layaknya daun-daun yang gugur
meliuk halus jatuh ke bumi
setelah itu ia akan menyentuh tanah
dan dianggap mati
mungkin itu siklus hidup
muda disanjung, tua dibuang
cintaku padamu mirip daun itu
daun-daun yang mencium tanah
kemudian kau tersadar
cinta ini tak lagi hadir
telah pergi dari gegamanmu
cinta ini tak lagi hadir
telah pergi dari gegamanmu
dengan ranting-ranting yang kau miliki
kau berjuang
mencoba meraih daun-daun yang pernah tak kau anggap
kau terus berjuang
tapi tak ada daun yang bisa kau raih
sekarang kau harus paham
ini tak akan pernah bisa mengembalikan hubungan kita
terlalu sakit baginya untuk memulainya dari awal lagi
tangisanmu sangat memilukan
penyesalanmu sungguh manggundahkan
setiap kali aku mendengarnya
hati ini serasa dipenuhi cairan nyeri
tapi daun yang jatuh mustahil bisa kembali
dia tak bisa berbuat apa-apa
terlalu sakit mengulanginya
jadi biarkanlah ia
untuk tetap bergerak dan tetap kuat
bersama angin yang mengajarkan hidup harus terus berjalan
bersama embun yang mengajarkan kerendahan hatinya dengan kesejukannya
bersama burung-burung yang tak lelah bersyukur lewat kicauannya
bersama tanah basah dengan segala pengorbanannya
bersama angin yang mengajarkan hidup harus terus berjalan
bersama embun yang mengajarkan kerendahan hatinya dengan kesejukannya
bersama burung-burung yang tak lelah bersyukur lewat kicauannya
bersama tanah basah dengan segala pengorbanannya
maafkan aku bila sekarang tak lagi ada untukmu
maafkan aku tak mencintaimu sepenuh hatiku lagi
maafkan aku tidak lagi menginginkanmu lagi
saat ini,
aku mohon kepadamu