23 November 2012

Tersenyumlah Pertemuan Itu Pernah Terjadi

sekarang aku sudah tiba di ujung bulan hujan ini
tanda bahwa perpisahan sudah seharusnya dipersiapkan
perpisahan pada pertemuan yang terlalu singkat 

sore ini aku berdiri 
berdiri di lobby pabrik yang selalu sibuk ini 
tak terasa sudah dua bulan 
aku mengorbankan umurku disini
sebagai tumbal akan sebuah gelar,
apoteker

langit semakin gelap 
mendung pun kian menebal
ketika senja di pabrik ini
disinilah untuk terakhir kali kita bersama
tak terasa memang
dua bulan sebenarnya bukan waktu yang singkat
mengingat di bulan pertama
aku pernah menggalaukan diri bersama dua kawan
di sebuah ruangan sudut pabrik yang lampunya konon tak pernah padam 
tempat aku melarikan diri dari dinginnya para penghuni sini

dua bulan ini menjadi waktu yang cepat
terutama di bulan kedua, 
detak waktu berlari dengan kencang
karena sebuah tugas 
aku kembali ditempatkan di satu bagian dengan kawan-kawan hebat
yang baik hatinya dan tak sombong
yang membuat waktuku menjadi lebih berwarna 

cenda gurau, keceriaan, dan keramahan mereka 
bergantian menggoreskan warna-warna kehidupan dalam kanvas hatiku
memenjarakan kegalauan yang pernah merampok ketenanganku

sekarang aku sedang berdiri di tepi jurang perpisahan
jangan tanya  mengapa aku sedih
jangan tanya kenapa mataku meneteskan kedukaan
jangan tanya kenapa aku menyendiri di sini
aku hanya sedang merenungkan perkataan orang bijak,
"jangan beredih karena perpisahan tapi tersenyumlah karena pertemuan itu pernah terjadi"

dalam renungan ini, aku menulis ini,
hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang harus engkau lewati
menapak, melangkah dan melintasi batas usiamu
putaran waktu mengantarkan engkau dalam nyata
lihat dan rasakan pahit manis kehidupan
aku harus melangkah terus kedepan 
jalan ini masih sangat panjang
engkau pun harus demikian
jangan menangis karena ini berakhir
tersenyumlah karena ini terjadi

selamat jalan kawan
aku harus pamit
pergi dari kota ini
kembali ke rumah

terima kasih kawan 
terima kasih atas semuanya
beri maaf kepada diri ini mungkin selama ini mencipta khilaf
sampai jumpa di perjumpaan selanjutnya

sukseskan kehidupanmu kawan...

puisi ini didedikasikan untuk kawan-kawan di GOJ PT. Sanbe  Farma
yang tak pernah lelah mengukir senyum indah di wajahnya setiap saat