18 April 2009

Solusiku Untuk Palestinaku

Sobat, sebagai remaja, sebenarnya kita bisa ngasih jalan keluar untuk mecahin sebuah problem. Baik kecil maupun gede. Kenapa? Karena kita punya akal. Ga perlu nunggu sekolah bertahun-tahun. Gelar yang berderet-deret. Asal kita punya maklumat alias pengetahuan, dan mampu merangkainya dengan analisa yang bagus, pasti solusi bakal kita dapatkan. Demikian juga untuk problem sebesar dan sekompleks masalah Palestina. Remaja sebenarnya bisa urun rembug. Ngasih masukan dan memberi pemecahan yang jernih.

Sobat, siapapun pasti miris mlihat berita di televisi, membaca info di koran, soal negeri tercinta Palestina. Negeri para Nabi dan Rasul ini (khususnya Jalur Gaza) lagi dibombardir oleh tentara israel yang biadab. Puluhan pesawat tempur menghancurkan rumah, masjid, dan sekolah. Dengan alasan tempat itu adalah markas Hamas. Ratusan tank memasuki kota dan menembak siapapun yang dianggap musuh oleh Israel. Ribuan nyawa kaum muslimin melayang. Resolusi PBB ga digubris israel. Para politisi sibuk ngebahas siapa yang salah dan siapa yang benar. Padahal sudah jelas, israel tuh bangsa penjajah. Sementara makin banyak mayat bayi, anak-anak dan wanita bergelimpangan di jalan. Rintihan saudara kita disana seakan ga didengar. Dunia Islam sekedar mengecam, protes dan mengutuk serangan itu. Tanpa berbuat apa-apa. Mesir malah menutup perbatasannya, penduduk Palestina yang mau mengungsi ke negerinya, justru disambut dengan tembakan. Apa-apaan nih? Mana sih ukhuwah kita? Dasar sekat nasionalisme murahan.

Hhm…sobat, sekelumit cerita tadi rasanya udah lebih dari cukup untuk nulis kisah tragisnya derita Palestina. Problem Palestina butuh solusi segera. Nah, kita dari imud mau beri sedikit masukan buat khususnya buat para penguasa negeri-negeri Islam, yang sekedar diam ga berkutik. Padahal gaji mereka dari pajak rakyatnya. Nah, saat sang rakyat butuh, kok malah tutup mulut. Ya, mereka hanya diam atau pura-pura diam, meski punya persenjataan canggih, militer yang katanya profesional dan penduduk yang berjumlah miliyaran.

Mungkin mereka masih bingung nyari solusi kali. Oke deh, aku bantu urun usul, menurut analisaku, solusi untuk Palestina ada 3 menu utama:

1. Bagi korban
Mau ga mau, dalam peperangan pasti ada korban. Untuk para korban, rekan-rekan kita yang ada di Palestina, kudu kita bantu dengan obat-obatan, makanan dan petugas medis. Ini mutlak, karena ga ada jalan keluar yang lain. Kecuali kita ungsikan mereka keluar dari medan peperangan. Masalahnya sekat nasionalisme telah bikin kita lupa diri.

2. Bagi penyerang
Fisik kudu dilawan dengan fisik. Penyerangan kudu disambut dengan penyerangan juga. Tentara kudu dilawan dengan tentara. Problem utama dari Palestina adalah keberadaan bangsa Israel (laknatullah). Mau tidak mau, agresi mereka yang ngawur dan ga tahu aturan itu, kudu dilawan dengan militer. Masalahnya, rakyat Palestina ga punya kekuatan militer. Kalaupun ada, sangat ga seimbang. Bantuan kemanusiaan yang ada di Rafah, Mesir, saat ini malah ga mau masuk ke Gaza, karena takut diserang israel. Kenapa? Karena ga ada perlindungan dari tentara kaum muslimin. Ga bakal tank hancur dengan batu atau senapan. Satu-satunya solusi adalah mengirim bantuan militer ke Palestina. Jihad fi sabilillah. Karena israel sudah nyata-nyata membunuhi saudara kita disana. Ya, kirim militer kesana. Wajib! Ini kudu jadi agenda utama negeri-negeri Islam di sekeliling Palestina, termasuk Indonesia. Kirim dong…susah amat sih!!

3. Bagi negeri muslim
Selama ini jalan keluar untuk problem Palestina sering buntu gara-gara negeri Islam ga bersatu. Terpisah karena sekat nasionalisme dan perbedaan kepentingan negeri satu dan negeri yang lain. Udah saatnya kita buang tuh sekat, jadikan ukhuwah nomor satu. Gimana caranya? Ya, terapin syariat Islam dong. Hanya dengan aturan itu, maka penderitaan satu orang umat Islam, adalah penderitaan bagi umat Islam yang lain. Ayo bersatu…!!
sumber: istikuma.wordpress.com