9 Februari 2014

Cinta Itu Bernama ...

Sebelum air matamu habis menangisi perpisahan kita, Aku ingin menanyakan satu hal, pernahkah kau mempelajari atau setidaknya mengerti bagaimana siklus hujan terjadi? Aku ingin sedikit saja, menunjukan hikmah kehidupan siklus air hujan. 

Air di lautan dan di daratan menguap, uap air tersebut kemudian naik ke langit  berkumpul diudara untuk kemudian terjadi proses kondensasi menjadi gumpalan awan. Awan-awan yang terkumpul di langit lalu mencair sehingga menimbulkan rintik-rintik hujan yang turun ke permukaan bumi. Awan menjatuhkannya berjauhan, sebagian air ada yang langsung mengalir melalui sungai menuju laut, sebagian ada yang terserap ke dalam perut bumi, sesuai dengan sunnahNya. Begitulah siklus air hujan terjadi berulang-ulang.

Begitulah siklus hidup kita, berasal dari tempat yang berbeda, lalu bertemu, bersenda-gurau menjalani kisah kehidupan bersama layaknya di surga, hingga kemudian tiba waktunya berpisah di tempat indah bernama 'awan', menjadi rintik-rintik hujan yang awalnya berpasangan, namun awan terkadang menjatuhkan rintik-rintik itu berjauhan, jangan khawatir jika ini terjadi padamu, jangan menangis jika kini siklus ini kini menimpamu, jangan keluarkan air matamu karena dibalik perpisahan selalu ada hikmah yang luar biasa kau tak akan pernah mengetahui sampai hikmah itu kau rasakan. Tetaplah tersenyum, meski perjalananmu membentur tanah kering atau bahkan ditengah lingkungan yang deras keras macam amazon. Tersenyumlah, karena rencana Tuhan selalu yang terbaik. Jika itu yang terbaik, semesta pasti punya kemampuan untuk menyatukannya kembali di tempat yang lebih baik entah di lautan kehidupan ini lagi atau di surga-Nya kelak.
"pasangan rintik hujan yang jatuh dari awan yang sama lalu terpisahkan oleh jarak yang amat jauh, namun mereka tetap menjaga hatinya dan bersabar hingga semesta kembali mempertemukan mereka kembali di waktu yang akan tiba, merekalah cinta yang sebenarnya"

Baca Selanjutnya...

17 Januari 2014

Menuntunmu

ketika masa lalu
terlalu berat untuk untuk kau lupakan.

ketika masa depanmu
terlalu menakutkan untuk kau gapai.

ingatlah satu hal,
lihatlah sisi kananmu, tepat di sampingmu
aku akan selalu ada di sana
menemanimu, menuntunmu, melindungimu
sampai mentari bosan bersinar.
"Cinta mungkin tak akan pernah bisa menemukan tangan yang sempurna untukmu, tapi ia selalu menemukan seseorang yang bersedia memegang tanganmu, tak peduli apapun kondisimu." 

Baca Selanjutnya...

30 Desember 2013

Bunga Tidurku

ragaku kini jauh darimu
terbaring lemah di sisi lain dunia
tanganku tak mampu menjangkaumu
pelukku tak lagi bisa menghangatkanmu
pundakku tak cukup kuat lagi menjadi tempat bersandarmu

ku ingin engkau percaya padaku
bahwa di setiap pejam mataku
engkau selalu menjadi kisah yang paling sempurna
engkau selalu menjadi topik yang paling menyenangkan
engkau selalu menjadi nyanyian yang paling merdu untuk kumainkan 
di setiap bunga tidurku
memabukkanku dalam wewangian surgawi

kau harus tetap tersenyum
hingga saat aku terjaga 
mendapati senyummu terbit 
itu telah cukup sadarkan aku 
bahwa adamu telah mengadakan aku
Baca Selanjutnya...

6 Desember 2013

Mengapa Kita Masih Saja Menangisi Hal-hal yang Sama?

Seorang motivator dipercaya untuk mengisi suatu acara motivasi di kotanya, dengan percaya dirinya yang luar biasa, dia menerima tawaran itu apalagi teman-teman motivatornya juga diberikan kepercayaan yang sama. Biasanya dia akan memberikan wejangan berupa motivasi, kalau kamu kenal Mario Teguh, mungkin dia versi tiruannya.
Mendadak dia berpikir semua pembicara di acara tersebut adalah motivator maka dia iingin berbicara kepada para seluruh orang yang hadir dengan sesuatu yang berbeda dari lainnya, apalagi dia dapat giliran tampil di hampir di penghujung acara, mungkin ia ingin acara menjadi segar kembali, tidak kaku.
Tibalah gilirannya untuk berbicara, tidak seperti motivator lainnya, dia malah mengisi waktunya di panggung dengan komedi, ia menyulap panggungnya menjadi seperti acara "StandUp Comedy", setelah bercerita panjang lebar, tidak ada satupun hadirin yang tidak tertawa saat itu, semua tertawa mendengar ceritanya. Ternyata waktunya di panggung masih panjang, diapun kemudian menceritakan komedi yang tidak jauh berbeda dengan kisah yang pertama, tapi kali ini, hanya sebagian penonton yang tertawa. Lalu dia yang sedari awal ingin membuat penonton segar kembali, melihat ini, dia pun berusaha mengendalikan suasananya, lalu ia kemudian bercerita kembali tentang humor yang hampir sama lucunya dengan ceita humor yang pertama, dan tidak ada seorang pun yang tertawa mendengar kisah lucunya. Singkat cerita ia pun meninggalkan panggung dengan tubuh lemas dan muka lesu, ia tak pernah membayangkan bahwa keputusannya untuk tampil beda, benar-benar menghancurkan reputasinya.

Ada banyak pelajaran yang bisa kita petik di petikan cerita diatas. Banyak sekali. Tentang kecerobohan motivator yang memilih "jalan lain" yang mungkin bukan keahliannya dan parahnya ia melakukannya tanpa persiapan. Tapi bukan itu yang ingin aku bahas lebih disini.

Mari kita pahami sikap penonton, mereka tertawa terpingkal-pingkal seperti orang gila lalu berubah menjadi seperti seorang yang tak kenal arti tawa sebelumnya, kenapa?

Kenapa? Benar sekali, para penonton mendengar tiga cerita humor yang hampir serupa dari motivator tersebut, jadi mungkin mereka menganggap cerita kedua dan terakhir sudah (terlalu) "biasa" bagi mereka, sehingga mereka pun tidak lagi tertawa ketika tendengar cerita ketiga. 

Ijinkan aku bertanya, kepada diriku sendiri dan kepadamu, Kita semua tahu, kita mungkin tak bisa tertawa, tertawa lagi dan terus menerus tertawa, menertawakan suatu hal yang sama, tetapi kenapa kita masih saja menangis, menangis lagi dan terus menerus menangis, menangisi suatu hal yang sama setiap saat?

Baca Selanjutnya...

30 Oktober 2013

Yang Terbaik Tak Selalu Sulit Untuk Kau Temukan

Banyak orang mengeluh, mereka tak bahagia, tak tenang, tak pernah menemukan sesuatu yang terbaik. Mereka salah besar.
Yang terbaik mungkin sulit dicari karena bisa saja dia sudah sejak lama ada disekitarmu, didekatmu, atau bahkan disampingmu, tapi kau tak pernah menyadari keberadaannya, yang kamu perlukan hanya satu; bersyukur.
Bersyukurlah atas anugerah yang begitu besar, yaitu mereka yang selalu ada untukmu selama ini, siapapun itu, kamu sudah seharusnya mengerti bahwa mereka ada karena suatu alasan, dan yakinlah mereka yang terbaik untukmu. Dan sudah seharusnya pula, kamu menjadi yang terbaik bagi mereka. Berproseslah.
Semua yang terbaik dibentuk oleh waktu, disertai oleh usaha, lewat perjalanan panjang, tak serta-merta datang secara tiba-tiba, bukankah tak pernah ada pelangi yang mendahului hujan?
Baca Selanjutnya...