukmu. Dan sudah seharusnya pula, kamu menjadi yang terbaik bagi mereka. Berproseslah.<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<i>Semua yang terbaik dibentuk oleh waktu, disertai oleh usaha, lewat perjalanan panjang, tak serta-merta datang secara tiba-tiba, bukankah tak pernah </i><i>ada pelangi yang mendahului hujan?</i></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivnEvyXsFzCOJ1vPn8NCePNi40KKAyA3zr1bTN0qqxZRj6I2lMN8UceQPs7Wg1kiuF09w2BF9yWelHX9hBcPyenONAB98xBM8Rj44urug1Gc3PD55sCx9JevtD0UfoYKqzxHKGz8RzLFM/s1600/Best+Terbaik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivnEvyXsFzCOJ1vPn8NCePNi40KKAyA3zr1bTN0qqxZRj6I2lMN8UceQPs7Wg1kiuF09w2BF9yWelHX9hBcPyenONAB98xBM8Rj44urug1Gc3PD55sCx9JevtD0UfoYKqzxHKGz8RzLFM/s1600/Best+Terbaik.jpg" /></a></div>
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-25992153678976874962013-09-29T00:02:00.000+07:002013-09-29T00:46:20.986+07:00Hidup Berdua<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>pandangilah jalan ini, sayang</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>lihatlah sampai batas pandangmu, </i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>kita tahu jalan ini tak putus hingga berjuta meter jaraknya</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>sejauh itulah, bahkan lebih jauh lagi,</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>aku ingin hidup bersamamu</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>tak peduli waktu berubah kejam</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>tak peduli masalah menerpa bertubi-tubi</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>tak peduli ujian hidup datang silih berganti</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>aku dan kau akan mengatasinya</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>kita pasti akan melewatinya bersama</i></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: center;">
<i>hidup berdua bukanlah tentang kesempurnaan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>hidup berdua adalah tentang saling mengerti, saling melengkapi</i></div>
</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd7ZsHlILbZ-zsBqc_wqomwIRneR9nbAUlmVrGaN3vwX1dyPT0G4PkMHn1ZVLRZPYiaOBM1XhxJQkNIjDPLkLjL4EBIGFeeT8Kf-XVkG_NOwla_40pOITG1bmkmOmSkm3eY8IvW60wR-o/s1600/couple_railroad-walk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><i><img border="0" height="485" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd7ZsHlILbZ-zsBqc_wqomwIRneR9nbAUlmVrGaN3vwX1dyPT0G4PkMHn1ZVLRZPYiaOBM1XhxJQkNIjDPLkLjL4EBIGFeeT8Kf-XVkG_NOwla_40pOITG1bmkmOmSkm3eY8IvW60wR-o/s640/couple_railroad-walk.jpg" width="760" /></i></a></div>
<br />Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-30696365111757504582013-09-05T23:40:00.000+07:002013-10-08T00:01:33.187+07:00Aku, Kamu dan Kesunyian<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: center;">
<h4>
<i>Dahulu, di sana, aku dan kamu selalu berbincang tentang kesunyian. Sekarang, di sini, aku dan kesunyian selalu berbincang tentang kamu. Entah sampai kapan kesunyian ini enyah pergi jauh dari kursi tempat kita berjanji akan bertemu. Entahlah kapan kau akan kembali. Aku benci menunggumu, sendiri disini. </i></h4>
</div>
</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQTdk5kxhoURUrLMY7mQS4kYNsI2Kb_MCFshCRP6iacWTtTQUX9pqzy71NsebhNMeWndf9FrB__Un684hVfJpKBYb5ZKOaRjdR1y0YsZQ3VRhjS9WRDtiEqNK9cSSyWxzMZB3EHGAtQ5k/s1600/Kesunyian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQTdk5kxhoURUrLMY7mQS4kYNsI2Kb_MCFshCRP6iacWTtTQUX9pqzy71NsebhNMeWndf9FrB__Un684hVfJpKBYb5ZKOaRjdR1y0YsZQ3VRhjS9WRDtiEqNK9cSSyWxzMZB3EHGAtQ5k/s1600/Kesunyian.jpg" /></a></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-70636500865214668002013-08-30T05:30:00.000+07:002013-09-30T21:26:49.383+07:00Anugerah Tuhan <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>ketika fajar terlalu berat untuk kau lewati</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>ketika pagimu tak memenuhi harapmu</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>ketika datangnya mentari tak bisa membantumu</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>ketika semua berjalan tak sesuai harapan</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>bersabarlah</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>pinggirkan semua cinta yang tak berbalas</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>sisihkan semua kisah pilu hidupmu</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>hiruplah udara pagi saat ini</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>bukankah begitu anugerah Tuhan diberikan untukmu?</i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<i>syukur adalah obat paling mujarab dari segala penyakit hati</i></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht11f6XesSdJHnK5-EEN-ubb1d6D_JSXEc7IwzZq2VTJyA3D5_OoTuUW96WPEbj8fzjwThtzyrJjsYnEJz-aTFcECr_Tot-Y1IZ5fwkKYHeDlCwaBZJxYh0BeYsESiYmATmurLPug6_Qo/s1600/embun+cinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="440" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht11f6XesSdJHnK5-EEN-ubb1d6D_JSXEc7IwzZq2VTJyA3D5_OoTuUW96WPEbj8fzjwThtzyrJjsYnEJz-aTFcECr_Tot-Y1IZ5fwkKYHeDlCwaBZJxYh0BeYsESiYmATmurLPug6_Qo/s640/embun+cinta.jpg" width="760" /></a></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-6258618346486627312013-07-26T00:53:00.000+07:002013-07-30T20:12:47.339+07:00Merindukanmu<div style="text-align: center;">
<i>merindukanmu,</i><br />
<i>bukan tentang berapa lama aku tak bersua denganmu</i><br />
<i>bukan tentang saat kau tak datang kepadaku mengikis rasa kangenku </i><br />
<i>bukan tentang berapa lama kita tak bicara, satu sama lain menceritakan kisah kita </i><br />
<i>bukan tentang waktu yang kuhabiskan tanpamu di sisi</i><br />
<i><br /></i>
<i>merindukanmu, </i><br />
<i>adalah </i><i>tentang saat aku melakukan sesuatu dan aku berharap kaulah alasanku melakukannya</i><br />
<i>meski kau tak selalu menganggapku ada</i><br />
<i>tentang saat aku melakukan sesuatu dan </i><i>kau ada bersamaku, tepat berada samping, </i><br />
<i>walau sekedar mengapus keringat yang mengalir di dahi</i><br />
<i><br /></i><i>merindukanmu,</i><br />
<i>sedemikan besar rasa ini padamu</i><br />
<i>sedemikan nyata aku merasakannya</i><br />
<i>sedemikian berat aku memikulnya sendiri</i><br />
<i>tak lagi ada yang bisa kukatakan untuk mengg</i><i>ambarkannya</i><br />
<i>aku hanya ingin kau ada disini, bersamaku seperti dulu, tak lebih</i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg_5E0l4c73hEskB0QudKKFGeBNiRPkXDtF-tv0_dKlkupxn2NBFMPOd-Iw7SZJO_Im7z7uECfHEPbinZfFmxhiO2CMNBiyAfO5lXYCK9-CUtSrEnfFfyfIlSrLN8N-wzW4DXPM3IaVmY/s1600/Merindukanmu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg_5E0l4c73hEskB0QudKKFGeBNiRPkXDtF-tv0_dKlkupxn2NBFMPOd-Iw7SZJO_Im7z7uECfHEPbinZfFmxhiO2CMNBiyAfO5lXYCK9-CUtSrEnfFfyfIlSrLN8N-wzW4DXPM3IaVmY/s1600/Merindukanmu.jpg" /></a></div>
<i><br /></i>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-37861298149329365942013-07-21T00:39:00.002+07:002013-07-24T23:14:42.629+07:00Teruslah Melangkah<div style="text-align: justify;">
Ketika kehidupanmu begitu sulit. Masalah-masalah datang silih berganti. Saat keputusan dan pilihan sulit menunggu untuk diambil. Saat kenangan-kenangan indah di masa lampau terus menggodamu. Berkemaslah. Terkadang dalam hidupmu, kamu harus terus melangkah maju, menghadapi tantangan di depan mata.<br />
<br />
Nikmati perjalananmu. Berpikir posiiflah, sangat mungkin di depanmu, di tingkungan selanjutnya kamu akan melihat harapan dan impianmu di masa lampau menjadi nyata dengan cara-cara yang tak akan pernah kamu pahami bila engkau terus menerus diam di tempat yang sama dalam waktu yang lama. Sangat mungkin kamu akan memiliki pengalaman, mendapati persahabatan baru, atau bahkan menemukan kehangatan dan kasih sayang dari seseorang yang setia mendengarkan keluh kesahmu. Jadi tetaplah menempatkan satu kakimu d idepan kaki lainnya, teruslah melangkah. </div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><i>Jangan pernah melihat ke belakang. Kamu tidak sedang menuju kesana.</i></span></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBPbIcsB2o4Hu_N60rA0Z5D5hzz7IpszfZGpMbI9YyADnH-tulaSRLPDa5oQnVLKHg3Sfs9atCIB6ad4sDsx8ACypDwFUGrbB2gQ91RrwF4NFyL6Qt0g4ed4rkFyN4X8GIhz9NMiIOHIA/s1600/faik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBPbIcsB2o4Hu_N60rA0Z5D5hzz7IpszfZGpMbI9YyADnH-tulaSRLPDa5oQnVLKHg3Sfs9atCIB6ad4sDsx8ACypDwFUGrbB2gQ91RrwF4NFyL6Qt0g4ed4rkFyN4X8GIhz9NMiIOHIA/s640/faik.jpg" width="425" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-74649291954288066562013-06-19T23:27:00.000+07:002013-06-19T23:27:29.936+07:00Menyesal<div style="text-align: center;">
<i>kini telah tiba ujung waktuku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>ketika langit menguning gelap pertanda matahari segera pergi</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>ketika aku tak mampu lagi berlari mencarimu kekasih dambaan </i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>tak kukira</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>waktuku habis terbuang</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>tak ada cinta yang kudapat</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>tak ada kasih yang kurengkuh</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>entahlah,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>mungkin tak ada cinta tercipta untukku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>atau memang aku yang terlalu pemilih</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>atau bahkam aku yang tak layak dipilih</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i>
<i>sekarang,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>aku menyesal</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>tak memanfaatkan waktu mudaku dulu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dengan berkarya ketimbang mengurusi cinta</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>aku menyesal</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>ini memang selalu datang di akhir kisah</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>selalu tapi tak perlu kau tangisi</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>karena aku kini masih punya waktu </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>semalam bersama bulan dan bintang</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>aku masih punya kesempatan untuk berubah </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sebelum hari ini tuntas.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>hingga pada akhirnya</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>jika mentari esok masih bisa kurasa hangatnya</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>aku sudah siap memulai hidup baruku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>meski kini telah renta,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>semangatku masih terlalu muda untuk menyerah</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>namun jika tidak</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>maka aku ikhlas</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>tetap bersyukur</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>aku masih diberi waktu untuk berubah</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>meski itu hanya semalam</i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiciFplGi2IMgu-cywOMBu69isa221sJ6UkMs0dY0SDLGDxv0rWhxIxeUyP6Y0boW7GSn71eW0ypQghjNUkJ_HL7fEj7N0Ykz3WrHeOKxyHBpH-A47b5GBbrYBaviHOSky0ANKvZdnMAw/s1600/The_Sunset_of_Life_by_ahermin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="446" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiciFplGi2IMgu-cywOMBu69isa221sJ6UkMs0dY0SDLGDxv0rWhxIxeUyP6Y0boW7GSn71eW0ypQghjNUkJ_HL7fEj7N0Ykz3WrHeOKxyHBpH-A47b5GBbrYBaviHOSky0ANKvZdnMAw/s640/The_Sunset_of_Life_by_ahermin.jpg" width="760" /></a></div>
<i><br /></i></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-63033769879170223302013-06-08T00:35:00.001+07:002013-06-20T00:02:47.383+07:00 Melupakanmu<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<span style="text-align: justify;">s</span><i style="text-align: justify;">aat ini,</i></div>
<i style="text-align: justify;">aku sedang berdiri di pucuk kerinduanku</i><br />
<i style="text-align: justify;">puncak yang entah kapan ketemu akhir</i><br />
<i style="text-align: justify;">namun petir-petir di luar ruangan ini menyadarkanku</i><br />
<i style="text-align: justify;">tentang rasa yang salah, </i><br />
<i style="text-align: justify;">tentang suatu yang salah untuk kurasa. </i><br />
<i style="text-align: justify;"><br /></i>
<i style="text-align: justify;">bila hujan benar terjadi malam ini</i><br />
<i style="text-align: justify;">biarlah tetesannya menghapus jejak-jejakmu dalam liku kehidupanku</i><br />
<i style="text-align: justify;">hingga aku </i><i style="text-align: justify;">tak lagi bisa mengikutimu, </i><br />
<i style="text-align: justify;">hingga aku bisa melupakanmu gerak-geri lembutmu</i><br />
<i style="text-align: justify;">hingga tak akan lagi mengharapkan balasan cinta darimu</i><br />
<i style="text-align: justify;"><br /></i>
<i style="text-align: justify;">kau tak tahu, </i><br />
<i style="text-align: justify;">tak akan pernah tahu </i><br />
<i style="text-align: justify;">betapa luas ruang di hatiku untukmu bersandar</i><br />
<i style="text-align: justify;">betapa besar cinta yang kupersembahkan padamu</i><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>tapi kini,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i> kau telah memilih orang lain, bukan diriku</i></div>
<i style="text-align: justify;">ku harap ia, pilihanmu</i><br />
<i style="text-align: justify;">bisa memberikan cinta yang lebih baik </i><br />
<i style="text-align: justify;">dari yang mungkin bisa aku berikan untukmu </i><br />
<i style="text-align: justify;"><br /></i><i style="text-align: justify;">pergilah kau sejauh yang kau inginkan</i><br />
<i style="text-align: justify;">aku takkan lagi mengejarmu</i><br />
<i style="text-align: justify;">bukanlah hakku untuk memaksakan rindu ini</i><br />
<i style="text-align: justify;">selamat jalan</i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj67akQH0KsGmcWilUHWItD00TK4tj5HW28GBybjjCo6VONhPkoGlxn-z-pComqSU4eDmXDjSkcsM9Kco-7vuI1ZZLIt3od21Y_Gn9Z0y-CYwwQUyyF52O_VSR4mgs1bbP90byrz29iI6U/s1600/menghapus+jejak-jejakmu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj67akQH0KsGmcWilUHWItD00TK4tj5HW28GBybjjCo6VONhPkoGlxn-z-pComqSU4eDmXDjSkcsM9Kco-7vuI1ZZLIt3od21Y_Gn9Z0y-CYwwQUyyF52O_VSR4mgs1bbP90byrz29iI6U/s1600/menghapus+jejak-jejakmu.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span id="goog_510995301"></span><span id="goog_510995302"></span><br /></i></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-58477860585462797872013-06-04T00:16:00.001+07:002013-06-06T21:18:56.683+07:00Pramusaji Aksara <div style="text-align: center;">
<i>Di sini, jika ada aksara-aksara yang terangkai menjadi sebuah kata</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>hingga akhirnya menjadi bait yang elok untuk dibaca,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>itu bukanlah karena aku yang merangkai</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>itu karena magis yang dimilikinya</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i> mempunyai anugrah untuk mengungkapkan rasa </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sesuatu yang mungkin tak kita sepenuhnya sebagai manusia</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Di sini, jika ada sajak yang tercipta indah</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>itu bukanlah karena aku yang mencipta</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>itu karena pesona yang ia punya</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>yang meluluhkan segenap perasaan manusia</i><br />
<i>sesuatu yang justru tak selalu kita miliki</i><br />
<i><br /></i>
<i>Di sini, bila ada yang kau kagumi, </i><br />
<i>janganlah takjub padaku</i><br />
<i>aku bukanlah siapa-siapa</i><br />
<i>penyair bukan, penulis apalagi</i><br />
<i>aku hanya seseorang pramusaji aksara</i><br />
<i>aku hanya menyiapkan tempat </i><br />
<i>bagi para aksars untuk merangkai kisah</i><br />
<i>mengungkap tentang apa yang sedang kurasa</i><br />
<i>mengagumi</i><br />
<i>mendamba</i><br />
<i>mencintaimu</i><br />
<i>rasa yang entah kapan bisa kuakhiri dengan indah</i><br />
<div>
<blockquote class="tr_bq">
<b><i>Meski ia mati, </i><i>tak bernapas, </i><i>tak bergerak </i><i>dan mungkin tak bersuara </i><i>tapi hidup manusia tak akan sempurna tanpanya. A</i><i>ksara.</i></b></blockquote>
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJzqo5TK7830QcLdxK7d_upV2KYzpvjtlwuBwYUjHXiTUZlQnc_b0TuXG0F9Dy4GmXrp1eWSkfRfFKkQ6rsmPqLYgjUP89LqynPNxuBpARM0qgv9xIVHfMjnG8MrAFb3xGOIN0ZgCN5DY/s1600/perangkai+kata+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJzqo5TK7830QcLdxK7d_upV2KYzpvjtlwuBwYUjHXiTUZlQnc_b0TuXG0F9Dy4GmXrp1eWSkfRfFKkQ6rsmPqLYgjUP89LqynPNxuBpARM0qgv9xIVHfMjnG8MrAFb3xGOIN0ZgCN5DY/s1600/perangkai+kata+1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-13164392261292265982013-05-22T00:45:00.002+07:002013-05-22T00:53:13.107+07:00Bahtera Cinta<div style="text-align: justify;">
<i>Dahulu nenek moyang kita pernah berkata, apabila kita berlayar terus menerus ke satu arah, maka pada suatu saat kita kembali kepada titik awal dimana kau memulai perjalananmu. Tak percayakah engkau pada ucapan itu? </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Yang aku pegang ini adalah cinta, bahtera kita berdua, Kalau memang cinta kita ini adalah cinta sejati, ia akan menunjukkan arah menujumu, sejauh apapun aku pergi meninggalkanmu, sejauh apapun kita terpisah, selama bumi ini masih bulat, percayalah meski jutaan langkahku yang pergi meninggalkanmu, sejatinya setiap langkah majuku ini, membawa diriku berada beberapa hasta lebih dekat denganmu, hingga akhirnya kita bertemu kembali dan apabila saat itu tiba, tak akan pernah kulepas genggamanku dari tanganmu, selamanya. </i><br />
<i><br /></i>
<i>Saat ini, maaf bila aku meninggalkanmu seorang diri di sana. Baik-baiklah di kota tempat kamu berpijak, teruslah melangkah maju, sambil saling memantaskan diri untuk kita, </i><i>dan begitupun aku</i><i>. Yakinlah, bahtera kita, akan mempertemukan kita kembali, di saat yang sempurna kelak. </i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhakVoqMtvI8ECmHewEqMBgxRGvC4WedYeM_fGPux10gfbfNvzq3W3GY_AnceqNlwiMvWxVKnWjLCy64e5dtOI4U5LjAEI77ihD1HElfXfIgOKHHZph0gWkH9J3bBfSRXDW5S0aGEFZ610/s1600/bahtera+cinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhakVoqMtvI8ECmHewEqMBgxRGvC4WedYeM_fGPux10gfbfNvzq3W3GY_AnceqNlwiMvWxVKnWjLCy64e5dtOI4U5LjAEI77ihD1HElfXfIgOKHHZph0gWkH9J3bBfSRXDW5S0aGEFZ610/s1600/bahtera+cinta.jpg" /></a></div>
<i><br /></i></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-23536270678817765962013-05-18T00:56:00.000+07:002014-02-12T12:46:44.011+07:00Terbang Melayang<div style="text-align: justify;">
Andai aku masih diberikan anugrah untuk mencintai seseorang, ijinkanlah aku memilih untuk tidak lagi jatuh cinta. Aku tahu jatuh itu sakit, bahkan anak kecil juga tahu, apalagi jatuh karena cinta, aku khawatir ini akan membuat hidupmu menjadi sengsara. Aku tidak ingin itu semua terjadi terjadi lagi, cukup aku saja yang pernah jatuh, bukan kamu.<br />
<br />
Aku percaya cinta tercipta bukan untuk menyakiti dan tapi cinta juga bisa berubah jadi menjadi mata pisau siap menikam tajam. Aku tak ingin dengan cinta, diri ini berubah jadi mahluk buas yang siap menyakiti hati siapapun. Seperti yang kualami dahulu. Jatuh cinta, itu sakit. Lukanya sukar sembuh, bekas lukanya sulit hilang, namun lupakanlah, cukup aku yang merasakannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang, kalau aku bisa terbang melayang dengan cinta, kenapa harus merasakan jatuh dengannya? Aku ingin terbang melewati cakrawala dengan cinta, melayang merangkai angan. Bukankah terbang melayang itu jauh lebih indah? Terbang akan membebaskan rasa, di atas sana jiwa akan jauh lebih tenang.<br />
<br />
Aku hanya ingin terbang melayang di langit, bersandar di bahu matahari saat siang dan rebahan di lekukan bulan sabit saat malam tiba, hatiku untukmu tak akan pernah redup, menyenangkan bukan? Apalagi dengan seseorang yang dicinta, menggapai mimpi-mimpi yang mungkin tak akan pernah kudapat di bawah sana bila ku jatuh.<br />
<br />
Di atas sana aku akan berdiri tepat disamping bintang-bintang langit, dimana sebelum ia jatuh memenuhi keinginan seseorang, aku akan mencegatnya, kemudian akan kupinta ia mewujudkan mimpiku, hidup bahagia bersamamu.<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
Bila cinta diciptakan untuk melengkapi mimpi manusia maka melayang bersama cinta adalah salah satu mewujudkannya.</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdy_W8JjuwyerB4Pfltho_QwAq4ZG0UufQFhrgwX_M0Yz8s9etknrlS19hEGs92DSqLPE_u3RmIh0qaHB6YqgGejURzqH53lGaQvd0gU6KpxItEeRflP8PxOo2nPinvBhkFyCIUThl90Y/s1600/Melayang+Terbang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdy_W8JjuwyerB4Pfltho_QwAq4ZG0UufQFhrgwX_M0Yz8s9etknrlS19hEGs92DSqLPE_u3RmIh0qaHB6YqgGejURzqH53lGaQvd0gU6KpxItEeRflP8PxOo2nPinvBhkFyCIUThl90Y/s640/Melayang+Terbang.jpg" height="300" width="770" /></a></div>
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-9458739146812170802013-05-01T00:50:00.000+07:002013-05-04T00:56:33.200+07:00Bukan Kisah yang Sempurna<div style="text-align: justify;">
<i>Malam ini, memang kelihatan lebih bersinar dengan hadir bulan purnama. Mungkin sang empunya cahaya malam itu iba melihatku melewati gelapnya malam tanpa seorangpun di sisiku. Tapi tak ia sadari, hadirnya malah membuat kegundahan hati ini semakin terlihat.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Aku diam, mataku terpejam di kamar yang mungkin tak pantas kau sebut kamar, dalam heningku, pandanganku jauh, menembus dimensi cakrawala waktu, aku melihat ke masa lampau, saat aku masih bermimpi tentangmu. Betapa indahnya impianku saat itu, aku duduk di kursi taman, kamu ada disisi, dengan bunga-bunga bertebaran di sekeliling kita, entah malaikat mana yang baik hati menaburi taman ini dengan puspa nan indah. Aku bercerita tentangnya indahnya dunia dan kamu menyambutnya dengan senyum manis khasmu, indahnya malam yang saat itu dihiasi bulan purnama masih kalah jauh dibandingkan dengan eloknya wajahmu. Dan kita melewati malam itu dengan penuh suasana firdaus. Oh indahnya. Setelah beberapa saat aku tersadar dan membuka matak kembali </i><i>dan tersadar itu semua hanyalah angan, angan yang mungkin tak lagi bisa kucapai. Ah sekarang andai kamu masih ada disisi mencipta harapan.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Pernah kita melewati hari-hari bersama. Selama itu aku senantiasa berusaha menjadi pemenuh harapanmu. Selalu. Tak pernah sedetikpun aku alihkan perhatianku padamu, hingga udara yang kuhirup pun cemburu padamu, saking gilanya aku padamu. Iya aku pernah gila, perasaan yang sampai sekarang masih berusaha kumengerti. Bahkan setiap orang yang melihat aku bersamamu, mereka pasti tahu akan gerak gerikku, aku yang menyukaimu. Namun kau tak pernah mengerti, apa yang sedang kurasa.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Aku tak pernah putus asa, aku masih percaya </i><i>bahwa benih cinta akan selalu tumbuh bahkan di tempat yang infertile sekalipun. Ya infertile, di tanah yang tak subur sekalipun cinta bisa tumbuh, aku percaya, aku yakin kesabaranku bisa meruntuhkan kerasnya benteng perasaanmu. Tapi apa yang terjadi? </i><i>Kau diam, selalu diam seribu bahasa ketika aku ajak bicara tentang hubungan ini. </i><i>Ribuan hari aku lewati bersamamu. Hingga aku harus terpisah denganmu, kau tak pernah mau mengerti. Aku tak pernah bisa memahami betapa misteriusnya hatimu, mengapa perasaan wanita itu begitu kompleks. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<i><b>"aku masih percaya bahwa benih cinta akan selalu tumbuh bahkan di tempat yang infertile sekalipun"</b></i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sampai sebulan yang lalu, aku masih bertahan dengan harapan itu, hidup dengan perhatian itu untukmu. Hingga seorang dari masa lalu hadir memberitahuku, akupun jadi mengerti bahwa kau mencintai satu pria, dan jelas pria bukan aku. Mungkin aku sudah lama tak melihatmu, semenjak kita terpisah jarak, tapi aku bisa membayangkan betapa bahagianya dirimu, kamu akan dilamar oleh pria ini bukan? Iya, orang itu menceritakannya semuanya padaku. Kamu sebenarnya mengerti akan perhatianku, namun kau memilih diam. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Kecewa aku mendengar ceritanya, kecewa. Bukan karena aku tidak suka melihat kamu bahagia. Aku kecewa, pada sikapmu padaku dahulu, namun aku lebih kecewa, bahwa bukan diri ini yang ada dibalik kebahagianmu saat ini. Sakit. aku memang tak pernah berhati besar, untuk mengerti bahwa kau yang pernah kucintai sepenuh hatiku, hingga setiap tetes darah yang melewati hati sebelum menyebar ke seluruh tubuhku ini tahu betapa besar aku menaruh harap padamu. Tapi kamu memilih orang lain untuk menyempurnakan hidupmu.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dan hingga saat ini kau masih diam, seribu bahasa, Malam ini, aku bertanya pada rembulan yang masih bersinar di langit sana, Apakah aku, orang yang memperlakukanmu dengan begitu baik selama ini harus merasakan diammu sampai saat ini? Kau tahu, diammu itu sungguh menyesakkan dada, andai kau mau angkat bicara tentang hubunganmu dengannya, mungkin aku tak pernah sesakit ini, semenderita ini.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Aku hanya menyayangkan sikap diammu itu. </i><i>Aku tak menyalahkanmu, tak pernah. Kamu yang dulu pernah mengisi aliran darah ini, membuatku kenal baik dirimu, meski aku tak pernah bisa menjangkau bahasa hatimu, aku yakin kau tak pernah merancang ini semua untuk menyakitiku. Semoga saja begitu. Dan sampai saat ini aku masih bangga pada diri ini, aku pernah memperjuangkan rasa ini, pernah memperlakukanmu dengan cara terbaik yang aku mampu.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Kini, mungkin sudah saatnya aku mengakhiri kisah kita, kisah yang tak pernah menjadi sempurna, bahkan untuk menjadi kisah yang baik sekalipun. Meski sejatinya aku tak pernah yakin, setiap kepingan kenangan ini sudah pasti akan terus menghantuiku, entah sampai kapan.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Kini, saatnya aku mencari seseorang yang lain, seseorang yang bukan kamu, seseorang yang akan melengkapi kisah hidupku sehingga menjadi kisah yang sempurna, semoga masih ada seseorang di dunia ini yang akan mengisi puzzle yang hilang di hatiku dengan penuh cinta. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bulan purnama, reduplah sejenak, pahamilah perasaanku. Aku ingin malam ini gelap sampai mentari fajar menjemputku meraih harapan baru, sekarang aku ingin istirahat. Selamat malam.</i><br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<i style="text-align: justify;"><b>"semoga masih ada seseorang di dunia ini yang akan mengisi puzzle yang hilang di hatiku dengan penuh cinta."</b></i></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq9bF6tjdhizsyj74t4AMpirFBLv8DCTLu8BE8IiyBuav5-7_z0BUURaNFWPwmUjNJ9Q2XPYNmiM4dnJtYbk4WtryCWN4IeHpg8cmPjkcNdZhIx655oKjNIrRAJOk1FUpsog5FbddoJXc/s1600/man_moon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq9bF6tjdhizsyj74t4AMpirFBLv8DCTLu8BE8IiyBuav5-7_z0BUURaNFWPwmUjNJ9Q2XPYNmiM4dnJtYbk4WtryCWN4IeHpg8cmPjkcNdZhIx655oKjNIrRAJOk1FUpsog5FbddoJXc/s1600/man_moon.jpg" /></a></div>
<i><br /></i></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-46812839453138060632013-04-27T23:12:00.001+07:002013-05-14T21:31:31.204+07:00Jodoh Dari Tuhan<div style="text-align: justify;">
Jodoh itu rencana Tuhan. Apapun yang sudah direncanakan, apalagi oleh Tuhan, sepandai apa kita, sekuat apa kita, kita ngga mungkin merangkai kisah untuk jodoh kita sendiri kalau kita memang ngga berjodoh. Sebaliknya, sejauh apa kita terpisah, sepandai apa kita menyembunyikan diri, kalau memang kita berjodoh niscaya Allah akan mempertemukan kita, jodoh akan menemukan jalannya untuk kita, jangan pernah memaksakan diri karena kita tahu, skenario Tuhan selalu luar biasa.<br />
<br />
Jodoh itu rahasia Tuhan. Biarkanlah ia tetap menjadi rahasia. Tak usah kau menebak-nebak aku ini jodohmu, tak baik. Lagian kau tak akan pernah mampu memikirkannya. Jalanilah hidupmu sebaik yang kamu bisa, dan aku pun demikian. Sudah sepatutnya kita menjaga perasaan kita dan biarlah waktu yang akan memberi jawab padamu.<br />
<br />
Percayalah, jodoh dari Tuhan selalu menjadi yang terbaik buat kita. Dia akan memberikan pada kita pada saat yang tepat, waktu yang tepat, dan tempat yang tepat.<br />
<br />
Bersabarlah, jika aku memang tercipta untuk menjadi jodohmu, maka aku aku akan ada disisimu suatu saat nanti. Selalu dan Selamanya.<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<i><b>skenario Tuhan selalu luar biasa</b></i></blockquote>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikw0rYKCB2qd-V_YRH3G6fgR1W6PohE9C3vZlrDAiG83VX9DrWUoUn1UcenF7h_QoSTKEmX6ZEXxNS8gvJurXcDDrkeDndBiEVSEiLKx67rQee0t3jsvbtXmX8Kh1FdrUmttalinkiW8o/s1600/cincin+cinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikw0rYKCB2qd-V_YRH3G6fgR1W6PohE9C3vZlrDAiG83VX9DrWUoUn1UcenF7h_QoSTKEmX6ZEXxNS8gvJurXcDDrkeDndBiEVSEiLKx67rQee0t3jsvbtXmX8Kh1FdrUmttalinkiW8o/s640/cincin+cinta.jpg" width="770" /></a></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-58486879456280398972013-04-25T20:38:00.004+07:002013-04-27T10:49:26.219+07:00Pelangi Tak Pernah Mendahului Hujan<div style="text-align: justify;">
Manusia menginginkan kebahagiaan dan tidak ada seorang pun yang mengharapkan kesedihan. Hampir semuanya selalu menginginkan kebahagiaannya diperoleh secara instan, spontan, serta merta tanpa perlu mengorbankan apapun. Banyak yang tak mengerti bahwa bijak bestari pernah berkata "<i>hidup memerlukan pengorbanan, pengorbanan memerlukan perjuangan., perjuangan memerlukan ketabahan, ketabahan memerlukan keyakinan</i>". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengorbanan merupakan bagian kehidupan. Harusnya begitu. Selalu begitu. Pengorbanan adalah suatu yang mutlak dalam hidup, harus ada, tidak boleh tidak. Ibaratnya pengorbanan adalah jalan menuju tujuanmu, tujuan hidupmu. Janganlah disesali meski jalanmu tak semulus, tak selurus yang kau bayangkan, karena ada jutaan hikmah petunjukNya yang terkandung di setiap kelokan jalanmu. <i>Gampangnya</i>, kalau kamu mau memperoleh kebahagiaan, tentu kita harus mau melewati jalan itu, bekerja keras untuk mencapai tujuanmu, tak hanya diam di tempat atau takut pada masa depan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita yang berkerja keras, berkorban, adalah yang akan mendapat petunjuk. Meski terkadang awalnya pahit, jangan takut. ingatlah janji Tuhan, bahwa Dia akan senantiasa bersama kita, melindungi kita di saat susah maupun bahagia, selalu begitu, namun kita sendirilah yang tak pernah menyadarinya.<br />
<br />
Selanjutnya yakinlah, percayalah pada usahamu dan di setiap kesulitan pasti akan ada hikmah yang tak kita sadari, yang mana ia akan berguna untuk hidup kita. Mungkin begitulah kodratnya, kebahagiaan tak akan hadir tanpa didahului kerja keras dan perjuangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<span style="text-align: justify;">"<i>indahnya pelangi tak akan pernah hadir tanpa didahului oleh datangnya hujan</i>"</span></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tahu, kamu tahu, namun pernahkah kita sadari bahwa setiap indahnya pelangi tak akan pernah hadir tanpa didahului oleh datangnya hujan, bila kamu terlalu sulit menemukan pelangi, pandangilah mentari esok, yang menghangatkan pagimu, ia tak pernah mendahului datangnya dinginnya malam. Tampaknya kita sebagai manusia terlalu bernafsu hingga buta akan banyak sekali tanda alam dari Tuhan yang menunjukan bahwa ada hikmah di balik segala peristiwa, termasuk saat kita sedang memperjuangkan sesuatu, sesulit apapun itu, segelap apapun itu, ingatlah bila sudah tiba saatnya, maka akan datang kemudahan, akan tiba pula cahaya terang di depan sana. Kebahagiaan adalah hasil dari sebuah kerja keras, perjuangan dan kepercayaan. Begitu juga dengan Cinta. Percayalah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkEvQuk5PORRNW6P61xfto8r-YOIrhYpDW8wCMYrvc46yOF_CYxjJrgUEkwjLCqIPamsOMsVQopbP4G4e0ehvpAAooRz4qz8Hb6kItBxVCLNeoRG1X9TzjKrpFPWZA_ua1aGkNCMjFvBw/s1600/RainRainbow.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkEvQuk5PORRNW6P61xfto8r-YOIrhYpDW8wCMYrvc46yOF_CYxjJrgUEkwjLCqIPamsOMsVQopbP4G4e0ehvpAAooRz4qz8Hb6kItBxVCLNeoRG1X9TzjKrpFPWZA_ua1aGkNCMjFvBw/s320/RainRainbow.gif" width="760" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-63101272603913388102013-04-21T20:30:00.000+07:002013-04-25T14:42:53.203+07:00Aku Ini Lamban<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<i>Izinkan. Izinkan aku berkisah lagi padamu. Semoga kamu tak bosan bila terus-menerus membacanya. Masih tentang cinta, cinta yang tak terkatakan. Aku harap kamu masih mau mengeja dengan sabar kata-kataku ini, yang kutahu masih berantakan, tak mudah dimengerti, tak terangkai indah. Iya, itu semua karena aku bukanlah pujangga, yang kamu dambakan.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Cinta terkadang hadir di saat yang tak tepat, seperti ini, aku baru merasakannya ketika kita akan berpisah, dan aku tak pernah punya waktu untuk mempersiapkan, menyusun dan mengungkapkan rasa ini. Mungkin kamu heran atau bahkan marah padaku, karena aku ini terlalu lamban, terlalu lambat mengungkapkannya. Mungkin kamu menganggapku terlalu memberi harap padamu. Mungkin kamu menganggapku main-main dengan ini semua.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tidak. Tidak demikian. Aku tahu, kamu tahu, semua orang tahu, bahkan rembulan dan bintang yang malam ini sedang bersinar pun tahu bahwa aku tak punya kemampuan layaknya pujangga, yang bisa dengan merangkai huruf, menggubah kata, menyusun kalimat sama persis layaknya dengan perasaan yang sedang terpendam di dalam dada. Aku bukanlah pujangga itu. Aku juga bukanlah Einstein yang bisa berfikir cepat, dan mengukur semuanya dengan cermat, butuh waktu untuk memberikan keputusan. Aku bukanlah ilmuwan itu. Aku juga bukanlah seorang orator, yang mampu bicara mengungkapkan isi hati dan pikiran melalui ucapannya. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Aku membutuhkan banyak waktu, untuk merangkai lima huruf c,i,n,t dan a hingga menjadi sebuah kalimat. Aku kesulitan. Silahkan tertawakan hal ini. Menyusun kalimat saja tidak bisa, apalagi mengungkapkannya. Dulu aku pernah cerita hal ini kepadamu, harapannya kamu mau mengerti, tapi entah sekarang kamu masih menyimpannya di pikiranmu, kuharap kamu masih mengingatnya jadi aku tak perlu menceritakannya lagi padamu disini. Ketika menulis saja aku masih menemukan kerumitan apalagi mengungkapkannya. Aku ini lucu, pintar sekali memendam rasa. Namun tak pernah diberikan keberanian mengatakannya. Selalu saja ada hal yang mengganjalnya, entah itu karena diriku sendiri, waktu, entah itu orang lain, iya karena aku terlalu lamban. Terlalu lama berpikir. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Kamu tahu sebelum ini, aku sudah sering mengalaminya, pernah mengalaminya dengan seseorang di masa lampau, aku jatuh hati padanya, dan seperti biasa, aku selalu belajar mengeja huruf sampai menyusun kata, serta belajar mengungkapkannya, sampai aku bener-bener siap mengatakannya, lamban! biarlah. Hingga akhirnya aku merasa siap, tapi orang lain sudah mendahuluiku. Dia tak mau menungguku. Sakit. Namun sekarang aku sudah terbiasa. Iya terbiasa. Lagian dia mungkin bukan jodoh baik yang disiapkan Tuhan untukku. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Kamu mungkin berpikir, mengatakan cinta itu mudah, tak perlu menjadi pujangga, ilmuwan atau bahkan orator handal, seperti kata pepatah, kalau sudah cinta, orang biasanya akan melakukan hal-hal gila. Iya aku mengerti. Aku ini lamban. Masalah cinta tak pernah aku kuasai dengan baik. Dan tentunya aku bukanlah orang gila yang bisa bertindak gila untuk menyatakan cinta, aku berpendapat tindakan itu hanya akan membuat sakit, entah kapan, saya yakin itu. Cinta yang tidak dipertimbangkan matang hanya akan menyakiti salah satu pihak. Oke, mungkin aku terlalu membela kelambananku dengan mengatakan demikian, tapi kenyataan memang demikian. Cinta yang spontan, akan menghasilkan hubungan yang spontan, tak continue begitu kata orang bijak. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Aku ini lamban, karena selain kesulitan menyusun kalimat cinta, bukan seorang yang pandai mengucap. juga karena aku bukanlah pemikir yang cepat seperti einstein, meski sering bermasalah dalam hal cinta tapi otakku masih jernih untuk memikirkannya, aku tidak pernah terburu-buru, meski dengan ini aku rela tak diberi kesempatan, rela didahului orang lain, rela untuk mengorbankan rasa ini. Ah biarlah, ini hidupku aku memikirkannya untuk masa depanku, aku hanya tak mau menyakitimu dengan cinta sesaat, karena dalam cinta sesaat waktu akan menjadi pihak ketiga yang akan menjenuhkannya. Tapi persetanlah dengan itu semua, aku ini memang lamban.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Aku ini memang lamban, bertemu kamu yang ingin serba cepat, membuat hubungan kedekatan kita kalap, aku harap kamu mau mengerti, aku harap kamu masih memberikan waktu kepadaku untuk belajar mengatakan isi hati ini, mengenalmu lebih jauh, memberikan kesempatan pada hubungan kita untuk berkembang sebagaimana mestinya,tanpa perlu akselerasi. Selain aku yang masih berlatih dengan bahasa cinta, aku juga tak ingin menyakitimu, dengan hubungan yang didasari tindakan gila. Namun bila kau berpikir aku ini terlalu lamban, aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. </i><i>Mungkin ini bukanlah waktu yang tepat bagiku, bagimu juga untuk saling bertemu dalam lingkaran bernama jodoh. Mungkin Tuhan masih menyimpan jodoh yang akan berkata: "iya sayang, aku akan selalu menunggumu, menunggu keputusanmu, dan aku akan mengerti lambanmu, bukanlah sesuatu yang buruk karena itu demi kebahagiaan kita, aku rela berkorban untuk itu semua, dan ku tahu kamu juga akan memperlakukanku dengan baik" padaku. Oh indahnya. Tapi betapapun indahnya hal itu, aku masih berdoa kamulah yang akan mengatakannya padaku.<br />
<br />
Bersabarlah. Mengertilah kelambananku ini. </i><i>Yakinlah padaku, ketika aku lamban mengungkapkan cinta padamu, bukan berarti aku tidak serius, bukan berarti aku mempermainkanmu, bukan berarti aku salah, A</i><i>da sudut pandang dari jawabanku yang tidak pernah kamu pikirkan. Percayalah a</i><i>ku akan mengatakannya di waktu yang tepat setelah aku memikirkan dan mempersiapkannya secara matang. Meski itu nantinya terkadang tidak seperti yang kamu harapkan, pahamilah aku ini hanya mengatakan apa yang terbaik buat kita berdua.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Mengertilah. Aku juga akan mengertimu.</i>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifjCFewEuRKi6K5Fu431i2kISALR0qBZqkd_sXgH4F7bhX9b0GCDrAu4q92peYPFXBu39XBEBhpAxkQY432Ys_2kLOs6QCPlL2igUSG0PXppoVRoFir0vVeXVSCSRXiVyWs0s4VSsJT20/s1600/LAMBAN+CINTA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="460" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifjCFewEuRKi6K5Fu431i2kISALR0qBZqkd_sXgH4F7bhX9b0GCDrAu4q92peYPFXBu39XBEBhpAxkQY432Ys_2kLOs6QCPlL2igUSG0PXppoVRoFir0vVeXVSCSRXiVyWs0s4VSsJT20/s320/LAMBAN+CINTA.jpg" width="770" /></a></i></div>
</div>
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-23409993537586716962013-04-21T01:24:00.000+07:002013-04-25T19:03:40.847+07:00Jatuh Cinta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<i>kamu tahu?</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dahulu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sebelum aku menyukai </i><i>suara gesekan rintik hujan dengan dedaunan liar di luar sana</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>aransemen alam yang mampu menghempaskan duka lara</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sebelum aku menyenangi </i><i>warna-warni pelangi </i><span style="text-align: left;"><i>menggoresi langit dengan keindahan setelahnya</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="text-align: left;">lukisan nan sempurna yang mampu mengukir senyum di saat perasaan sedang terbelah</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="text-align: left;"><br />
</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="text-align: left;">sebelum aku mengagumi tulisan-tulisan pujangga yang mengisahkan betapa cantiknya alam saat itu </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="text-align: left;">metafora yang mampu membuatku berdiri kokoh kala kesabaran hati terguncang</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="text-align: left;"><br />
</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="text-align: left;">sebelum itu semua</i><br />
<i style="text-align: left;">aku sudah menyukaimu</i><br />
<i style="text-align: left;">aku sudah menyenangimu</i><br />
<i style="text-align: left;">aku sudah mengagumimu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="text-align: left;">jatuh cinta padamu</i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFZTpUHWkYz-EAw0si53nffj3jt4voC4yyEgrkY_5CN51BN7n8hzHaSl6gQQ84jTqLUe4wuLfZr3sZDad107qmFbEXELrJuB9BnVwLK3ovt78ecIor1ov1lLB051Dn1ycU-owlvFOEJJE/s1600/RAINBOW-L.jpg" imageanchor="0" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFZTpUHWkYz-EAw0si53nffj3jt4voC4yyEgrkY_5CN51BN7n8hzHaSl6gQQ84jTqLUe4wuLfZr3sZDad107qmFbEXELrJuB9BnVwLK3ovt78ecIor1ov1lLB051Dn1ycU-owlvFOEJJE/s320/RAINBOW-L.jpg" width="760" /></a></div>
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-45842522000014705102013-04-17T01:27:00.003+07:002013-04-17T10:00:41.745+07:00Ujian (Tidak) Nasional<div style="text-align: justify;">
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2012/2013 sungguh kacau balau. UN di 11 provinsi terpaksa ditunda. Amburadulnya UN tahun ini disebabkan distribusi naskah soal yang terlambat. Beberapa soal juga tertukar sehingga ribuan peserta UN, tak bisa menjalani ujian. <i>FYI, </i>11 Provinsi itu adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, NTT dan NTB. Kejadian ini seakan-akan seperti menabur garam di atas luka, memperparah, mengingat penyelenggaraan UN tahun-tahun sebelumnya juga dipenuhi kejadian-kejadian yang tidak seharusnya terjadi, semacam menyontek, kebocoran soal, kecurangan terkait kunci jawaban dan lain sebagainya.<br />
<br />
Parah, saya lebih suka menyebutnya Kementrian Pendidikan Nasional sedang sakit. Iya sakit. Saya yakin dengan seyakin-yakinnya orang-orang yang duduk di kursi kementrian ini dari menteri sampai bawah-bawahannya ada adalah orang-orang yang sangat kompeten, sayang mereka sepertinya terlalu pakem pada sistem, entahlah ini karena terlalu patuh pada sistem atau memang ada udang di balik batu. Mengingat sekarang ini sudah zamannya internet, <i>password protected</i> & <i>cloud computing</i>, tapi distribusi naskah UN masih konvensional (tender, cetak, packing, distribusi dan lain-lain). Mencurigakan bukan?<br />
<br />
Ini adalah pertama kali sepanjang sejarah pelaksanaan UN terjadi pengunduran jadwal ujian. Ini tidak semestinya terjadi, saya ulangi, tidak semestinya terjadi, saya ulangi sekali lago, hal ini tidak semestinya terjadi apalagi di zaman sekarang dan tidak boleh terjadi lagi di waktu mendatang.<br />
<br />
Persiapan yang tidak matang dinilai menjadi titik mula karut marut pelaksanaan UN 2013. Tak habis pikir, UN, yang merupakan agenda sakral Kementrian Pendidikan Nasional, dilakukan setahun sekali, yang menghabiskan dana luar biasa besar (untuk UN SMA/SMK sederajat saja menghabiskan anggaran 800 Miliar lebih) Lalu kenapa masalah distribusi soal bisa terjadi di 11 propinsi dengan anggran untuk pelaksanaan UN segedhe itu harusnya tidak ada permasalahan dalam penyelenggaraannya. <i>Oh dear.</i><br />
<i><br />
</i> <i>Oh dear </i>M. Nuh. Anda punya waktu 12 bulan untuk mempersiapkan agenda besar rutin ini, 12 bulan adalah waktu yang lebih dari cukup untuk mempersiapkan segalanya. Kemajuan teknologi juga sudah seharusnya membantu kita. Tapi apa yang terjadi, Kemdiknas lebih menyukai memakai cara konvensional, cara umum, cara yang menurut saya sudah ketinggalan zaman, dimana semua serba sentralistik, naskah dibuat di pusat, percetakan juga di pusat, distribusi juga serba pusat. Kondisi serupa bisa terus terjadi, bahkan dapat membuat UN gagal dilaksanakan.. Penyakit ini tidak akan berubah, kalau bukan kita yang mengubahnya.<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<i>Gagal merencanakan maka itu sama saja merencanakan kegagalan.</i></blockquote>
Saya menjadi curiga, kenapa Kemdiknas masih menggunakan metode konvensional yang semuanya serba terpusat. Saya pikir proyek penggandaan dan distribusi soal UN tiap tahun bukan proyek buat mencerdaskan anak-anak sekolah. Saya takut ini akan menjadi celah manis bagi para tikus berdasi negeri ini untuk mendapatkan proyek mendapatkan duit, <i>fee</i>, di DPR maupun kementerian. Mereka tak perlu belajar metode korupsinya lagi bayangkan bila proyek seperti ini diubah dengan memanfaatkan cloud computing misalnya mungkin celahnya tak bakal seluas saat menggunakan metode kolot tender tadi. Dari proses tender tidak adil. Karena pemenang tender adalah perusahaan-perusahaan yang menawarkan harga tinggi. Padahal ada beberapa perusahaan yang menawarkan harga rendah dan kapasitas baik tapi dikalahkan. Pemilihannya pun terkesan tidak transparan. Entahlah. Semoga saja hal tersebut tidak benar-benar terjadi.<br />
<br />
Pengunduran jadwal UN di 11 propinsi ini sudah jelas akan berdampak besar bagi psikologis para peserta ujian. Stress. Itu pasti. Bayangkan kita sebagai pelari yang sudah konsentrasi penuh mempersiapkan segalanya ketika akan <i>Start</i> tiba-tiba secara sepihak dan mendadak perlombaan dibatalkan. Hal ini dapat mengganggu psikologis pelari tersebut yang tidak lain adalah para siswa yang semula siap menghadapi UN, tetapi tiba-tiba batal dan diundur. Selain itu juga potensi bocornya soal juga kan lebih besar, dan besar kemungkinan siswa-siswa yang berada di 11 propinsi yang UN-nya diundur akan mendapat nilai yang lebih bagus, ketimbang yang diluar 11 propinsi tersebut. Pemerintah sudah seharusnya membuat soal baru untuk 11 propinsi tersebut. Tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya di lapangan, saya harap pemerintah masih <i>fair </i>menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara.<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<i>Ini lucu, bagaimana pemerintah bisa menyiapkan masa depan, menyiapkan Ujian Nasional saja amburadul.</i></blockquote>
Seandainya pemerintah mau memanfaatkan teknologi sebagaimana mestinya, misal <i>cloud computing, </i>proses pelaksanaan dari pembuatan soal di Pusat sampai pendistribusian akan menjadi sangat mudah. Masalah distribusi yang terjadi saat ini sangat mungkin tidak akan terjadi, karena kita akan mendistribusikan soal UN melalui, <i>bahasa gampangnya</i>, internet. Kemudian Departemen Pendidikan di setiap propinsi / daerah-lah yang bertanggung jawab dalam proses percetakan dan kemudian didistribusikan kepada setiap sekolah. <i>Simple </i>dan efisien bukan? Mungkin kalau memakai<i> cloud computing</i>, celah manis untuk dinikmatin oknum nakal bakal lebih sedikit. mikir lagi caranya korupsi gimana. Coba bayangkan bila menggunakan sistem pengadaan terpusat. Saya tahu mereka sendirilah yang dibikin ribet oleh hal yang seharusnya sederhana. Memalukannya lagi, mereka sampai meminta bantuan kapal dan pesawat TNI untuk mengirim soal UN ke daerah-daerah. Entah kenapa Pemerintah masih mau saja menderita seperti ini. Mungkin ada urusan pribadi, urusan yang seharusnya tidak dilakuin oleh oknum-oknum di atas sana dibalik tender ini. Kenapa aku bilang begini, karena setahu saya BPK pernah menobatkan Depdiknas sebagai lembaga negara terkorup nomer tiga pada tahun 2008-2010. Mungkin saja semua itu masih berlangsung, sampai sekarang, entah sampai kapan. Sudah saatnya KPK turun tangan.<br />
<br />
<i>Imagine,</i> sebagai orang awam seperti saya, mungkin ini imajinasi <i>goblog </i>saya, bagaimana sebuah surat kabar nasional yang berkantor di Jakarta misalnya, bisa mendistribusikan hariannya ke seluruh pelosok negeri dalam waktu hitungan jam saja, ditambah lagi mereka melakukan ini setiap hari, jelas persiapan sangat mepet, bandingkan dengan Depdiknas dengan UN sebagai agenda sakral, agenda penting, berlangsungnya tahunan pula, sudah jelas waktu yang tersedia adalah sangat sangat lama. 360 hari, lalu kenapa masih saja terlambat? Kalau UN diadain setiap minggu wajar kalau terjadi keterlambatan distribusi soal. Aneh, punya waktu setahun masih saja ada yang belum dapat soal kalaupun dapat ada yang tertukar soalnya. <i>Busyet </i>deh, kayak sinetron aja. Makin aneh lagi 11 propinsi yang diundur pelaksanaan UN-nya terletak di Indonesia bagian tengah, bukan di ujung Sabang atau Merauke sana. Apa yang sebenarnya terjadi?<br />
<br />
Kalau sudah begini kan aneh rasanya kalau kita masih menyebutnya Ujian Nasional dimana ujian tidak dilaksanakan serempak seluruh nusantara tak ubahnya seperti ujian biasa. Kesakralan UN terusik dan ini adalah raport merah dari departemen yang sudah disuplai oleh 20% anggaran negara dari ketidaksiapan, ketidaksungguhannya dalam menyelenggarakan UN. Semoga Pemerintah khususnya Departemen Pendidikan belajar dari kejadian ini dan cukup sekali ini saja pengunduran jadwal pelaksanaan UN dan tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang.<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
<i>Apabila anak-anak yang belum siap, dibilang kemalasan dan apabila pemerintah yang belum siap, adanya alasan.</i></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8QyHwPYQakKqn6SmdK81Z3OD_1Mr9IJ5SUdDIq-kRHtlZ3Ibr8rM_okbyL-ZrIwStafgsOG9LX22RGlqw5dWvBLTQPAAmagX9svjcfBN1r9P3DWKWzFAPBCOwNcKoqyd1bCiAp8vbTk8/s1600/UN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="388" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8QyHwPYQakKqn6SmdK81Z3OD_1Mr9IJ5SUdDIq-kRHtlZ3Ibr8rM_okbyL-ZrIwStafgsOG9LX22RGlqw5dWvBLTQPAAmagX9svjcfBN1r9P3DWKWzFAPBCOwNcKoqyd1bCiAp8vbTk8/s640/UN.jpg" width="760" /></a></div>
<br /></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-51039761225729424962013-04-10T23:45:00.003+07:002013-04-21T01:28:13.421+07:00Hakikat Cinta <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<i>"Mbak, taksi-ne wes teko ning ngarepan"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdengar suara perempuan dengan logat khasnya dari arah ruang tamu, itu suara Bi Rinah, pembantu di kos ini. Taksi inilah yang akan mengantarkan temanku, Citra, ke Adisucipto, bandara di kota pelajar ini. Ya dia akan pulang kampung, setelah menempuh masa studynya di kota ini. Temenku ini, lebih tepatnya aku sebut sebagai sahabat, kita dekat satu sama lain sejak awal kuliah di Jogja. Sebenarnya aku sudah menyiapkan kendaraan untuk mengantarnya namun dia ngotot nggak mau, dia memang begitu orangnya, ngga suka ngerepotin orang lain, termasuk aku, sahabatnya sekalipun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suara Bi Rinah yang sebenarnya kecil, khas ng itu cukup bisa membuat aku dan Citra terkejut, tersadar dari lamunan kita masing-masing. Entah pembicaraan apa yang habis kita bincangkan, aku lupa detailnya saat itu, yang jelas perpisahan ini, walau bukan untuk selamanya, tapi kehidupan yang membuat kita harus berpisah dengan kisahnya masing-masing, dia kembali ke kampungnya melanjutkan kisahnya dan aku juga akan segera pergi dari kota ini, iya pergi untuk kembali, kembali ke tanah kelahiran, dengan kisahku sendiri. Entah kapan lagi, kita bisa bertemu lagi, bukan masalah jarak, ini lebih ke masalah kesempatan, apakah kita masih mempunyai kesempatan bertemu? menghabiskan waktu, menentang kesepian? Sungguh sebenarnya aku tak mampu membayangkannya. Citra pun begitu, matanya begitu sembab, menahan tangis, meski ia mencoba tegar, tapi sejatinya kesedihannya tak bisa disembunyikan, ia terlalu berduka untuk menutupinya. Aku selama seminggu ini mencoba menghiburnya, namun sepertinya aku belum berhasil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Sudah waktunya kamu berangkat Citra," kataku pelan, "Kamu sudah siap? Ngga ada yang ketinggalan kan?"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Hmmm iya, semua sudah siap, semua sudah ...... " </i>Tiba-tiba tangisnya pecah, dia menangis sejadi-jadinya, menundukkan mukanya ke bawah kursi tampat dia duduk. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Tenang, Citra.. Sudah jangan menangis," </i>sambil menepuk pundaknya, <i>"memang berat, ketika kamu harus merelakan dan meninggalkan kenangan indahmu disini. Aku tahu. aku juga ngalamin hal tersebut. Aku juga akan pergi dari kota ini" </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Citra masih menangis dan terus menangis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"</i><i>Sudahlah jangan menangis, bersyukurlah pada Tuhan, kita pernah dipertemukan di kota ini, diberi kesempatan untuk menjalin hubungan ini"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah sedikit tenang, dia berdiri,</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Iya kawan, aku berangkat saja sekarang, semakin aku lama aku disini, tangisku akan semakin menjadi-jadi. Tapi kenapa kamu begitu tegar? Tidak adakah rasa sedih? Bukankah kau baru menyatakan rasa kamu padaku semalam, bahwa kamu suka padaku. Kamu nulis hal ini di blog bukan?"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Glek. </i>Benar-benar seperti tersambar petir di siang bolong, mukaku merah. Astaga, ternyata dia membacanya. Dan sekarang, aku ngga tahu harus mulai dari mana untuk menjelaskannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Astaga, kamu membacanya?", </i>kataku gugup, namun kemudian aku mencoba tersenyum<i>, "Ya begitulah adanya perasaanku padamu saat ini, tapi tentu kamu juga telah membacanya bukan pesanku di tulisan itu, aku ngga bisa menjelaskan hal ini padamu saat ini, terlalu complicated, lagian taksi di luar sudah lama menunggu, mungkin suatu saat nanti kita bisa membicarakannya lebih intim lagi, semoga masih ada kesempatan untuk kita."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Iya semoga aja, tapi kenapa kamu tak mencoba mengungkapkannya lebih awal? Kenapa sekarang kamu tidak terlihat sedih? Apa yang kamu tulis itu benar bukan?" </i> </div>
<div style="text-align: justify;">
Tanya Citra, dengan antusias, agaknya kesedihannya sedikit terkikis rasa penasarannya ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku kembali tersenyum, </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Semuanya bukankah sudah aku ceritakan di blog, tentang alasan ini semua? Iya benar, aku suka padamu, aku ngga kelihatan sedih kah saat ini? Kamu ngga tahu, hatiku ini sedang menangis, tidakkah kau mendengarnya? Aku hanya mencoba tegar, aku pernah membaca buku, disana disebutkan inti hakikat dari sebuah</i><i> cinta adalah melepaskan. Semakin sejati cinta kita maka kita akan semakin rela kita melepaskannya. Walau kita saat ini akan berpisah, percayalah kalau memang cinta ini sejati, ia pasti akan mempertemukanku denganmu nanti, tak peduli apapun hambatannya, ia akan membawa kembali diriku padamu dengan cara apapun bahkan dengan cara yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, takdir Tuhan tak pernah salah alamat dan tiap hati sudah punya kuncinya sendiri, ngga usah khawatir" </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Citra tersenyum, dia sepertinya mengerti yang kumaksud, kebijaksanaan cinta, meski masih terlihat bersedih, sekarang dia sudah agak tenang, </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Aku mengerti sekarang, akan aku pegang janjimu, saat kita bersua kembali suatu saat nanti, semoga belum terlambat ketika aku dipertemukan kembali denganmu, aku pamit ya, kasihan taksi diluar sudah terlalu lama menungguku, terima kasih ya, terima kasih atas semuanya, sampai jumpa lagi ya" </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Iya, Citra, peganglah janji itu. Sampai jumpa, Hati-hati, jaga dirimu"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian dia menyalami tanganku erat-erat, tak pernah seerat ini sebelumnya ia menggenggam tanganku, sebelumnya, matanya tajam menatap mataku, seolah menegaskan bahwa ia sangat menanti pertemuan selanjutnya. Setelah itu ia melepaskan tanganku sambil tersenyum ia berkata, "<i>Iya, akan ku jaga diriku untukmu</i>", lalu masuk ke taksi, melambaikan tangan dan pergi meninggalkan diriku yang hatinya masih berserakan di kota ini, sendiri menyelamatkan hati.<br />
<div style="text-align: center;">
<blockquote class="tr_bq">
"<i>Ketika kamu mencintai seseorang, biarkanlah ia pergi kemana dia mau, karena jika ia cinta sejatimu, ia pasti akan kembali menjemput takdirnya, hidup bersamamu selamanya, sebenernya sesederhana itu cinta, hanya manusia yang biasanya membuatnya rumit</i>"</blockquote>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEst6AOmR5YNVNTBfLo45zGQyAvcm7gBGN7rr0nMLZWqwagqnS0mKRy6Nur7vGXFHZ2vw93GxNwJDYPtqjkY7nCon_OVdThzrQTzXjIEtVxaBTjhk11UUoKx7L-1ngz7UB20uBibsCpAw/s1600/Hakikat+Cinta+Melapaskan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEst6AOmR5YNVNTBfLo45zGQyAvcm7gBGN7rr0nMLZWqwagqnS0mKRy6Nur7vGXFHZ2vw93GxNwJDYPtqjkY7nCon_OVdThzrQTzXjIEtVxaBTjhk11UUoKx7L-1ngz7UB20uBibsCpAw/s1600/Hakikat+Cinta+Melapaskan.jpg" /></a><br />
<br /></div>
</div>
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-43840151415294132912013-04-09T23:05:00.002+07:002013-04-16T01:44:20.911+07:00Tentang Cinta yang Tidak Dikatakan<div style="text-align: justify;">
<i>Entah, hari ini hujan sudah turun berapa lama, sampai-sampai mentari tak terdengar kabarnya. Sepertinya langit sedang mengabarkan kedukaannya. Ia rupanya tak ingin melepaskan musim penghujan kali ini begitu saja. Terlalu manis untuk meninggalkan kenangan yang diciptanya.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Iya ini sudah bulan April, sudah saatnya menyambut kemarau. Kemarau yang sengatnya, ditakutkan para penggarap tanah, bahkan olehku sekalipun. Namun aku mengerti, alam ini butuh keseimbangan. Keseimbangan yang Tuhan ciptakan ini, bahwa kita yang dikaruniai dua musim, sungguh luar biasa. Jangan sampai kita mengutukinya. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Entah, kapan hujan ini akan berhenti. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda langit akan menghentikan tangisnya. Kita sudah lama terjebak di gubuk ini, sudah berapa kisah kehidupan kita ceritakan bersama disini. Aku menikmatinya, sungguh. Rasanya begitu istimewa, setiap detik bersamamu disini mungkin akan aku ingat sepanjang hidupku. </i><i>Pelangi di matamu, adalah metafora terindah yang pernah kusaksikan. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Jangan pergi sekarang </i><i>di luar masih hujan </i><i>biarkanlah air mata langit itu </i><i>terus menggigilkan rindu</i><i>. Aku masih ingin bersamamu di gubuk penantian ini. Bersama mencipta cerita indah. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Langit masih terlalu berduka, Tetaplah disini, sampai mentari menghapus air matanya. Sekarang dengarkanlah kisahku tentang </i><i>cinta yang tidak dikatakan, dimana ia akan tetap bernama cinta selamanya, seperti cintaku padamu....... </i><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtnqmcyDA7rhmA_2A1cXTcu1b2lyKJnivpJFz8V1xk5dlgfmRG879xBqO0u4qVtRYNybL2pYgrXqvS77B7wJjcyBJP3hlhBmN7aHhLWNaUBFN6QB_EDYQ55O1c-Lu6k4AixN8cp5Ue1HU/s1600/Cinta+yang+tidak+dikatakan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtnqmcyDA7rhmA_2A1cXTcu1b2lyKJnivpJFz8V1xk5dlgfmRG879xBqO0u4qVtRYNybL2pYgrXqvS77B7wJjcyBJP3hlhBmN7aHhLWNaUBFN6QB_EDYQ55O1c-Lu6k4AixN8cp5Ue1HU/s640/Cinta+yang+tidak+dikatakan.jpg" width="750" /></a><br />
<i><br />
</i></div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-6666213220274616872013-04-04T23:57:00.000+07:002013-07-25T23:44:36.518+07:00A Letter For You <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Ini tentang kamu. Jujur, sebenarnya aku nggak bisa nulis kata-kata tentangmu dengan baik, nggak bisa mengatakan sesuatu tentangmu seperti yang aku inginkan. Gampangnya nulis aja ngga bisa apalagi mengatakannya. Aku hanya tahu bahwa aku bisa mengetik kata-kata saja. Menceritakan tentang kamu juga merupakan hal rumit yang lain. Tapi tak ada salahnya aku ketik saja kata-kata ini, seperti biasa, mengalir bak air. Entahlah kamu akan membacanya atau tidak, kamu akan mengetahui kata-kata ini terangkai pun entah. Sebagaimana kamu nggak tahu apa yang aku rasakan tentangmu di saat ini. Tapi biarlah kata-kata ini menceritakan dengan caranya sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kutulis judul ini, awalnya aku berpikir ini akan mudah. Iya seperti yang tadi aku bilang tadi, tinggal membiarkan kata-kata ini berjalan dengan sendirinya menceritakan semuanya. Tapi kenyataannya, kata-kata pun seperti masih malu untuk muncul berkisah. Butuh waktu untuk membuat kata-kata itu keluar. Padahal cerita ini sudah aku pendam sejak lama.<br />
<br />
Aku mengenal kamu, memang tak cukup lama, terkadang aku mempertanyakannya kepada Tuhan kenapa baru sekarang aku dipertemukan, kenapa ngga dari dulu sehingga aku bisa mengenalmu lebih dalam. Suatu waktu ketika aku sedang (kembali) mempertanyakan hal ini, aku tersadar bahwa Tuhan selalu mempunyai rencana di setiap kejadian. Dan kemudian aku mengerti bahwa waktu yang singkat ini membuat segalanya lebih indah. Indah? Mungkin bukan kata indah disini, tapi lebih <i>kesimpelan </i>yang indah, atau apalah itu, aku tak bisa menemukan kata yang benar-benar pas untuk menggambarkan ini. <i>Kesimpelan </i>inilah yang mencipta keakraban layaknya sahabat ini. Keakraban inilah yang menjadi awal munculnya rasa ini. Perasaan yang sama sekali tak pernah kuduga selama ini.<br />
<br />
Awalnya biasa saja, iya biasa saja, sampai keakraban itu membuat kita dekat, entahlah cuma aku yang ngerasa dekat atau kamu juga merasakan hal sama denganku, yang jelas aku lebih suka menyebut kita dekat. Dekat, saling mengenal hingga saling membantu. Sampai rasa yang tak kuduga itu datang, Aku suka padamu, pada hadirmu. Ketika sadar jarak akan segera memisahkan kita saat itu, karena memang waktu ini terlalu singkat, aku berusaha memberikanmu yang terbaik karena suatu hari, kamu akan menjadi sebuah memori bagi sebagian orang. Aku hanya akukan yang terbaik untukmu selagi masih bisa bersua. Dari perubahan perilakuku belakangan mungkin kamu sudah merasakan tentang rasaku padamu atau masih meragukannya, sehingga kamu terkesan tak tahu atau tak mau tahu, entahlah.<br />
<br />
Sayang hingga jarak memisahkan kita, aku belum berani mengungkapkannya padamu. Kenapa? Terlalu rumit untuk diceritakan, awalnya aku ingin menceritakannya disini, tapi <i>ah </i>terlalu<i> complicated.</i> Aku berpikir ini yang terbaik, meski aku harus rela mengubur dalam-dalam rasaku. Aku hanya tidak ingin menyakitimu. Iya aku tidak ingin menyakitimu. Meski kamu mungkin berpikir bahwa aku bukanlah <i>gentleman </i>yang hanya bisa merangkai kata, tapi aku lega akhirnya aku bisa menceritakan ini semua disini, meski <i>ending</i>nya penuh misteri, aku harap aku bisa menceritakannya padamu suatu saat nanti. Meski kita sudah dipisahkan jarak, aku harap kita masih menjalin keakraban seperti dulu. Aku ingin perjalanan keakraban sebagai sahabat ini tak dirusak oleh perasaanku ini. Kalau Tuhan memang menghendaki kita berjumpa dan bersatu, kita pasti akan bersua. Pancarkan terus pesonamu. Sampai jumpa di perjumpaan selanjutnya.<br />
<div style="text-align: center;">
<blockquote class="tr_bq">
<span style="text-align: justify;"><i>"Biarlah setiap detik bersamamu dulu menjadi sesuatu yang akan kuhargai sepanjang hidupku"</i></span></blockquote><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgKrQ9dsjYBB4oYWE7L7z1yh2MYCcN1HxCApwwmE90hldZul4206DmwMumj-CffghKfCYGdKd7HuuRoe5KFBpvrZkB2RyfK2WXXMnYQ3YPxzM8MmqsTE32rgU86wGCxIIVd4lX7PztooU/s1600/writing_a_letter.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgKrQ9dsjYBB4oYWE7L7z1yh2MYCcN1HxCApwwmE90hldZul4206DmwMumj-CffghKfCYGdKd7HuuRoe5KFBpvrZkB2RyfK2WXXMnYQ3YPxzM8MmqsTE32rgU86wGCxIIVd4lX7PztooU/s320/writing_a_letter.jpg" width="760" /></a><br />
</div>
</div>
</div>Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8869727585920832457.post-26419006122134949222013-04-02T23:41:00.000+07:002013-04-15T01:09:18.805+07:00Siksaan Jarak<div style="text-align: center;">
<i>satu purnama sudah</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kita terpisah satu sama lain</i><br />
<i>merenda kehidupannya masing-masing</i><br />
<i>menyemai sepi setiap malam</i><br />
<i><br /></i>
<i>ketika angin malam menggigilkan kerinduan</i><br />
<i>aku tak lagi mengerti</i><br />
<i>aku tak lagi ada disampingmu</i><br />
<i>tak bisa memelukmu hangat</i><br />
<i>tak bisa lagi menyelimuti hatimu</i><br />
<i><br /></i>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i>jarak yang sejauh ini </i><i>antara kau dan aku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>apa ada yang menyenangkan dibalik ini semua?</i><br />
<i>aku tak bisa menuntun tanganmu saat kau berjalan seorang diri</i><br />
<i>aku tak bisa berada disimu, melindungimu setiap waktu</i><br />
<i>aku tak bisa lagi menghapus air matamu saat kau menangis</i><br />
<i><br /></i>
<i>kini,</i><br />
<i>aku hanya bisa berharap pada</i><i> perasaan ini</i><br />
<i>yang akan membuatku selalu ada di sekelilingmu, meski tak nyata</i><br />
<i>sambil membayangkan lekukan indah wajahmu dalam foto</i><br />
<i>dan terus mencoba menyebut namamu dalam setiap doaku</i><br />
<i>mengharap kau bertahan dalam siksaan jarak ini</i><br />
<i>sampai waktu mempertemukan kita kembali</i><br />
<i><br />
</i> <i>bertahanlah, </i><br />
<i>sejauh apapun jarak memisahkan</i><br />
<i>selama kita masih dalam perasaan dan kepercayaan yang sama, </i><br />
<i>jarak hanya akan menjadi sebuah ilusi</i><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP3RJwMavJ6A3OT69p8WCom56F1AkNl0w5YbQ37l6akALk-LLzOJNw-jbIAcAhkENeBGK5rIQiqC2zaEwxUf_Fnwf6vmKBzvj0NEtxGDNV8QXi1KjCwvePxwPKhDX9p-8OqOdBEDhM99Q/s1600/railways.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP3RJwMavJ6A3OT69p8WCom56F1AkNl0w5YbQ37l6akALk-LLzOJNw-jbIAcAhkENeBGK5rIQiqC2zaEwxUf_Fnwf6vmKBzvj0NEtxGDNV8QXi1KjCwvePxwPKhDX9p-8OqOdBEDhM99Q/s640/railways.jpg" width="760" /></a></i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i></i></div>
</div>
Faik Fauzihttp://www.blogger.com/profile/11879119724780206134noreply@blogger.com