10 November 2012

Air Mata Langit November

mungkin tak ada yang lebih pilu
yang lebih besar dari hujan di bulan november
ia menumpahkan semua air mata langit
menuju tanah bumi yang gulana
yang telah lama menanti penyejuk hatinya

tak ada yang lebih mengerikan
yang lebih seram dari hujan di bulan november
jutaan tetes kristal cair  jatuh
merobek daun-daun kering
yang terlalu lama menyimpan harap


tak ada yang lebih bijak 
melebihi arifnya dari hujan bulan november
ia menghapus jejak kenangan lama 
yang perihnya menusuk dada

tak ada yang lebih dermawan 
melebihi keikhlasan hujan di bulan november
yang menyembuhkan luka-luka alam 
karena ganasnya musim kemarau

akhirnya tak ada yang lebih oksimoron
melebihi perjalanan air mata langit bulan november
di bulan ini, mereka meninggalkan kedamaian langit 
untuk menyuburkan menuju bumi yang sakit
namun pada akhirnya 
tubuhnya dibiarkan lebam oleh manusia yang tak tahu diri
menabraki semua pemukiman 
hingga akhirnya rebah di kesunyian samudera