27 Juni 2009

Selamat Jalan Michael Jackson....

Siapa tak kenal Michael Jackson. Musisi pop kelahiran Gary, Indiana, AS pada tanggal 29 Agustus 1958 itu memang telah menjadi legenda, bahkan sejak ia masih hidup. Dan saya, adalah satu dari sekian ratus juta jiwa yang pernah dibuat 'termehek-mehek' oleh Moonwalk Dance yang menjadi ciri khasnya. Tak hanya itu, lagu-lagunya yang tak hanya enak didengar tapi juga enak dirasa, membuat saya menjadi salah satu yang berada di barisan penggemarnya.

“Heal the World”, menjadi salah satu lagu yang paling saya suka. Entah, saya hanya merasa lirik lagu itu benar-benar 'mengena' di hati saya. Dan setelah lama tak ada kabar berita darinya, setelah sekian kontroversi dan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialamatkan padanya, yang nyatanya tidak terbukti, pamor sang bintang mulai memudar. Meski demikian, lagu-lagunya seperti sebuah hits yang terus berputar, tidak tergantikan oleh sekian ribu lagu-lagu baru.

Michael Jackson telah meninggal dunia dalam usia mendekati 51 tahun karena jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak (cardiac arrest). Jacko, demikian panggilan populer Michael Jackson, menghembuskan nafas terakhir saat dibawa ke rumah sakit (RS) UCLA, Westwood, Los Angeles (LA), dari kediamannya di kawasan elite Holmby Hills di barat LA. Ia meninggal tepat pukul 14.26 sore Kamis (25/6) waktu setempat atau Jumat (26/6) pukul 04.26 WIB. Berita meninggalnya Jacko memperoleh kepastian setelah kakak lelakinya yang juga sesama selebritis, Jermaine Jackson, memastikan hal tersebut.” Ini berat (untuk dikatakan)”, kata Jermaine dengan lirih dalam jumpa wartawan di UCLA Medical Center seperti dikutip LA Times. Jermaine adalah salah-satu saudara kandung yang dianggap Jacko begitu dekat dengannya. Bahkan, Jermaine yang menjadi muslim sejak 1989, merupakan di antara beberapa orang yang mengilhami Jacko berpindah memeluk Islam pada November 2008 lalu. Saudaraku, `Raja Pop` legendaris meninggal dunia pada pukul 14.26 siang ini. Ia meninggal karena gagal jantung. Semoga Allah selalu bersamamu, Michael. Kami menyayangimu, ucap Jermaine, yang terdengar beberapa kali menarik nafas saat memberi keterangan.Jermaine adalah salah-satu saudara kandung yang dianggap Jacko begitu dekat dengannya. Bahkan, Jermaine yang menjadi muslim sejak 1989, merupakan di antara beberapa orang yang mengilhami Jacko berpindah memeluk Islam pada November 2008 lalu.  Nafas Buatan 1 Jam sebelum dilarikan ke RS, Jackson pingsan di rumah kontrakannya di kawasan Holmby Hills, LA. Menurut Randy Jackson saudaranya, saat itu Jacko yang kelahiran 29 Agustus 1958 itu mendadak terkena serangan jantung.Setelah menghubungi dinas darurat lewat telepon 911, Jacko langsung dilarikan ke RS UCLA. Di RS, para petugas medis berusaha memberinya pernapasan buatan (resusitasi) selama lebih dari satu jam tetapi mereka gagal.Hingga kemarin, penyebab serangan jantung yang menimpa penghibur terbesar abad ke-20 itu belum diketahui. Sebab, otopsi jenazah belum selesai.


Dari berbagai sumber berita yang dihimpun, masih belum ada penjelasan dari pihak keluarga atau manajemen Jacko tentang bagaimana tata cara pemakaman Jacko, yang memiliki nama muslim Mikaeel itu. Namun demikian, hampir bisa dipastikan bahwa Jacko wafat sebagai muslim. Pasalnya sejak dia mengucapkan dua kalimat syahadat untuk memeluk Islam pada 21 November lalu, belum ada satupun berita baru yang menyatakan bahwa keimanannya itu berubah. Bahkan, media kemarin masih menyebut Jacko sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam), dan menyamakannya dengan petinju legendaris Muhammad Ali yang juga seorang mualaf. Pantauan dari siaran televisi BBC makin menguatkan. Jenazah Jacko ternyata hanya dibungkus kain putih seperti kafan. Jenazahnya juga tidak dimasukkan dalam peti tatkala dibawa menuju mobil ambulans saat hendak dibawa ke tempat otopsi. Jacko, yang sebelumnya dibesarkan dalam keyakinan Saksi Yehovah, menyatakan diri sebagai muslim dalam sebuah seremoni pada 21 November 2008. Diberitakan bahwa Jacko duduk di lantai dan mengenakan peci sewaktu mengucapkan kalimat syahadat di depan seorang imam di kediaman sahabatnya Steve Porcaro di Los Angeles. Porcaro adalah pemain keyboard yang menggubah musik dalam album Jacko yang paling meledak di dunia, Thriller, pada 1982 -yang terjual 27 juta kopi. Selain itu, ada pula penyanyi ternama , Yosef Islam alias Cat Syeven yang telah dulu memeluk islam pun datang menyaksikan keislaman pelantun ‘Ben It‘. Dalam momen yang sangat khidmat itu, Jacko duduk di lantai dengan menggunakan topi kecil berwarna hitam dan di pandu seorang imam. Setelah Jacko resmi memeluk islam, ia pun mengganti namanya dengan sebutan salah satu nama malaikat dalam agama islam yakni Mikaeel. Menurut penuturan sumber, Jacko memeluk islam lantaran mendengar pengalaman produser dan penulis albumnya. Dimana mereka mengatakan kalau setelah memeluk islam , hidup seseorang tersebut akan lebih baik. Dan setelah momen yang penuh khidmat itu, Jacko langsung memutuskan terbang ke Mekkah.

Menurut koran Inggris The Sun, tentang keislaman, Jacko banyak pula mendapat masukan dari David Wharnsby (seorang penulis lirik lagu asal Kanada) dan Philip Bubal (seorang produser) yang keduanya adalah mualaf. Mereka mulai memberitahu Jackson tentang ajaran-ajaran Islam dan bagaimana mereka sendiri menjadi manusia yang lebih baik setelah masuk Islam. Jackson menyambut hangat gagasan mereka, kata sebuah sumber seperti dikutip The Sun. Jermaine Jackson sendiri sudah mengisyaratkan tahun lalu bahwa saudaranya itu akan berpindah agama, setelah tertarik pada Islam sejak Jermaine menjadi mualaf pada tahun 1989. “Ketika saya pulang dari Makkah, saya bawakan dia banyak buku (tentang Islam) dan dia menanyaiku banyak hal tentang agama saya. Kukatakan pada dia (Jacko) bahwa Islam itu damai dan indah, kata Jermaine. Ia membaca banyak hal dan bangga padaku bahwa diriku telah menemukan sesuatu yang memberiku kekuatan batin dan kedamaian. “Saya kira inilah yang sangat mungkin membuat Jackson masuk Islam”.

Dan ternyata, sumber itu pun memaparkan lagi kalau sebelum Jacko memutuskan memeluk islam. Jacko telah banyak beramal dan memberikan sumbangsihnya terhadap dunia islam. Contohnya seperti pembangunan sebuah Masjid di Manama, Bahrain yang terletak di dekat rumak mewah Jacko. Dimana masjid dibangun dengan keindahan seni yang luar biasa. “Mesjid itu didesain sekaligus sebagai tempat belajar prinsip dan pelajaran Islam. Juga dibangun tempat belajar bahasa Inggris. Guru-guru dengan standar tinggi didatangkan dari Amerika Serikat di bawah supervisinya,” ujar juru bicara panitia pembangunan mesjid itu. Dan ternyata sumbangsihnya itu dapat sambutan dari masyarakat setempat yang luar biasa besarnya. Mungkin Jacko, bukanlah orang pertama di keluarga besarnya yang sudah memeluk islam. Lihat kakaknya, Jermaine Jackson yang sudah tinggal di Bahrain, juga memeluk Islam. Jacko juga pernah menyanyikan lagu Islam yang judulnya Give Thanks to Allah.

Jacko meninggalkan dua anak kandung. Perkawinan pertama Jackson dengan Lisa Marie Presley, putri mendiang penyanyi rock n roll Elvis Presley, tak membuahkan momongan. Dua tahun setelah menikah, pada Januari 1996 Jacko-Lisa bercerai.Perkawinan dengan Lisa itu disebut-sebut untuk mengalihkan perhatian publik yang menyorot Jacko, setelah ia didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak lelaki 13 tahun, Jordan Chandler. Kasus itu membuat Jacko stres berat dan ketagihan obat penenang namun Lisa kemudian banyak menghiburnya. Kasus dengan Chandler berhasil di atas namun Jacko harus membayar ganti rugi sekitar Rp 220 miliar.Jacko mendapatkan anak pertama, diberi nama Prince Michael, dari perkawinannya pada November 1996 dengan Debbie Rowe, perawat yang lama mendampingi setelah Jacko menderita vitiligo atau penyakit yang membuat kulitnya yang hitam itu berubah putih. Anak kedua mereka Paris Michael Katherine. Seperti dengan Lisa, perkawinan Jacko dengan Debbie juga bubar setelah 3 tahun. Mereka cerai pada 1999. Selain anak-anak dan mantan istri, Jacko juga meninggalkan ayah-ibu serta 8 saudara kandungnya -antara lain Janet Jackson, Randy, Jermaine dan La Toya Jackson. Jackco yang lahir di kota Gary, negara bagian Indiana, adalah nomor 7 dari 9 anak pasangan Joseph Walter dan Katherine Esther.


Kita patut bersyukur ketika melihat seorang yang tadinya non musllim tapi akhirnya dia jadi muslm sebelum akhir hayatnya. Walau sampai saat ini, Jacko yang telah meninggalkan dunia ini selama-lamanya belum sempat memberikan kejelasan tentang keimanannya. Tapi banyak saksi yang melihat perihal keimanannya terhadap Islam. Semoga ALLAH mengampuni semua dosa-dosanya selama hidupnya dan membalas semua pernuatannya, InsyaALLAH Surga ALLAH telah menanti di kehidupan kekal karena meninggal sebagai mu’alaf, hal yang sangat sulit didapat di kehidupan ini. Kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini bahwa keimanan kita terhadap Islam harus selalu dipertahankan dan ditingkatkan sampai akhir hayat kita InsyaAllah Surga ALLAH tidak akan menjauh dari kita di akhirat nanti. AMIEN...
Baca Selanjutnya...

13 Juni 2009

Share About Dzurriyatur Rasul

Banyak diantara kita sudah mengira bahwa Dzurriyatur Rasul (keturunan dari pada nabi Muhammad SAW) itu sudah tidak ada. Bahkan dengan mengatasnamakan perkembangan teknologi, banyak diantara kaum muslimin dan muslimat yang tertipu dengan tipu daya yang tidak beralasan. Terlebih lagi, semakin maraknya faham-faham yang tidak mempercayai dzurriyatur rasul itu ada, membuat deretan pemahaman tentang ahlul bait semakin rendah. Hanya dengan mengandalakan ‘bukti yang otentik’, banyak dari kalangan umat islam meragukan atas keturaunan Rasulullan SAW.

Apakah seperti ini wajah umat islam yang sekarang? Wajah yang tidak mencintai Rasul-nya, dan dengan rela membiarkan manusia yang agung terputus sanad-nya. Apakah mungkin Allah SWT membiarkan keturunan sang ‘kekasih-nya’ terputus begitu saja ? Muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah SWT, marilah kita kaji sejenak pembahasan sejarah dibawah ini. Sesungguhnya Sayyidina Siti Fatimah r.a mempunya tiga orang putra, Al Hasan r.a, Al Husain r.a serta Muhsin r.a. Dan dua orang putri Ummu Kulsum r.a dan Zainab r.a. Adapun Sayyidina Hasan r.a dan husain r.a dalam buku-buku sejarah dikenal sebagai tokoh-tokoh Ahlul Bait, yang meneruskan keturunan Rasulullah SAW. Salah satu keistimewaan atau Fadhal Ikhtisos yang didapat oleh Sayyidah Siti Fatimah r.a adalah bahwa keturunannya atau Dzurriayturnya disebut sebagai Dzurriyah Rasulullah SAW. Sebagaimana sesuai dengan keterangan Rasulullah SAW, bahwa anak-anak Fatimah r.a itu bernasab kepada Rasulullah SAW. Sehingga berbeda dengan orang-orang lain yang bernasab kepada ayahnya. Rasulullah SAW bersabda ; Artinya : “Semua bani Untsa (Manusia) mempunyai ikatan keturunan ke ayahnya, kecuali anak-anak Fatimah, maka kepada akulah(Rasulullah SAW) bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.” (H.R. Tobroni).

Imam Suyuti dalam kitab “Aljamik As Shohir” Juz 2 halaman 92. Menerangkan, bahwa Rasulullah pernah bersabda : Artinya : “Semua Bani Adam (Manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah kecuali anak-anak Fatimah, maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (Ikatan keturunan mereka).” (H.R. At-Tobroni dan Abu Ya’la).

Dalam tafsir Al-Manar Syekh Muhammad Abduh mengutip sabda Rasulullah SAW : Artinya : “Semua anak adam (Manusia) bernasab (ikatan keturunan) keayahnya kecuali anak-anak Fatimah, maka akulah(Rasulullah SAW) ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka".
Itulah sebabnya, keturunan Sayyidah Siti Fatimah r.a (dalam hal ini para habib) disebut Dzurriyyaturtosul atau keturunan Nabi Muhammad SAW. Dibawah ini nukilan Fatwa dari seorang ulama besar dan mufti resmi kerajaan Saudi Arabia yang bermazhab WAHABI, yaitu AL-Alamah Syeikh Abdul Aziz bin Abdul Bin Baz yang dimuat dalam majalah “AL-MAIDAH” hal 9 no 5692 tanggal 24 oktober 1982. Seorang dari Irak menanyakan kepada beliau mengenai kebenaran golongan yang mengaku sebagai Sayyid atau sebagai anak cucu keturunan Rasulullah SAW. Jawab Syeikh Abdul Aziz Bin Baz : “Orang-orang seperti merka itu terdapat diberbagai tempat dan Negara. Mereka juga dikenal dengan gelar “Syarif”.

Sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang mengetahui, bahwa mereka itu berasal dari Ahlul Bati Rasulullah SAW. Diantara mereka ada yang sisilahnya berasal dari Sayyidina Al-Hasan r.a dan ada yang berasal dari Sayyidina Al-Husain r.a. ada yang dikenal dengan gelar Syarif dan juga dengan gelar Sayyid. Hal itu merupakan kenyataan yang diketahui umum di negeri yaman dan negeri-negeri lainnya. Adapun mengenai menghormati mereka, mengakui keutamaan mereka dan memberikan kepada mereaka apa yang telah menjadi hak mereka, maka semua itu adalah merupakan perbuatan yang baik. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW berulang-ulang mewanti-wanti “Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlulbaitku,… Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlulbaitku,… Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlulbaitku,…”

Demikian sebagian dari Fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Baz mengenai masih adanya keturunan Rasulullah SAW. Begitupun dengan Al-Allamah Dr. Muhamad Abdul Yamani, seorang ahli sejarah Ahlul Bait. Beliau adalah mantan menteri penerangan kerajaan Saudi Arabai. Dalam bukunya yang berjudul “Allimu Awladakum Mahabbatan Ahlu Baitinnabi” halaman 30 cetakan ke-2, ketika beliau membahsa Sayyid dan Syarif, beliau menulis : Sayyid dan syarif adalah keturunan Sayyidah Fatimah r.a dan Sayidina Ali Karomawlloohi wajhah. Tidak ada beda antara kedua gelar dari segi nasab dan kemuliaan hebungaun dengan sayyidina Muhammad SAW. Mereka semua berasal dari keturunan Rasulallah SAW dan dapat dihargai, dihormati dan dicintai serta dimuliakan. Demikain sedikit keterangan Dr. Muhammad Abdul Yamani mengenai keberadaan Siti Fatimah binti Rasulullah SAW yang tersebar diberbagai Negara. Khususnya di Indonesia banyak yang menyebutnya dengan sebutan HABIB.

Delapan dari sembilan wali Songo yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Jawa adalah keturunan Rasulullah SAW. Karena jasa merekalah 90% dari rakyat Indonesia sekarang ( ±200 Juta) beragama Islam. Keberadaan mereka diIndonesia bagaikan penyelamat bangsa. Hal ini sesuai dengan keterangan Rasulullah SAW, dimana beliau pernah bersabda : Artinya : “Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlul Baiti ku diantara kaliah adalah seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barang siapa menaikinya ia pun selamat dan siapa pun tertinggal olehnya ia pun tenggelam” (H.R. Muslim)
Baca Selanjutnya...

10 Juni 2009

Ketika Pengabdian Bukan Jargon...

Saya selalu berdecak kagum dalam hati, ketika bertemu orang dengan titel Profesor didepan namanya. Bagaimana tidak? Gelar itu bukan dianugerahkan kepada anda hanya semata - mata karena anda pintar. Otak yang encer saja tidak akan pernah bisa menempatkan gelar itu didepan nama anda, apalagi kuliah pura - pura yang belakangan menjamur dengan tujuan menaikkan derajat seseorang dibidang ilmu. Butuh perjuangan untuk mencapainya, dan sebagian besar bentuk perjuangan itu bernama pengabdian. Menulis buku, mengajar mahasiswa, menuangkan buah pikir kedalam jurnal ilmiah, menjadi pembicara di seminar. Mengapa semua hal diatas disebut pengabdian? Karena saya ragu anda bisa kaya dengan menjalankan itu semua. Apalagi Kita tahu sendiri, bagaimana sistem kompensasi lahiriah untuk para praktisi dunia pendidikan di negeri ini. Hebatnya, dengan kerja keras menuntut ilmu pada pendidikan tinggi sampai belasan tahun lamanya, para profesor ini tidak terpancing untuk cari duit sebanyak - banyaknya dengan bekerja pada kapitalis, malah ikhlas menghabiskan waktunya untuk membuat orang lain tambah pintar, bahkan jadi kapitalis baru. Itu profesor, bagaimana kemudian dengan nasib seorang guru? Adakah kita sebagai orang tua rela bahkan memotivasi anak - anak kita untuk menjadi guru, dengan kesadaran bahwa penghasilan yang akan mereka terima tak akan mungkin mengantar mereka mampu membeli rumah mewah misalnya, atau mengendarai Lexus keluaran terbaru.

Dengan mengarah profesor dan guru diatas, saya sesungguhnya tidak bermaksud menulis soal dunia pendidikan. Saya hanya mencoba menginduksinya, untuk bercerita soal substansi dari arti kata pengabdian. Naif sepertinya, bahkan klise barangkali menyoalnya dikehidupan dunia seperti yang terlihat didepan mata kita saat ini. Bahkan saya tidak mau mungkir untuk mengatakan saya sendiri belum mampu to walk the talk. Tetapi jujur, saya resah berulangkali, ketika berpikir soal Muhammad, Gandhi, Theresia, Mandela, Hatta, Guevarra dan masih banyak lainnya. Bagaimana mereka begitu konsisten menjadi abdi dari cita - citak luhur, yang mungkin nilai dan kualitas keluhuran itu sendiri, tidak menjadi landasan awal atau alasan utama kerja mereka. Tidak ada kepura - puraan, hipokrasi dan penghianatan dari ide yang mereka pegang teguh dan kemudian dijalankan, meski tak jarang menyakiti mereka sendiri. Bagaimana perjalanan melaksanakan kata - kata mereka lakukan dengan jujur, murni dan tanpa syarat. Sebuah persetubuhan sempurna nan sakral dari apa yang dipikirkan, dirasakan, diucapkan dan dikerjakan.

Kawan, setujukah anda jika saya mengatakan “Pekerjaan yang dilakukan untuk banyak orang, sehingga banyak orang itu memperoleh manfaat lebih jika dibanding si pelaku” adalah terjemahan polos dan mendasar dari apa yang disebut pengabdian? Atau konteksnya bahkan ketika si pelaku tidak berniat mendapatkan apa - apa dari kerjanya itu, meski itu semata - mata hanya pujian belaka? Entahlah, tapi faktanya, para orang hebat yang saya sebut tadi telah melakukannya. Pertanyaannya kini, jika jawabannya ya, terbayangkah seberapa luas bagian hati yang harus disediakkan guna mengikhlaskan jiwa-raga dalam melaksanakan kerja bernama pengabdian itu?

By: Alfito Deannova
Baca Selanjutnya...

6 Juni 2009

Ayat - Ayat Kematian Dalam Al Qur'an

Berikut ini beberapa ayat dalam Al Quran tentang kematian. Sungguh berulang kali Allah mengingatkan kita akan satu kepastian ini.

1. Al Baqarah:

019. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.

028. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

094. Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar.


095. Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.

132. Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
161. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la`nat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.


180. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapa dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.

243. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.


2. Ali Imran:

102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

145. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

168. Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar."

185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.


3. An Nisaa:

078. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?


4. Al An’aam:

002. Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).

122. Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.

061. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.

093. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.


5. Al Mu’minuun:

099. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia),

100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.


6. Al Ahzaab:

016. Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja".


7. Ad Dukhaan:

034. Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu benar-benar berkata,

035. "tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan,


8. Al Waaqi’ah:

060. Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat dikalahkan,


9. Al Jumu’ah:

007. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.

008. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".


10. Al Munaafiquun:

010. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

011. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.


11. Al Haaqqah:

027. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.


12. Yunus:

049. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfa`atan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan (nya).


13. Al Hijr:

099. dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).


14. As Sajdah:

011. Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.


15. Muhammad:

020. Dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?" Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.

027. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?


16. Al Anbiyaa’:

034. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?

035. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.


17. Al Mu’minuun:

015. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.


18. Al Ankabuut:

057. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.


19. Luqman:

034. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.


20. Az Zumar:

030. Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).

042. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
Baca Selanjutnya...