17 Januari 2009

Satu-satunya Pemecahan Masalah Palestina: Uni Islam Turki

Segenap bangsa kita sepatutnya menyeru terbentuknya Uni Islam Turki,

Dalam Uni Islam Turki, tak seorang Muslim, Nasrani atau Yahudi pun akan menderita kepedihan apa pun. Orang tidak akan dibunuh, terlukai, jatuh miskin, tertindas atau merasa takut.

Tidak ada masalah yang terbengkalai di pengadilan atau lembaga hukum. Tidak ada kasus pembunuhan yang tersisa. Tidak ada kemelaratan yang tak teratasi. Tidak akan ada produktivitas yang terhenti. Tidak akan ada lagi kebodohan.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. Ash Shaaff, 61:4)

Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri. (QS. Asy Syuuraa, 42:39)

Setiap hari tanpa upaya apa pun dalam menegakkan Uni Islam Turki adalah sebuah kerusakan dan kerugian.
Uni Islam Turki harus didirikan tanpa penundaan.
Segenap bangsa Turki mendukung dan menyetujui uni (perserikatan) yang luar biasa ini.
Seluruh negara rumpun Turki dan negeri-negeri Islam menganggap uni (perserikatan) ini sangatlah perlu. Mereka bersuka cita dan bersungguh-sungguh mendukungnya.
Uni ini akan bekerja untuk kemaslahatan dan kesejahteraan material dan spiritual bangsa Amerika, Rusia, Cina, Eropa dan seluruh dunia serta akan membawa perdamaian, persaudaraan, cinta dan kesejahteraan dunia.
· Uni Islam Turki adalah satu-satunya pemecahan yang dapat segera menghentikan teror, kekacauan, ketidakamanan di dunia serta krisis global.

Uni Islam Turki adalah sebuah perserikatan cinta. Ia adalah perserikatan kasih sayang, perserikatan hati-hati. Landasan uni (perserikatan) ini adalah rasa cinta, sikap mengutamakan orang lain, menolong sesama, kasih sayang, tenggang rasa dan saling memahami. Perserikatan ini bertujuan pula meraih cita-cita tertinggi dalam hal penghargaan terhadap kemanusiaan dan dalam bidang seni budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekali perserikatan ini tercipta, maka bukan bangsa rumpun Turki dan Muslim saja, akan tetapi seluruh dunia, akan mendapatkan pencerahan.

Perkembangan-perkembangan terkini menunjukkan bahwa landasan berdirinya Uni Islam Turki, yang dinanti-nantikan dengan gelora dan semangat yang tinggi oleh bangsa Turki-Islam, sangatlah dekat. Tahap pertama dan terpenting menuju perserikatan itu adalah Azerbaijan dan Turki bersatu sebagai dua negara, tapi satu bangsa tunggal. Dalam waktu dekat, Turki, sebagai sebuah negara super, akan mengambil tampuk kepemimpinan dunia Islam dan bangsa-bangsa rumpun Turki dan menyatukan seluruh kaum Muslim dalam suatu wilayah yang teramat luas dari Kaukasus hingga Tanzania dan dari Maroko hingga Fiji, dalam satu atap.

Persatuan akan melimpahkan kekuatan dahsyat kepada dunia Islam-Turki. Apa yang sesungguhnya menjadikan perserikatan kaum mukmin ini sedemikian kuat pada hakikatnya adalah keimanan dan ketaatan mereka. Hanya keimanan sungguh-sungguh yang dapat melahirkan persahabatan dan ikatan sejati. Kaum Muslim mencintai satu sama lain dengan hati suci dan demi meraih ridha Allah, tanpa terselip sedikit pun kepentingan pribadi. Sebuah uni (perserikatan) yang didirikan di atas landasan terkuat yang dikenal umat manusia—yakni takut dan cinta kepada Allah—tidak akan pernah hancur, kecuali jika Allah berkehendak lain.

Uni Islam Turki akan membawa perdamaian dunia.

Uni Islam Turki pertama-tama dan terutama akan menyelesaikan perselisihan di antara negeri-negeri Muslim dan membawa perdamaian di dunia Islam; perserikatan itu juga akan menentang segala pergerakan yang menghasut timbulnya perang dan pertikaian di dunia seluruhnya, dan akan menjadi kekuatan yang mampu mencegah semua upaya yang ditujukan untuk mendorong terjadinya perang.

Dengan pendirian Uni Islam Turki, Amerika, Eropa, Cina, Rusia, Israel dan singkatnya seluruh dunia akan dapat bernapas lebih lega. Teror akan berhenti, penyaluran bahan-bahan mentah akan terjamin, tatanan ekonomi dan sosial akan terlindungi dan benturan peradaban akan sirna seluruhnya. Amerika tak akan perlu lagi mengirimkan pasukannya ke wilayah-wilayah yang jauhnya ribuan kilometer, Israel tidak akan perlu lagi hidup di belakang tembok, negara-negara Uni Eropa tidak akan lagi mengalami hambatan ekonomi, Rusia tidak akan lagi memiliki kekhawatiran masalah keamanan dan Cina tidak akan mendapatkan kesulitan menemukan bahan-bahan mentah.

Merupakan sebuah berkah besar dan kenyamanan bagi Uni Eropa jika terbebaskan dari kekhawatiran tentang teror. Uni Islam Turki adalah jalan keluar pasti yang dapat mewujudkan hal ini. Dengan Uni Islam Turki, seluruh persoalan dan kekacauan di dunia Islam dapat dituntaskan. Ini berarti, negara-negara rumpun Turki dapat bergerak untuk mendirikan sebuah peradaban yang sama atau bahkan lebih besar daripada Eropa. Ini dikarenakan negara-negara rumpun Turki merupakan wilayah yang secara potensial sangatlah kaya. Uni Islam Turki akan membawa kekayaan, keberlimpahan, perdamaian dan kesejahteraan besar di wilayah itu.

Uni Islam Turki Adalah Satu-Satunya Pemecahan Yang Mampu Menghentikan Krisis Ekonomi Dunia

Uni Islam Turki akan menghidupkan kembali perdagangan dan memperkuat ekonomi. Persatuan di antara negeri-negeri Muslim di bidang ekonomi, politik dan budaya akan memungkinkan negeri yang kurang maju melakukan kemajuan pesat dan menjadikan negeri-negeri yang telah memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan mampu menggunakannya sebaik mungkin. Pertumbuhan ekonomi dan penanaman modal di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi akan meingkat. Dengan pembangunan ekonomi akan terjadi peningkatan alamiah dalam hal tingkat pendidikan, dan masyarakat akan menciptakan kemajuan di sejumlah bidang.

Uni Islam Turki akan menyebabkan pembaruan di seantero dunia Muslim. Dengan adanya pasar bersama Islam yang bakal didirikan, produk-produk dari satu negara akan mudah dipasarkan di negara lainnya, tanpa terjebak dalam permasalahan batasan jumlah maupun perbatasan negara. Zona-zona perdagangan akan berkembang, seluruh negeri Muslim akan menikmati peningkatan penguasaan pasar, eksport akan berkembang, sehingga mengarah ke percepatan industrialisasi di negeri-negeri Muslim, dan pembangunan ekonomi akan mendorong ke arah kemajuan teknologi.

Dengan pendirian Uni Islam Turki, sumber-sumber energi akan terjamin. Di bawah Uni Islam Turki, perdamaian dan kekokohan akan menyelimuti di wilayah-wilayah dengan cadangan sumber daya alam perut bumi yang kaya, dan sistem demokratis akan berjalan dengan tatanan sangat baik di sana. Sebuah pola-acuan akan muncul yang dengannya sumber-sumber daya alam ini dimanfaatkan dengan cara terbaik, serta negeri-negeri Islam maupun masyarakat lain tidak akan dirugikan. Ini pada akhirnya akan memungkinkan adanya kebijakan-kebijakan politis yang kokoh dan seimbang dalam masalah-masalah yang secara khusus penting guna menjaga kekokohan ekonomi dunia, khususnya produksi dan harga minyak.

Sebuah dunia Turki-Islam dengan ekonomi sangat tangguh akan menjadi pemicu utama kemakmuran dunia Barat dan masyrakat-masyarakat lainnya. Masyarakat-masyarakat ini akan menemukan sebuah kekuatan yang dapat mereka jadikan mitra kerjasama dan dapat mereka libatkan dalam perdagangan saling menguntungkan tanpa rasa was-was. Selain itu, dana yang terus menerus dikucurkan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi Barat ke wilayah tersebut untuk pembangunan kembali tidak akan lagi diperlukan. Sebaliknya, dana-dana ini akan dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi dunia.

Dalam semangat ini, bangsa Turki memikul tanggung jawab besar. Kewajiban Turki adalah memimpin dunia Turki-Islam ini yang akan membawa perdamaian, kesejahteraan dan keberlimpahan bagi seluruh dunia. Kepemimpinan dunia Turki-Islam adalah salah satu tugas terbesar dalam sejarah dunia. INI ADALAH SALAH SATU KEWAJIBAN TERAMAT PENTING BANGSA TURKI. Dengan kata lain, kewajiban kita sebagai bangsa Turki tidaklah sebatas menyelamatkan Turki, tapi juga menyelamatkan seluruh dunia Turki dan dunia Islam dan membawa perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia.

Sumber: Harun Yahya (http://harunyahya.com)
Baca Selanjutnya...

Syuhada

Kepada pejuang Palestine
Kupuja engkau
Wahai cahaya abadi
Bukan karena aku takut siksa atasku
Namun aku tak ingin ada cahaya lain yang membutakanku

Engkau tempat seluruh rinduku berlabuh
Menghantarkan bait-bait syahadat pada puncak MaghfirahMU

Kerlip lilin dalam gua
Keasdaranku akan senantiasa menyala
Bersama tetes air mata dzikir yang tak henti
Dari bening bola mata para bidadari

Patah-patah lidahku
Mengucapkan asmaMU
Meraih damai yang memancar dari 99 nama
Tak ada kematian
Selain kematian dengan memegang tegug panjiMU

Ruhku masih menyebut AsmaMU
Ketika jasad tak lagi ada mampu
Menggerakkan rakaat-rakaat panjang keikhlasan

Ribuan Bayonet
Memburu dada syahadatku yang tegak
Mengusung dua kalimat suci

Bom waktu memburu
Kepada dzikirku yang tengadah suci

Puluhan senjata angkasa
Menyerbu seluruh tubuhku
Yang setia memikul panji-panji keimanan

Dalam dadaku
Cahaya Palestina
Menjadi Cahaya

Sebuah karya dari sahabatku: Ratih Ayu Kinasih, 15 Januari 2009
Baca Selanjutnya...

12 Januari 2009

Palestinaku....

Ya Allah,
Dalam sebuah layar kaca, hatiku bertanya
apakah keadilan itu perlu diabaikan
Sekelompok manusia, laki-laki, perempuan
bahkan beberapa anak kecil
bertengger di perut ibunya
terduduk di atas genangan air mata
Aku tidak mengutip kilasan berita yang jarang dinikmati,
tapi lihatlah, beberapa orang terkelupas kulitnya
beberapa lainnya mengelupas kulit punggung penderitaan
sambil mengelupas luka-luka kemarin sore

Peluru yang ditembakkan ke udara
Adalah gambaran nasib-nasib mereka
Segumpal darah membeku, sumber perdamaian
Di antara jerit hati,
isak tangis dan retakan tanah kelahiran
Perjanjian tercipta dari keserakahan kata
Penderitaan hidup mengkristal pada puncak
Energi perjuangan. Sebuah bendungan tebal kokoh
Dan bom-bom waktu yang ingin meledakkan diri
belum juga sungai-sungai yang mengalirkan darah
ke muara-muara sunyi jauh penjuru semesta
akan mengeras. Seperti ombak
yang senantiasa digarami waktu

Di lembah negara-negara yang masih perawan
Mereka menanggalkan jubah dan status, merangkai, menyambung, menjahit dan merajut kulit penderitaan, menjadi hiasan ornamen kehidupan
Darah yang keluar menetes perlahan
ketika jarum jam mengeratkan
mereka oleskan untuk menghitung angka-angka
usia ketidakmapanan
Tercium anyir darah dan bau lumpur tercemar amis
Tapi kanpankah tanah kelahiran akan kembali
Tak jumpai jawaban berarti
hanya danau airmata menggenang

Palestina,
Negeri sempit, pendudukmu bagai angsa-angsa putih,
dan sebuah nilai perjuangan berkobar di atas jantungmu
Belum juga ada kedamaian atau kemerdekaan berdentang
Yang ada hanya mereka dengan kata-kata zionism-nya
Menoreh darah derita pada permukaan pasir suci
Hanya kau, Palestina, dengan sebutir peluru di dada
menghirup nafaspun sesak,
letusan dan kedamaian beku

Masya Allah,
Berpuluh tahun para peserakah datang dan pergi
mengumbar angkara
Perang, puing-puing, mayat-mayat, bangkai berserakan
Sebuah perjanjian tak berarti akan selesaikan nasibnya
di belantara negeri yang sedang terbakar
Pion-pion perdamaian kini tak lagi berpacu
Sementara anjing zionis menyalak berdalih
Dan pioner itupun menundukkan kepala
di atas bukit pyramid
dengan teriakan melengking seperti jeritanmu
yang diberondong seribu peluru

Palestina,
Adalah bukti kekusutan pikiran logika kita
Adalah keangkuhan dan ketakberdayaan kita
Adalah nurani keimanan kita yang terkoyak
Adalah kepanikan manusia atas diri sendiri,
dibodohi, diingkari, dinodai
di atas selembar perjanjian tak berujung

Akupun memandang pada kita yang berperasaan tolol dan tidak jelas ejaannya, namun aku juga melihat wajah mereka sedemikian polosnya, tidak tampak bahagia, juga bergelimang putus asa

Hatiku berkecamuk ketika kudengar mulut-mulut peserakah berkoar
sehingga paha mulus zionis sekarang
menantangku berkelahi
di tanah Gaza yang terbangun
oleh benteng-benteng kemurkaan

Ya Allah,
Di ujung pernyataan ini,
kukatakan bahwa Kau sangat diplomatis
karena kau pulalah yang dulu mengilhami
dan mengajarkan dialektika
pada kaum-kaum perusak perdamaian
dalam permainan selembar kulit kertas
tereja mulut cincin

Namun sesungguhnya, mereka sekedar ingin belajar mengerjakan apa yang tidak Kau sukai serta meninggalkan apa yang Kau sukai

Dalam tujuan apa, aku masih belajar mencari tahu
Tapi … dalam jalan-Mu yang penuh lorong panjang
di situlah keadilan-Mu bertitel Maha bertahta
Kau janjikan status Maha Pemurah dan Maha Keadilan.

"Allahumma ij’al ardho Palistiin, maqobiro lahum min al-Isroiliyyiin wal Amriqiyyiin”
Baca Selanjutnya...