6 Maret 2009

Kedatangan Hillary Tunjukkan Sikap Kesatria, Siap Menang dan Siap Kalah

Kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton ke Indonesia yang hanya sebentar, sebenarnya dapat dijadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga. Selain untuk meningkatkan hubungan bilateral antarkedua negara, momen tersebut bisa dijadikan sebagai contoh berpolitik yang baik.

Artinya, sosok Hillary seharusnya menjadi contoh yang dapat dijadikan sebagai panutan berpolitik bagi pemilihan umum di Indonesia. Sebab, sikap siap menang dan siap kalah bagi para kontestan pemilu kita sepertinya masih sangat sulit untuk diterapkan.

Berbagai bentrok fisik para pendukung kontestan sering terjadi. Mereka tidak terima bila kontestan jagoannya kalah dalam ajang pemilu. Tengok saja konflik politik akibat pilkada di beberapa daerah yang berujung dengan bentrokan. Bahkan, antar kontestan tidak bisa akur, apalagi menunjukkan sikap dewasa dan berjiwa besar untuk mengakui pihak lawan yang memperoleh suara lebih banyak.

Sikap kesatria Menlu AS Hillary Clinton yang mampu menerima kekalahannya dan kemudian balik mendukung sang pemenang, Barack Obama dalam ajang konvensi patut diacungi jempol. Berkaca dari Hillary, kita pun berharap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputi dapat bersikap seperti itu kepada Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemenang pilpres.

Masyarakat kita berharap, suatu hari nanti Megawati akan mau membuka pintu untuk silaturrahim buat SBY. Bagaimanapun juga rakyat sangat mengharapkan hal itu akan terjadi. Alangkah elegannya bila para pemimpin dan mantan para pemimpin serta elite politik bersikap sebagai kesatria demi rakyat, bangsa, dan negara.

Hanya saja, angan-angan tersebut masih sebatas cita-cita yang agaknya susah untuk diraih. Sebab, faktanya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri belum pernah sekalipun mengucapkan selamat kepada SBY-JK. Ucapan selamat dan sikap legowo saja sangat sulit untuk diwujudkan bagi seorang Megawati, apalagi sampai mendukung pemerintahan SBY-JK. Ibarat meraih bintang di langit. Mega juga belum pernah menyambut ajakan silaturahim dari pihak SBY. Memang, barangkali masih butuh waktu, karena membangun tradisi politik yang baik dan dewasa membutuhkan proses yang cukup lama.

Sosok Hillary memang menunjukkan sikap yang ksatria. Bahkan ada yang mengatakan sebagai kesatria plus, karena bukan saja mampu menerima kekalahan dengan dewasa, tetapi bahkan malah berjuang keras untuk kemenangan Barack Obama. Sungguh suatu demokrasi yang elegan.

Maka dari itu, dalam lawatannya ke Indonesia, Hillary tak segan-segan berbagi tips bagaimana caranya menghadapi kekalahan dengan kesatria. Tips yang mungkin bisa menjadi pelajaran berharga untuk politisi Indonesia.

Menurutnya, kalah itu tentu menyakitkan, tetapi dalam demokrasi harus bisa mengatasi perselisihan. Tak bisa selalu bersaing dalam politik untuk membangun pemerintah. Demokrasi harus terus berlanjut demi rakyat, bangsa, dan negara.

Sumber: okezone.com