28 November 2012

Bidadari Itu Bernama Waktu

aku berkenalan dengan gadis senyumannya berseri bak mentari fajar matanya berkilauan bagaikan bintang wajahnya bersinar layaknya rembulan tak perlu dulu kau tahu siapa dia biarkan aku bercerta tentangnya dengan puisi ini dia layaknya bidadari yang terdampar di bumi di pandangan pertama, hatiku begitu tergoda sepertinya ia juga merasakannya pandangan matanya hangat menyentuh tubuhku dia mengatakan padaku akulah satu-satunya iya. akulah satu-satunya ia memanggilku raja kecil aku menyebutnya bidadari langit ia suka melihat senyumku menyapanya aku suka mendengarkan dongeng perjalanannya ia...
Baca Selanjutnya...

23 November 2012

Mimpi Yang Belum Sempat Terjadi

malam hadir bersama sepi menapak pasti meninggalkan siang berusaha mengajarkan sesuatu  di balik kegelapannya menaburi langit gerlap gemintang bintang terhias  walau kegelapan terus menggerogoti walau kesepian tak pernah berhenti menakuti pijarnya selalu mengajarkan pada manusia petunjuk ada dimanapun kita berada meski gelap kehidupan terkadang menyamarkan menyambut mimpi bunga tidur terbentang luas mengisi ruang harap di hati walau kegelapan selalu menyelimuti walau sepi tak pernah berhenti menyakiti indahnya mengajarkan sesuatu pada manusia tak ada mimpi yang...
Baca Selanjutnya...

Tersenyumlah Pertemuan Itu Pernah Terjadi

sekarang aku sudah tiba di ujung bulan hujan ini tanda bahwa perpisahan sudah seharusnya dipersiapkan perpisahan pada pertemuan yang terlalu singkat  sore ini aku berdiri  berdiri di lobby pabrik yang selalu sibuk ini  tak terasa sudah dua bulan  aku mengorbankan umurku disini sebagai tumbal akan sebuah gelar, apoteker langit semakin gelap  mendung pun kian menebal ketika senja di pabrik ini disinilah untuk terakhir kali kita bersama tak terasa memang dua bulan sebenarnya bukan waktu yang singkat mengingat di bulan pertama aku pernah menggalaukan diri bersama dua kawan di sebuah ruangan sudut pabrik yang lampunya konon tak pernah padam  tempat...
Baca Selanjutnya...

22 November 2012

Menghujam Tajam

di balik ketegaran ragaku yang diam ada luka menghujam tajam laksana pisau menikam dalam tak pernah aku sangka ini berujung suram kini rencanaku sekarat di lautan harap, hampir tenggelam dalam sepi ini, aku mendambakan kedamaian hati sesuatu yang kau tawarkan untuk membungkus hubungan ini dalam sunyi hidupku, ku impikan kehadiranmu mendekapku hangat saat ku tersungkur  jatuh sayangku, cintai aku seperti dulu ketika semua terlihat syahdu kasihi aku layaknya dulu ketika kau tak pernah ragu sayangi aku sepantun dulu ketika kau masih mau katakan rindu aku mengerti aku...
Baca Selanjutnya...

19 November 2012

Izinkan Aku Pergi

ketika kutatap langit malam ini  tiada lagi bintang bersinar dulu cahaya terangnya selalu hadir menghiasi mimpi-mimpiku sekarang, aku mengerti  demikian juga dengan hati ini rasanya sia-sia menantimu kurcaci cahayaku  yang dulu pernah menyinari gelapnya mimpi-mimpiku dengan gemerlap gemintang  yang tak mampu dicipta manusia lain dengan kedamaian hakiki kini, tidak pernah kulihat lagi  indahnya terang wajahmu karena semua telah hilang ditelan kegelapan hitamnya membutakan mata hati di atas sana, langit mendung terselimuti awan gelap di...
Baca Selanjutnya...

16 November 2012

Ketika Si Rhoma Nyalon Presiden

Selama praktek di Kota Kembang yang sudah berjalan hampir dua bulan dengan tidak adanya TV di kontrakan ini, mungkin sisi kemanusiaanku telah menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu manusia primitif yang tidak pernah ter-update pikirannya, untuk melihat semua sandiwara yang diciptakan kotak ajaib itu dan menjadi manusia yang beruntung, karena tidak pernah dicekoki tontonan tak bermutu khas Indonesia. Sebut aja acara seperti seperti infotainment yang tak pernah lelah membeberkan aib orang, boy/girl band yang alaynya sudah kelewatan batas dan sinetron-sinetron yang belakangan sepertinya sudah mulai kehabisan judul dan sutradara sepertinya lagi out-of-stock ide cerita sehingga ceritanya pun muter-muter...
Baca Selanjutnya...

10 November 2012

Air Mata Langit November

mungkin tak ada yang lebih pilu yang lebih besar dari hujan di bulan november ia menumpahkan semua air mata langit menuju tanah bumi yang gulana yang telah lama menanti penyejuk hatinya tak ada yang lebih mengerikan yang lebih seram dari hujan di bulan november jutaan tetes kristal cair  jatuh merobek daun-daun kering yang terlalu lama menyimpan harap tak ada yang lebih bijak  melebihi arifnya dari hujan bulan november ia menghapus jejak kenangan lama  yang perihnya menusuk dada tak ada yang lebih dermawan  melebihi keikhlasan hujan di bulan november yang...
Baca Selanjutnya...

5 November 2012

Sampai Langit Tahu

ketika ku menatap matamu aku seperti melihat bintang malam  tanpanya indahnya malam tak akan pernah tercipta ketika ku melihat senyummu aku bak melihat mentari pagi dari ufuk timur selalu menciptakan harap  engkau tak pernah datang  walau sekedar untuk mengucap selamat malam namun keindahanmu selalu mencipta harap di hatiku  sampai akhirnya senja hari itu kau datang  bisikkan sesuatu tepat di daun telinga  sebuah makna hal yang awalnya kukira sebagai akhir penantian namun bisikan itu menjadi racun bagi segala harapku yang memaksa harus...
Baca Selanjutnya...