16 November 2012

Ketika Si Rhoma Nyalon Presiden

Selama praktek di Kota Kembang yang sudah berjalan hampir dua bulan dengan tidak adanya TV di kontrakan ini, mungkin sisi kemanusiaanku telah menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu manusia primitif yang tidak pernah ter-update pikirannya, untuk melihat semua sandiwara yang diciptakan kotak ajaib itu dan menjadi manusia yang beruntung, karena tidak pernah dicekoki tontonan tak bermutu khas Indonesia. Sebut aja acara seperti seperti infotainment yang tak pernah lelah membeberkan aib orang, boy/girl band yang alaynya sudah kelewatan batas dan sinetron-sinetron yang belakangan sepertinya sudah mulai kehabisan judul dan sutradara sepertinya lagi out-of-stock ide cerita sehingga ceritanya pun muter-muter ngga jauh dari cewek miskin pacaran dengan cowok kaya raya dan walaupun ada cewek kaya lain yang menganggu hubungan mereka, pada akhirnya mereka hidup bahagia selamanya. Oh dear...

Bicara masalah infotaintment, aku mungkin menjadi 1 dari jutaan orang di negeri ini yang merasa dirinya paling beruntung karena tak berkempatan menyaksikan opera komedi si Raja Dangdut, Rhoma Kelapa, sebut aja demikian. Dan begitu saya membaca apa yang telah diucapkannya di forum internet, shocked. Kenapa? Well, ia baru saja melakukan tindakan yang "amat sangat populer", saking populernya sampai-sampai tindakannya ini  tak beda jauh sama stupid. Iya, Stupid, Konyol.

Ya.. Ia baru mendeklarasikan dirinya untuk nyalon presiden di Pemilihan Presiden tahun 2014, Oh dear.. Walau ini hanyalah sebuah deklarasi, belum tentu nantinya bakal maju, tapi please deh, negara ini sudah sedemikian mabuknya dengan masalah-masalah yang ada, janganlah kita ikut mencekoki negara ini hingga akhirnya makin mabok. Karena sebelumnya republik ini punya presiden yang hobi dan "pinter" nyanyi. Dan sejauh ini sudah punya 4 album yang berhasil direkam sang presiden dan punya penyanyi yang ingin jadi presiden. Indonesia ini sedang membutuhkan presiden yang kaya ide, inovasi yang bisa mengentaskan negara ini keluar dari dari dekapan masalah-masalah yang terus terjadi bukan pemimpin yang pandai nyanyi. Oh Indonesia..

Si Rhoma Kelapa ini berdalih ia sangat populer dan mendapat dukungan ulama serta ada kabar angin bahwa beberapa partai mendukungnya untuk maju. Saya akui dia sangat populer, dari anak TK sampai kakek nenek yang sudah mulai pikun pun tahu dan paham sama Rhoma Kelapa ini. Kalau cuma modal terkenal sih Olga Syahputra bisa mencalonkan jadi presiden. Tapi untuk jadi presiden, tak bakal cukup bila hanya membawa modal popularitas. Seorang presiden membutuhkan modal jauh yang lebih besar, karena tanggung jawab yang bakal dipikulnya tidak hanya 5-10 orang saja seperti halnya di sebuah grup musik yang ia sering pimpin melainkan bakal membawa amanat dari ratusan juta penduduk Indonesia. Parahnya, setahuku ia tak pernah terlibat dalam politik, walau hanya untuk setingkat kecamatan. Ok, kecamatan mungkin terlalu tinggi untuknya gimana kalau kelurahan? ah ternyata sama saja, ia belum pernah terlibat dalam politik disana. (Mohon diralat bila aku salah.) Kehidupan Si Rhoma Kelapa ini juga tak jauh dari area kontroversi, kasus-kasus silih berganti menghinggapinya, terakhir dia terlibat dalam kasus SARA pada Pemilihan Gubernur Jakarta kemarin.

Dengan pengalamannya di bidang pemerintahan yang bisa dibilang nol besar ini, dia dengan gagahnya bertekad nyapres, ia sempat menegaskan ia maju karena ini sudah takdirnya. Tahu kok, semua orang sudah tahu, bahwa itu hak semua warga negara. But tau dirilah om.. Instropeksi diri om. Ente itu sudah memiliki panggung sendiri dan pendukung sendiri yaitu bermusik, bukan berpolitik apalagi untuk jadi presiden. Dasar kelakuan.

Oh dear Indonesia, kalian boleh saja menyebut si Rhoma Kelapa ini dengan sebutan Bang Haji, Ustadz, Guru, what-fucking-ever tetapi kalau Presiden jangan sampai deh ya. Sungguh Therlhalhu kalau sampai ia kepilih. 

Last,  Rhoma Kelapa I'm sorry I hurt your feelings when I called you stupid. But, I really thought you already knew.