16 November 2009

KTP Tanpa Agama

Sungguh sedih mendengar nama ALLAH berseliweran dalam kasus Cicak vs Buaya. Rupanya, ALLAH menjadi pembelaan terakhir untuk sekedar terhindar dari jerat yang mereka pasang sendiri. Ini artinya, ALLAH tidak lagi ditempatkan dalam posisi yang sesungguhnya, yaitu tempat manusia menghamba.

Munculnya persoalan ini tentu karena agama telah ditempatkan dalam tataran permukaan kehidupan. Buktinya, agama menjadi salah satu yang harus dicantumkan dalam selembar KTP. Agama telah ditempatkan sebagai identitas belaka. Akibatnya, agama tak lagi "terjalankan" fungsinya. Masih banyak contoh lain seperti menjadi mu'alaf hanya karena ingin menikah dengan muslim / muslimah dan lain sebagainya .

Oleh karena itu, ada baiknya dipikirkan untuk mengembalikan "posisi" agama sebagai lentera hidup manusia. Tempatkan kembali agama dalam hati pemeluknya. Biarkan Tuhan sebagai inti "keber-agama-an" menguasai kembali tahtanya dan menghapus ketentuan mencantumkan agama dalam KTP ataupun sejenisnya.