Wahai Pak SBY.... Dengan gaji sebesar 62 juta/bulan dan dana taktis 2 milyar sebulan menurutku sudah terlalu besar untuk ukuran Negara Indonesia karena :
- Anda tidak perlu bayar kontrakan rumah (Istana Negara yang gratis untuk anda, apakah masih kurang megah dibandingkan dengan rumah-rumah rakyat dibantaran Kali Code?)
- Anda tidak perlu bayar transportasi untuk kerja (Mobil Mercy mewah sudah siap untuk anda)
- Anda tidak perlu bayar pulsa atau telpon (provider komunikasi mau menjadi "sponsor" komunikasi anda)
- Anda tidak perlu bayar asuransi (negara sudah menjamin anda Pak)
- Anda tidak perlu pusing mengurusi biaya konsumsi sehari-hari dan masalah rumah tangga lainnya
- Anda tidak kena potongan gaji karena terlambat masuk kantor karena anda selalu dikawal oleh Vorijder dan kita semua tahu bahwa "Road Blocker" untuk anda menghabiskan anggaran sebesar Rp 49 milyar.
- Anda tidak perlu keluar uang kalau ingin berlibur (Anda bisa minta uang sama Dirjen Pajak kapanpun anda mau) :p
- Anda tidak perlu beli baju dan sepatu kerja karena sudah ada anggaran khusus yang nilainya lebih dari Rp 42 Milyar pertahun itu bisa beli pakaian berlapis berlian, masih kurang pak?
- Anda tidak perlu pusing bayar bayar furniture dan perbaikan gedung Istana kenegaraan karena anggaran sebesar Rp 100 Milyar sudah disediakan untuk anda.
- Anda harusnya sudah sangat nyaman dengan Pasukan yang selalu mengawal anda, anda harusnya tahu pengamanan fisik dan non fisik VVIP Presiden membbutuhkan anggaran Rp 52 milyar.
- Gaji Anda 28 kali lebih tinggi dari pendapatan Per Kapita dan ini adalah gaji dengan kesenjangan tertinggi ketiga dari 22 negara pada tahun lalu.
Masih banyak alasan-alasan lain, Anda seharusnya tidak perlu mengeluhkan gaji anda dan semua kebutuhan anda. Why? Kenapa? Karena semua rakyat Indonesia-lah yang menanggungnya dengan membayar pajak walau ujungnya di"caplok" Gayus di Kantor Pajak.
Apakah anda masih mengharapkan gaji anda naik? sementara jutaan rakyat anda hanya untuk mendapatkan 500 ribu/bulan sudah sangat susah?